Sariputta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 8:
Setelah mendengar ajaran Sang Buddha melalui seorang Bhikkhu bernama [[Assaji]] ([[Sanskerta]]: ''Asvajit''), Sariputta mengikuti Sang Buddha dan menjadi pengikut ajarannya. Keduanya sering digambarkan besama-sama dengan Sang Buddha, dan interaksi antara Sariputta dan Mahamoggallana (yang terkenal akan kesaktiannya pada masa awal Buddhisme)
 
Pada suatu kejadian yang diilustrasikan dengan anekdot,<ref> Visuddhimagga XII </ref> dituliskan bahwa Sariputta sedang berdiam bersama Mahamoggallana di ''Kapotakandara''. Sariputta sedang duduk bermeditasi di udara terbuka dengan kepala yang baru saja dicukur. Saat itu kepala Sariputta dipukul oleh roh jahat. Mahamoggallana yang melihat hal ini dengan 'mata-dewa'-nya (keahlian seperti seorang paranormal yang seringkali diberikan kepadadimiliki bhikkhu Buddhis, demikian pula dengankekuatan petapa-petapaitu daridisebut AsiaDibachakkuñana Selatan), dan tidak berhasil mengingatkan Sariputta. Pukulan itu cukup keras, tetapi pada waktu itu diceritakan bahwa, "Sariputta sedang tercerap dalam meditasi pencapaiannya; akibatnya dia tidak terluka sama sekali."<ref>Udana (IV.4)</ref> <ref> Sariputta: Riwayat Hidup Sang Dhamma Senapati, diterjemahkan dari bahasa Pali oleh Y.M. Nyanaponika Thera, Alih Bahasa : Upa. Sasanasena Seng Hansen,Penerbit:Vidyasena Production, February 2007</ref>
 
Dengan persetujuan dari Sang [[Buddha]], Sariputta seringkali berkhotbah dan bahkan dalam beberapa kesempatan Sariputta sendirilah yang mengambil alih peran kepemimpinan - entah itu sebagai pembimbing dan tauladan yang terlatih, sebagai teman yang baik dan penuh perhatian, sebagai pelindung kesejahteraan para bhikkhu binaannya, maupun sebagai penjaga Ajaran Sang Buddha yang setia. Peranan inilah yang membuatnya dijuluki sebagai "Sang Panglima Dhamma" (''Dhammasenāpati'') dan juga dikenal sebagai pendiri tradisi [[Abhidhamma]]. Akan tetapi, Sang Buddha juga menegur Sariputta ketika ia tidak menjelaskan [[Dhamma]] sepenuhnya kepada seorang pangeran, atau ketika ia membiarkan sekelompok bhikkhu baru menjadi sangat berisik.<ref>{{cite web|url=http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka_dtl.php?cont_id=714|title="Catuma Sutta"|access date=28-07-2009}}</ref>