Suku Sahu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambah konten Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
Menambah konten Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
Baris 10:
|related= [[Suku Tobelo]], [[Suku Tidore]]
}}
'''Suku Sahu''' atau disebut juga suku Sau adalah suku asli [[Indonesia]] yang kebanyakan bermukim wilayah kota Jailolo, kecamatan Sahu dan kecamatan Sahu Timur, [[Kabupaten Halmahera Barat]], provinsi [[Maluku Utara]]. Konon menurut cerita warga Sahu, nama Sahu diberikan oleh [[Kesultanan Tidore]]. Nama itu diberikan karena pada saat itu beberapa orang menemui sang Sultan tepat diwaktu Sahur, sehingga Sultan memanggil mereka sebagai Orang Sahu.<ref name=SAHU1>{{cite web|url=https://www.m.kumparan.com/amp/@kumparantravel/berkenalan-dengan-suku-sahu-penduduk-asli-jailolo-di-halmahera-barat|title=Berkenalan Dengan Suku Sahu, Penduduk Asli Jailolo di Halmahera Barat|last=|first=|website=www.m.kumparan.com|accessdate=8 April 2019}}</ref>
== Kebudayaan ==
== Kepercayaan ==
[[Kabupaten Halmahera Barat]] dikenal akan keberagamannya, termasuk didalamnya keberagaman akan keyakinan atau agama diantara suku Sahu. Mayoritas diantara mereka telah memeluk agama [[Kristen Protestan]] sekitar 65% dan selebihnya memeluk agama [[Islam]] 35%.<ref name=SAHU/> Meskipun demikian, tingkat keharmonisan antar pemeluk agama diantara suku Sahu dapat terjaga dengan baik.
== Makanan & Minuman Khas Sahu ==
Salah satu makanan khas dari suku Sahu ialah ''Nasi Cala'' atau disebut juga ''Nasi Kembar''. Proses pembuatan nasi Cala ini sama dengan membuat lemang. Beras dibalut dengan daun pisang lalu dimasukkan kedalam bambu lalu kemudian dibakar diapi yang tidak terlalu besar. Setelah matang, nasi Cala siap disajikan. Biasanya warga suku Sahu memakan nasi Cala bersamaan dengan ikan rica-rica.<ref name=SAHU1/>
Sedangkan salah satu minuman khas suku Sahu ialah ''Saguer''. Saguer adalah arak pada umumnya. Minuman ini sering disajikan pada acara ucapan syukur atas panen penduduk setempat yang diadakan di "Sasadu" rumah adat suku Sahu.<ref name=SAHU1/> Tentunya minuman ini dikhususkan untuk warga yang sudah dewasa.
== Pekerjaan ==
Kebanyakan warga suku Sahu bekerja sebagai petani, khususnya bertani sawah. Hal ini dibuktikan adanya acara adat suku Sahu yakni "''Horom Tomo Sasadu''" (Horom artinya "makan", tomo artinya "di", dan Sasadu adalah "rumah adat suku Sahu") yang dapat diartikan "makan di Sasadu".<ref name=SAHU1/> Acara ini merupakan acara adat sebagai ucapan syukur kepada Tuhan atas panen sawah yang mereka dapat. Acara ini bisa dilakukan dua kali dalam setahun. Masa lalu acara ini bisa dilakukan beberapa hari, namun kini cukup hanya sehari saja. Selain makan, mereka juga akan bernyanyi bersama, menari, dan juga minum Saguer.<ref name=SAHU1/>
== Referensi ==
|