Mustafa Kemal Atatürk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan
Farhan Curious (bicara | kontrib)
→‎Kehidupan pribadi: Menambahkan informasi tentang Keyakinan Ataturk
Baris 112:
[[Berkas:Latife Hanım ve Mustafa Kemal.jpg|jmpl|kiri|Mustafa Kemal Atatürk dan istrinya [[Latife Uşşaki|Latife Uşakizâde]] selama perjalannaya menuju [[Bursa]], pada tahun1923]]
 
Mustafa Kemal Atatürk dikatikan dengan empat wanita Eleni Karinte, Fikriye Hanım, Dimitrina Kovacheva<ref>[https://books.google.com/books?id=ZSUDaIwQ0UQC&pg=PA327&dq=Dimitrina+Kovaceva+Ataturk&hl=bg&sa=X&ei=I-IAUZrUC8im4ATXrICYCA&redir_esc=y#v=onepage&q=Dimitrina%20Kovaceva%20Ataturk&f=false Atatürk: Eine Biographie, Klaus Kreiser, C.H.Beck, 2011], {{ISBN|3406619789}}, phlm. 80, (Ger.)</ref> dan [[Latife Uşaklıgil]]. Tidak banyak yang diketahui tentang hubungannya dengan Eleni, yang jatuh cinta padanya ketika dia masih menjadi siswa di Bitola, Makedonia (Manastır dalam bahasa Turki) tetapi hubungan tersebut mengilhami sebuah drama oleh penulis Makedonia Dejan Dukovski, yang kemudian difilmkan oleh Aleksandar Popovski.<ref>{{cite web |url = https://www.imdb.com/title/tt1942808/ |title = Balkan Is Not Dead |date = 9 August 2012 |work = IMDb |accessdate = 11 Maret 2019 }}</ref> Fikriye adalah sepupu nominal Atatürk, meskipun tidak memiliki hubungan darah (putri saudara tirinya Ragıp Bey). Fikriye memuja Atatürk; perasaan Atatürk tidak sepenuhnya jelas, tetapi bisa dipastikan mereka menjadi sangat dekat setelah Fikriye menceraikan suaminya yang berasal dari Mesir dan kembali ke Istanbul. Selama Perang Kemerdekaan, dia tinggal bersama Atatürk di Çankaya, Ankara sebagai asisten pribadinya. Namun, setelah tentara Turki memasuki İzmir pada tahun 1922, Atatürk bertemu Latife saat tinggal di rumah ayahnya, pengusaha terkemuka Muammer Uşakizade (kemudian Uşaklı). Latife jatuh cinta pada Atatürk; lagi sejauh mana ini dibalas tidak diketahui, tetapi dia jelas terkesan oleh kecerdasan Latife, yang adalah lulusan [[Sorbonne]] dan sedang belajar bahasa Inggris di London ketika perang pecah. Pada 29 Januari 1923, mereka menikah. Latife cemburu pada Fikriye dan menuntutnya meninggalkan rumah di Çankaya; Fikriye sangat terpukul dan segera pergi dengan kereta. Menurut catatan resmi, dia menembak dirinya sendiri dengan pistol yang diberikan Atatürk sebagai hadiah, tetapi ada kabar bahwa dia dibunuh.<ref>{{cite web |url = http://atam.webnode.com/anasayfa/biografi/ataturk%E2%80%99un%20ozel%20hayat%C4%B1%20/ |title = Atatürk'ün Özel Hayatı |year = 2008 |work = Atatürk |accessdate = 12 November 2012 |deadurl = yes |archiveurl = https://web.archive.org/web/20121231222800/http://atam.webnode.com/anasayfa/biografi/ataturk%E2%80%99un%20ozel%20hayat%C4%B1%20/ |archivedate = 31 DecemberDesember 2012 |df = dmy-all }}</ref> Cinta segitiga Atatürk, Fikriye dan Latife menjadi subjek sebuah naskah oleh teman dekatnya, Salih Bozok, meskipun tetap tidak diterbitkan hingga 2005.<ref>{{cite book |title = Latife ve Fikriye İki Aşk Arasında Atatürk |first = İsmet |last = Bozdağ |publisher = Truva Yayınları |location = Istanbul |year = 2005 }}</ref> Latife secara singkat dan harfiah adalah wajah wanita Turki baru, muncul di depan umum dalam pakaian Barat bersama suaminya.<ref name="latife1">{{cite news |url = https://www.independent.co.uk/news/world/europe/turkey-in-the-21st-century-the-legacy-of-mrs-ataturk-6096702.html |title = Turkey in the 21st century: The Legacy Of Mrs Ataturk |accessdate = 29 September 2007 |date = 1 JulyJuli 2006 |first = Pelin |last = Turgut |work = The Independent |location = UK |archiveurl = https://web.archive.org/web/20060718072149/http://news.independent.co.uk/europe/article1152032.ece |archivedate = 2006-07-18 }}</ref> Namun, pernikahan mereka tidak bahagia; setelah sering bertengkar mereka bercerai pada 5 Agustus 1925.<ref>{{cite book |title = The Crescent and the Couch: Cross-Currents Between Islam and Psychoanalysis |last = Akhtar |first = Salman |year = 2008 |publisher = Rowman & Littlefield |isbn = 978-0-7657-0574-7 |page = 68 |url = }}</ref>
 
Selama masa hidupnya, Atatürk mengadopsi tiga belas anak: seorang laki-laki dan dua belas perempuan. Dari jumlah tersebut, yang paling terkenal adalah Sabiha Gökçen, pilot wanita pertama Turki dan pilot wanita pertama di dunia.<ref>[http://www.ctie.monash.edu.au/hargrave/gokcen.html Sabiha Gokcen biography], Hargrave Pioneers of Aviation</ref>
 
=== Keyakinan ===
[[Berkas:Mustafa Kemal in front of the building of the Vilayet of Ankara, praying.jpg|jmpl|Mustafa Kemal Pasha, Hasan Fehmi Efendi, dan yang lainnya berdoa di depan gedung pengadilan Vilayet Ankara.]]
 
Ada kontroversi tentang keyakinan agama Atatürk.<ref>Political Islam in Turkey: Running West, Heading East?
Author G. Jenkins, Publisher Springer, 2008, {{ISBN|0230612458}}, phlm. 84.</ref> Beberapa sumber Turki mengklaim, dia adalah seorang [[Muslim]] yang taat.<ref>Ethem Ruhi Fığlalı (1993) "Atatürk and the Religion of Islam" Atatürk Araştırma Merkezi Dergisi, Sayı 26, Cilt: IX.</ref><ref>Prof. Utkan Kocatürk, ''Atatürk'ün Fikir ve Düşünceleri'' (Atatürk ve Din Eğitimi, A. Gürtaş, p. 26), Atatürk Research Center, 2007; {{ISBN|9789751611741}}</ref><ref>Prof. Ethem Ruhi Fığlalı, "Atatürk'ün Din ve Laiklik Anlayışı", Atatürk Research Center, 2012; {{ISBN|978-975-16-2490-1}}, p. 86</ref><ref>Atatürk'ün Söylev ve Demeçleri, Ankara 1959, 2. Baskı, II, 66-67; s. 90. III, 70</ref> Namun menurut sumber lain, Atatürk sendiri adalah seorang [[Agnostisisme|agnostik]], yang dimaksudkan sebagai [[deisme|deis]] non-doktrin,<ref>Reşat Kasaba, "Atatürk", ''The Cambridge history of Turkey: Volume 4: Turkey in the Modern World'', Cambridge University Press, 2008; {{ISBN|978-0-521-62096-3}} [{{Google books|plainurl=yes |id=iOoGH4GckQgC|page=163}} hlm. 163]; accessed 27 March 2015.</ref><ref>[{{Google books|plainurl=yes|id=kdXGAAAAQBAJ|page=84}} ''Political Islam in Turkey'' by Gareth Jenkins, Palgrave Macmillan, 2008, hlm. 84]; {{ISBN|0230612458}}</ref> atau bahkan sebagai seorang yang berpaham [[ateisme]],<ref>[{{Google books|plainurl=yes|id=DUal7eYmEnEC|page=106}} ''Atheism'', Brief Insights Series by Julian Baggini, Sterling Publishing Company, Inc., 2009; {{ISBN|1402768826}}, p. 106.]</ref><ref>[{{Google books|plainurl=yes|id=2gAjMuLivlQC|page=19}} Islamism: A Documentary and Reference Guide, John Calvert John, Greenwood Publishing Group, 2008; {{ISBN|0313338566}}, hlm. 19.]</ref><ref>Mustafa Kemal Ataturk, the founder of the secular Turkish Republic said: ''"Aku tidak punya agama, dan kadang-kadang aku berharap semua agama di dasar laut ..."'' [{{Google books|plainurl=yes|id=oXxXxBXewzgC|page=146}} The Antipodean Philosopher: Interviews on Philosophy in Australia and New Zealand, Graham Oppy, Lexington Books, 2011, {{ISBN|0739167936}}, hlm. 146.]</ref> dalam artian ini pula beberapa sumber menyimpulkan bahwa keyakinan Atatürk adalah anti-agama dan anti-Islam pada umumnya.<ref>Phil Zuckerman, John R. Shook, The Oxford Handbook of Secularism, Oxford University Press, 2017, {{ISBN|0199988455}}, hlm. 167.</ref><ref>Tariq Ramadan, Islam and the Arab Awakening, Oxford University Press, 2012, {{ISBN|0199933731}}, hlm. 76.</ref>
 
Di masa mudanya, Atatürk menjalani pelatihan agama, meskipun singkat. Pelatihan militernya mencakup pencetakan buku Ilmu Agama. Dia tahu bahasa Arab dengan cukup baik untuk memahami dan menafsirkan Quran. Dia mempelajari "Sejarah Islam" oleh [[Leone Caetani]] dan "Sejarah Peradaban Islam" oleh [[Jurji Zaydan]]. Atatürk juga menulis buku dengan bab "Sejarah Islam" saat dia ingin mempersiapakan buku-buku sejarah sekolah menegah untuk diajarkan . Pengetahuan agama Atatürk sangat tinggi dalam sifat dan tingkatannya.<ref name="ethem">Ethem Ruhi Fığlalı (1993) "Atatürk and the Religion of Islam" Atatürk Araştırma Merkezi Dergisi, Sayı 26, Cilt: IX.</ref>
 
=== Presepsi umum ===
Perdebatan tentang keyakinan agama Ataürk terus terjadi hingg kini, sumber-sumber menyatakan bahwa Atatürk memknai agama dengan akal, sains, dan logika. Dalam pidatonya tentang agama Atatürk menyatakan:{{Cquote|Agama adalah institusi yang penting. Bangsa tanpa agama tidak bisa bertahan. Namun juga sangat penting untuk dicatat bahwa agama adalah penghubung antara Allah dan orang beriman secara individu. Perdagangan iman tidak bisa diizinkan. Mereka yang menggunakan agama untuk keuntungan mereka sendiri adalah menjijikkan. Kami menentang situasi seperti itu dan tidak akan mengizinkannya. Mereka yang menggunakan agama dengan cara seperti itu telah membodohi rakyat kami; melawan orang-orang seperti itulah yang kami perjuangkan dan akan terus berjuang. Ketahuilah bahwa apa pun yang sesuai dengan alasan, logika, dan keuntungan serta kebutuhan orang-orang kita sama dengan Islam. Jika agama kita tidak sesuai dengan akal dan logika, itu bukan agama yang sempurna, agama terakhir.<ref>Ahmet Taner Kışlalı "Kemalizm, Laiklik ve Demokrasi [Kemalism, Laicism and Democracy]" 1994</ref>}} Bagaimanapun, pidato dan publikasinya merupakan kritikan menggunakan agama sebagai ideologi politik.<ref name="ethem" /> Dia menyatakan bahwa agama harus sesuai dengan akal, sains dan logika. Masalahnya bukan agama, tetapi bagaimana orang percaya memahami dan menerapkan agama. Agama yang benar tidak dapat dipahami selama adanya nabi-nabi palsu tidak diisolasi dan dengan terisolasinya nabi-nabi palsu maka pengetahuan agama yang benar dapat dicerahkan. Satu-satunya cara untuk berurusan dengan para nabi palsu adalah dengan menghadapi buta aksara dan prasangka rakyat Turki.<ref>''Nutuk'', vol. 11, hlm. 708.</ref>
 
=== Agama dan individu ===
Agama, khususnya [[Islam]], adalah antara seorang individu dan Tuhan di mata Atatürk.<ref>Fığlalı "Atatürk dan Agama Islam"; Tetapi untuk menyebutkan bahwa agama adalah masalah hubungan dan komunikasi antara Allah dan hamba-Nya." [dibacakan dari Kılıç Ali, Atatürk'ün Hususiyetleri, Ankara, 1930, hlm. 116]</ref> Ketika dibandingkan dengan praktik Utsmaniyah (Islam politik yang diintegrasikan ke kehidupan pemerintah melalui ''Millet''), Atatürk percaya pada bentuk Islam yang direformasi (Islam antara individu dan Tuhan). Dia percaya mungkin untuk memadukan tradisi asli (berdasarkan Islam) dan modernisme [[Budaya barat|Barat]] secara harmonis.<ref name="Jacob"/> Dalam persamaan ini, dia lebih menekankan pada modernisasi. Modernisasi-nya bertujuan untuk mengubah struktur sosial dan mental (tradisi asli Islam) untuk memberantas ide-ide irasional, takhayul gaib dan sebagainya.<ref name="Jacob"/> Atatürk tidak menentang agama tetapi apa yang dia anggap sebagai semua elemen agama dan budaya Utsmaniyah yang membawa batas pada diri orang.<ref name="Jacob">{{cite book|author=Jacob M. Landau|title=Atatürk and the Modernization of Turkey|publisher=University of Chicago Press|location=London ; New York|year=1984|isbn=90-04-07070-2}} halaman 217</ref> Dia memusatkan reformasinya (mengenai kedaulatan rakyat) terhadap hambatan untuk pilihan individu yang tercermin dalam kehidupan sosial. Dia memandang hukum sipil dan penghapusan kekhalifahan sebagai persyaratan untuk refleksi pilihan individu. Dia memandang agama sebagai masalah hati nurani atau ibadah, tetapi bukan politik. Tanggapan terbaik untuk masalah ini berasal dari dirinya sendiri:{{Cquote|Agama adalah masalah hati nurani. Seseorang selalu bebas untuk bertindak sesuai dengan kehendak hati nuraninya. Kita (sebagai bangsa) menghormati agama. Bukan niat kami untuk membatasi kebebasan beribadah, tetapi lebih untuk memastikan bahwa masalah agama dan urusan negara tidak terjalin.<ref>M.Orhan Tarhan "Should Government Teach Religion?" The Atatürk Society of America</ref>}} Atatürk percaya pada [[kebebasan beragama]], tetapi dia adalah seorang pemikir sekuler dan konsepnya tentang kebebasan beragama tidak terbatas. Dia membedakan antara praktik sosial dan pribadi agama. Dia menerapkan pertimbangan sosial (persyaratan sekuler) ketika praktik agama publik dianggap. Dia mengatakan bahwa tidak ada yang bisa memaksa orang lain menerima agama atau sekte apa pun ([[kebebasan berpikir|kebebasan berkeyakinan]]).<ref>Kılıç Ali, Atatürk'ün Hususiyetleri, Ankara, 1930, hlm. 57</ref> Juga, setiap orang memiliki hak untuk melakukan atau mengabaikan, jika ia menghendaki, kewajiban agama apa pun yang ia pilih (kebebasan beribadah), seperti hak untuk tidak berpuasa selama bulan [[Ramadan]].<ref>A. Afet İnan, M. Kemal Atatürk'ten Yazdıklarım, İstanbul, 1971, hlm. 85–86.</ref>
 
=== Agama dan politik ===
Menurut sejarawan Kemal Karpat, gerakan-gerakan yang memandang Islam sebagai gerakan politik atau khususnya pandangan Islam sebagai agama politik memegang posisi bahwa Atatürk bukan seorang Muslim (Muslim yang taat). Wajar jika perspektif ini diadaptasi, kata Karpat: "Dia tidak menentang Islam, tetapi mereka yang menentang kekuatan politiknya menggunakan argumen agama."<ref name="Karpat"/>
 
[[Andrew Mango]] menulis dalam bukunya ''Atatürk: The Biography of the Founder of Modern Turkey'' (1999):
{{Cquote|Saya tidak punya agama, dan kadang-kadang saya berharap semua agama di dasar laut. Dia [Utsmaniyah] adalah penguasa yang lemah yang membutuhkan agama untuk menegakkan pemerintahannya; seolah-olah dia akan menangkap orang-orangnya dalam perangkap. Rakyat saya akan belajar prinsip-prinsip demokrasi, perintah kebenaran dan ajaran sains. Takhayul harus pergi. Biarkan mereka menyembah sesuka mereka; setiap orang dapat mengikuti hati nuraninya sendiri, asalkan itu tidak mengganggu alasan yang waras atau menawarnya terhadap kebebasan sesamanya.<ref>Dukitip dalam ''Atatürk: The Biography of the Founder of Modern Turkey'', by Andrew Mango; "In a book published in 1928, Grace Ellison quotes [Atatürk], presumably in 1926-27", [[Grace Ellison]] ''Turkey Today'' (London: Hutchinson, 1928)</ref>}}
 
Pada 1 November 1937, pidato Atatürk di parlemen dia berkata:
{{Cquote|Diketahui oleh dunia bahwa, dalam administrasi negara kita, program utama kita adalah program Partai Rakyat Republik. Prinsip-prinsip yang dicakupnya [Partai] adalah garis utama yang menerangi kita dalam manajemen dan politik. Tetapi prinsip-prinsip ini tidak boleh dianggap sama dengan dogma-dogma buku yang dianggap telah turun dari langit. Kami telah menerima inspirasi kami langsung dari kehidupan, bukan dari langit atau tidak terlihat.<ref>[https://www.tbmm.gov.tr/tarihce/ataturk_konusma/5d3yy.htm Atatürk'ün Türkiye Büyük Millet Meclisi'nin V. Dönem 3. Yasama Yılını Açış Konuşmaları] (dalam bahasa Turki). "''... Dünyaca bilinmektedir ki, bizim devlet yönetimimizdeki ana programımız, Cumhuriyet Halk Partisi programıdır. Bunun kapsadığı prensipler, yönetimde ve politikada bizi aydınlatıcı ana çizgilerdir. Fakat bu prensipleri, gökten indiği sanılan kitapların doğmalarıyla asla bir tutmamalıdır. Biz, ilhamlarımızı, gökten ve gaipten değil, doğrudan doğruya yaşamdan almış bulunuyoruz.''"</ref>}}
 
=== Agama orang Arab ===
Atatürk menggambarkan Islam sebagai agama [[bangsa Arab|orang Arab]] dalam karyanya sendiri yang berjudul ''Vatandaş için Medeni Bilgiler'' oleh pandangannya yang [[Kritik terhadap Islam|kritis]] dan [[Nasionlisme Turki|nasionalis]]:{{Cquote|Bahkan sebelum menerima agama orang Arab, orang-orang Turki adalah bangsa yang hebat. Setelah menerima agama orang-orang Arab, agama ini, tidak berhasil menggabungkan orang-orang Arab, Persia dan Mesir dengan Turki untuk membentuk suatu bangsa. (Agama ini) sebagai gantinya, melonggarkan hubungn nasional Turki, mati rasa nasional. Ini sangat alami. Karena tujuan agama yang didirikan oleh Muhammad, atas semua bangsa, adalah untuk menyeret ke politik nasional Arab.<ref>Afet İnan, ''Medenî Bilgiler ve M. Kemal Atatürk'ün El Yazıları'', Türk Tarih Kurumu, 1998, hlm. 364.<!-- ISBN DIBUTUHKAN --></ref>}}
 
== Warisan ==