Sistem imun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HaEr48 (bicara | kontrib)
sedikit copyedit
Baris 63:
Sistem komplemen merupakan [[kaskade biokimia]] (rangkaian reaksi berurutan) yang akhirnya menyerang permukaan sel asing. Sistem komplemen terdiri dari lebih dari 20 protein yang berbeda. Sistem ini dinamakan [[Sistem komplemen|komplemen]] ("sesuatu yang melengkapi") karena pertama kali kemampuannya dikenali untuk "melengkapi" pembunuhan patogen oleh [[antibodi]]. Komplemen merupakan komponen humoral utama dari respons imun bawaan.<ref name=Rus>{{cite journal | author = Rus H, Cudrici C, Niculescu F | title = The role of the complement system in innate immunity. | journal = Immunol Res | volume = 33 | issue = 2 | pages = 103-12 | year = 2005 | id = PMID 16234578}}</ref> Banyak spesies memiliki sistem komplemen, termasuk spesies bukan mamalia seperti tumbuhan, ikan, dan beberapa [[invertebrata]].<ref name=Non>{{cite journal | author = Nonaka M, Kimura A | title = Genomic view of the evolution of the complement system | journal = Immunogenetics | volume = 58 | issue = 9 | pages = 701-13 | year = 2006 | id = PMID 16896831}}</ref>
 
Pada manusia, respons ini diaktifkan oleh protein komplemen yang terikat ke antibodi yang menempel pada mikroba tersebut atau protein komplemen yang terikat dengan [[karbohidrat]] di permukaan [[mikroba]]. Sinyal pengenalan ini memicu respons pembunuhan yang cepat.<ref>{{cite journal | author = Liszewski M, Farries T, Lublin D, Rooney I, Atkinson J | title = Control of the complement system. | journal = Adv Immunol | volume = 61 | issue = | pages = 201-83 | year = | id = PMID 8834497}}</ref> Kecepatan respons ini merupakan hasil dari penguatan yang muncul setelah pengaktifan [[proteolisis]] (pemecahan) dari molekul komplemen, yang juga merupakan [[protease]]. Setelah protein komplemen terikat pada mikroba, merekaprotein-protein ini mengaktifkan aktivitas proteasenya, yang kemudian mengaktifkan protease komplemen lainnya, dan seterusnya. Hasilnya adalah kaskade [[katalisis]] yang memperkuat sinyal awal melalui umpan balik positif teratur, dan seterusnya.<ref>{{cite journal | author = Sim R, Tsiftsoglou S | title = Proteases of the complement system. | url=http://www.biochemsoctrans.org/bst/032/0021/0320021.pdf | journal = Biochem Soc Trans | volume = 32 | issue = Pt 1 | pages = 21-7 | year = 2004 | id = PMID 14748705}}</ref> Hasil kaskade ini adalah peptida-peptida yang menarik sel-sel imun, meningkatkan [[permeabilitas pembuluh darah]], dan membungkus permukaan patogen ([[opsonisasi]]) sehingga menandainya untuk dihancurkan. Protein komplemen yang berkumpul ini juga dapat membunuh sel secara langsung dengan cara merusak [[membran sel|membran plasma]] sel patogen.<ref name=Rus/>
 
=== Komponen seluler ===
Baris 119:
 
=== Imunitas humoral ===
Pada sistem imun adaptif, peran utama imunitas humoral diperankan utamanyadijalankan oleh antibodi yang dihasilkan oleh sel B. Sel B mengidentifikasi patogen ketika antibodi yang terikat pada permukaan sel B berikatan dengan antigen asing spesifik.<ref name=Sproul>{{cite journal | author = Sproul T, Cheng P, Dykstra M, Pierce S | title = A role for MHC class II antigen processing in B cell development | journal = Int Rev Immunol | volume = 19 | issue = 2–3 | pages = 139-55 | year = 2000 | id = PMID 10763706}}</ref> Kompleks antigen:antibodi ini ditelan oleh sel B kemudian antigen dipecah menjadi potongan [[peptida]] ([[proteolisis|proteolisis)]]. Selanjutnya sel B menyajikan peptida antigenik pada permukaan molekul MHC kelas II. Kompleks [[Kompleks histokompatibilitas utama|MHC]] dan antigen ini menarik sel T pembantu yang memiliki kesesuaian dengan antigen, yang selanjutnya melepaskan [[sitokin]] dan mengaktifkan sel B.<ref>{{cite journal | author = Kehry M, Hodgkin P | title = B-cell activation by helper T-cell membranes | journal = Crit Rev Immunol | volume = 14 | issue = 3–4 | pages = 221-38 | year = 1994 | id = PMID 7538767}}</ref> Sel B yang aktif berikutnya berdiferensiasi menjadi [[sel plasma]] yang mengeluarkan jutaan antibodi yang mengenali antigen itu. Antibodi tersebut diedarkan pada plasma darah dan limfatik, mengikat patogen dan menandainya untuk dihancurkan oleh pengaktifan komplemen, atau untuk penghancuran oleh fagosit. Antibodi juga dapat menetralkan toksin bakteri atau dengan mengganggu reseptor yang digunakan virus dan bakteri untuk menginfeksi sel.<ref>{{cite journal | author = Baldridge JR, Buchmeier MJ| title = Mechanisms of antibody-mediated protection against lymphocytic choriomeningitis virus infection: mother-to-baby transfer of humoral protection. | journal = J. Virol | volume = 66 | issue = 7 | pages = 4252-7 | year = 1992 | id = PMID 1376367}}</ref>
 
== Regulasi fisiologis ==
Baris 190:
Obat-obat berukuran besar (>500 [[Satuan massa atom|Da]]) dapat memicu aksi penetralan oleh respons imun, terutama jika obat digunakan berulang-ulang atau pada dosis yang lebih besar.<ref>{{Cite journal|last=Krishna|first=Murli|last2=Nadler|first2=Steven G.|date=2016|title=Immunogenicity to Biotherapeutics - The Role of Anti-drug Immune Complexes|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26870037|journal=Frontiers in Immunology|volume=7|pages=21|doi=10.3389/fimmu.2016.00021|issn=1664-3224|pmc=PMC4735944|pmid=26870037}}</ref> Hal ini membatasi obat-obat yang berbentuk peptida dan protein dengan ukuran besar (yang umumnya lebih besar dari 6000 Da). Pada beberapa kasus, obat tersebut tidak imunogenik, tetapi dapat diberikan bersamaan dengan senyawa imunogenik, seperti pada kasus [[paklitaksel]] ("Taxol") serta kombinasi oksaliplatin dan siklofosfamid.<ref>{{Cite journal|last=Hodge|first=James W.|last2=Garnett|first2=Charlie T.|last3=Farsaci|first3=Benedetto|last4=Palena|first4=Claudia|last5=Tsang|first5=Kwong-Yok|last6=Ferrone|first6=Soldano|last7=Gameiro|first7=Sofia R.|date=2013-08-01|title=Chemotherapy-induced immunogenic modulation of tumor cells enhances killing by cytotoxic T lymphocytes and is distinct from immunogenic cell death|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23364915|journal=International Journal of Cancer|volume=133|issue=3|pages=624–636|doi=10.1002/ijc.28070|issn=1097-0215|pmc=PMC3663913|pmid=23364915}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Pfirschke|first=Christina|last2=Engblom|first2=Camilla|last3=Rickelt|first3=Steffen|last4=Cortez-Retamozo|first4=Virna|last5=Garris|first5=Christopher|last6=Pucci|first6=Ferdinando|last7=Yamazaki|first7=Takahiro|last8=Poirier-Colame|first8=Vichnou|last9=Newton|first9=Andita|date=2016-02-16|title=Immunogenic Chemotherapy Sensitizes Tumors to Checkpoint Blockade Therapy|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26872698|journal=Immunity|volume=44|issue=2|pages=343–354|doi=10.1016/j.immuni.2015.11.024|issn=1097-4180|pmc=PMC4758865|pmid=26872698}}</ref>
 
Metode komputerisasi telah dikembangkan untuk memprediksi imunogenisitas peptida dan protein, yang berguna dalam merancang antibodi untuk obat, menilai keganasan mutasi pada partikel pembungkus virus, dan validasi pengobatan calon obat dengan bahan peptida. Teknik zaman duluawal memanfaatkan kecenderungan bahwa [[asam amino]] [[hidrofil]] memiliki konsentrasi lebih tinggi pada daerah [[epitop]].<ref name="Welling">{{cite journal|author = Welling GW, Wiejer WJ, van der Zee R, Welling-Werster S. |date = 1985 |title= Prediction of sequential antigenic regions in proteins|journal=J Mol Recognit|volume=88|issue=2|pages=215–8|id = PMID 2411595}}</ref> Namun demikian, perkembangan-perkembangan terbaru lebih bersandar pada teknik [[pembelajaran mesin]] yang menggunakan basis data epitop yang diketahui ada (biasanya mengenai protein-protein virus yang sudah diteliti dengan baik) sebagai set pelatihan.<ref name="Sollner">{{cite journal|author = Sollner J, Mayer B. | date = 2006 | title = Machine learning approaches for prediction of linear B-cell epitopes on proteins. | volume=19|issue=3|pages=200–8|id = PMID 16598694}}</ref>
 
Basis data yang dapat diakses publik telah dibuat untuk mengatalogkan epitop dari patogen yang diketahui bisa dikenali oleh sel B.<ref name="Saha">{{cite journal|author=Saha S, Bhasin M, Raghava GP.|date=2005|title=Bcipep: a database of B-cell epitopes.|journal=BMC Bioinformatics|volume=6|issue=1|pages=79|id = PMID 15921533 }}</ref> Penelitian berdasarkan [[bioinformatika]] terhadap imunogenisitas disebut juga ''imunoinformatika''.<ref name="Flower">{{cite journal|author=Flower DR, Doytchinova IA.|date=2002|title=Immunoinformatics and the prediction of immunogenicity.|journal=Appl Bioinformatics|volume=1|issue=4|pages=167–76|id = PMID 15130835}}</ref> Imunoproteomik merupakan studi kumpulan besar protein ([[proteomika]]) yang terlibat dalam respons imun.