Lunang, Pesisir Selatan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 20:
Di Lunang ini mayoritas didiami oleh pecahan [[Suku Malayu]] yang secara historis merupakan keturunan dari pendatang dari [[Kerajaan Sungai Pagu|Sungai Pagu]] dan daerah lain di sekitar Lunang. Selain itu juga terdapat [[Suku Caniago]] di nagari ini. adapun nama-nama suku di Nagari Lunang adalah : Malayu, Malayu Gadang Rantau Kataka, Malayu Gadang Kumbuang, Malayu Durian/Rajo, Malayu Kecik, Malayu Tangah, Caniago Patih dan Caniago mangkuto.
 
Mande Rubiah sekarang bernama kecil Rakinah. suami dia bernama Suhardi sutan Indra (suku Malayu Gadang Rantau Kataka) dan 7 orang anak (6 Putera dan 1 Puteri) ; Mar Alamsyah Sutan Daulat, Zulrahmansyah Daulat Rajo Mudo,SS, Noval Nofriansyah Sutan Daunu,ST Marwansyah, Zaitulsyah, Heksa Rasudarsyah, Naura Puti kabbarasti. Sedangkan keturunan dari Dang Tuanku Remendung yang jejaknya tak terekam oleh pagaruyung atas permintaan bundo kanduang sendiri dengan mengatakan bahwa ia dan keturunannya sudah mengirap ke langit untuk mengelabui raja Tiang bungkuk yang mengejarnya sampai ke pagaruyung (kisah Cindur Mato)..setelah meninggalkan pagaruyung dang menghilang, bundo kanduang kembali ke lunang tempat asal nenek moyangnya, adityawarman. Sementara Cindur Mato putra juru kunci Istana (dan masih keponakannya) diperintahkan untuk naik tahta menggantikan Dang Tuanku Remendung sebagai putra mahkota alam minangkabau. Bundo kanduang mengirap agar tak terjadi pertumpahan darah yang lebih besar karena pertikaiannya dengan raja Tiang Bungkuk yang menewaskan anaknya Rangkayo Imbang Jayo (dalam kisah Cindur Mato. Lunang dan Renah Sekalawi berjarak kira-kira 40 km, Dang Tuanku Remendung, melahirkan dua orang anak:
 
a. Sutan Sarduni gelar Rio mawang