Eskatologi Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di hari + pada hari)
SkullSplitter (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
'''[[Eskatologi]] [[Islam]]''' adalah [[ilmu]] yang mempelajari tentang kehidupan setelah mati dialam [[akhirat]] dan ''[[kiamat|al-Qiyāmah]]'' "Pengadilan Terakhir". Eskatologi sangat berhubungan dengan salah satu [[aqidah]] Islam, yaitu meyakini adanya hari akhir, kematian, kebangkitan (''[[Yaumul Qiyamah|Yawm al-Qiyāmah]]''), [[mahsyar]], pengadilan akhir, [[surga]], [[neraka]], dan keputusan seluruh nasib umat manusia dan lainnya.<ref>[http://www.thefreedictionary.com/eschatology Eschatology as a noun, based on WordNet 3.0, Farlex clipart collection. © 2003-2008 Princeton University, Farlex Inc.]</ref>
 
Umat muslim meyakini bahwa kehancuran dunia terjadi di mana orang-orang beriman sudah tidak ada lagi dimuka bumi, yang tersisa hanya orang-orang jahat yang kembali dalam kondisi zaman [[jahiliyah]].<ref>“Kiamat tidak akan berlangsung kecuali menimpa atas orang-orang yang paling jahat.” (Hadits riwayat Muslim 5243).</ref><ref>“Termasuk dalam golongan sejahat-jahatnya manusia ialah orang yang didapati pada waktu tibanya hari kiamat itu dan mereka masih hidup.” (Hadits riwayat Imam Bukhori dan Imam Muslim).</ref> Kemudian terjadinya hari kiamat tersebut dikatakan akan terjadi pada hari [[Jum'at]].<ref>“...dan tidak akan terjadi hari Kiamat kecuali pada hari Jum’at.” (Hadits riwayat Muslim).</ref> Kiamat dikatakan tidak akan terjadi hingga tidak ada lagi manusia yang menyebut nama [[Allah]].<ref>“Belum akan kiamat sehingga tidak ada lagi di muka bumi orang yang menyebut "Allah, Allah.” (Hadits riwayat Muslim).</ref>
didapati pada waktu tibanya hari kiamat itu dan mereka masih hidup.” (Hadits riwayat Imam Bukhori dan Imam Muslim).</ref> Kemudian terjadinya hari kiamat tersebut dikatakan akan terjadi pada hari [[Jum'at]].<ref>“...dan tidak akan terjadi hari Kiamat kecuali pada hari Jum’at.” (Hadits riwayat Muslim).</ref> Kiamat dikatakan tidak akan terjadi hingga tidak ada lagi manusia yang menyebut nama [[Allah]].<ref>“Belum akan kiamat sehingga tidak ada lagi di muka bumi orang yang menyebut "Allah, Allah.” (Hadits riwayat Muslim).</ref>
 
Seperti [[agama Abrahamik]] lainnya, Islam mengajarkan tentang kebangkitan para makhluk yang telah mati, sebagai salah satu rencana penyelesaian dari semua penciptaan Tuhan dan kekekalan dari roh-roh para makhluk. Bagi orang yang beriman akan dihadiahkan oleh Allah sebuah [[surga]] sementara bagi orang yang tidak beriman maka akan dihukum di masukan kedalam [[neraka]].
Baris 24 ⟶ 23:
{{cquote|''Manusia bertanya kepadamu tentang hari Berbangkit. Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Berbangkit itu hanya di sisi Allah,’ dan tahukah kamu wahai (Muhammad), boleh jadi hari Berbangkit itu sudah dekat waktunya.” (Al-Ahzaab: 63)}}
 
Muhammad pernah ditanya oleh Malaikat [[Jibril]] yang datang dalam wujud seorang Arab Badui, kemudian Jibril bertanya tentang kapan akan terjadinya hari kiamat, akan tetapi Muhammad tidak mengetahui pula masalah tersebut.<ref>Jibril bertanya:"Kabarkanlah kepadaku, kapan terjadi Kiamat?" Kemudian Muhammad menjawab: "Tidaklah orang yang ditanya lebih mengetahui daripada orang yang bertanya." Hadits shahih riwayat Muslim (no. 2, 3, 4 , 8, 9 dan 10.), Abu Dawud (no. 4605, 4697), at-Tirmidzi (no. 2610), Ibnu Majah (no. 63) dan Ahmad (I/52).</ref><ref>Hadits riwayat Bukhari no. 50.</ref>
"Kabarkanlah kepadaku, kapan terjadi Kiamat?" Kemudian Muhammad menjawab: "Tidaklah orang yang ditanya lebih mengetahui daripada orang yang bertanya."<ref>Hadits shahih riwayat Muslim (no. 2, 3, 4 , 8, 9 dan 10.), Abu Dawud (no. 4605, 4697), at-Tirmidzi (no. 2610), Ibnu Majah (no. 63) dan Ahmad (I/52).</ref><ref>Hadits riwayat Bukhari no. 50.</ref>
 
Meskipun waktu terjadinya hari Kiamat tidak ada yang mengetahuinya, akan tetapi Allah memberitahukan kepada Rasul-Nya tentang tanda-tanda Kiamat tersebut. Kemudian Muhammad menyampaikan kepada ummatnya tentang tanda-tanda Kiamat. Para ulama membaginya menjadi dua:
Baris 105 ⟶ 103:
* Keluarnya [[api]] dari kota [[Yaman]] menghalau manusia ke tempat pengiringan mereka yaitu [[mahsyar]].<ref>Hadits riwayat Imam Muslim, IV h.2225 no. 2901. Muhammad {{saw}} bersabda, "Akhir dari semua tanda itu adalah api yang keluar dari Yaman, menggiring manusia ketempat mereka dihimpun."</ref><ref>[[Abdullah bin Salam]] mengisahkan tentang pertanyaannya kepada Muhammad, Abdul bin Salam bertanya, "Saya akan menanyakan 3 masalah (apa pertanda kiamat)?" Nabi pun menjawab, "Tanda pertamanya adalah api yang menghimpun manusia dari Timur ke Barat.</ref><ref>at-Turmudzi diriwayatkan dari [[Abdullah bin Umar]] bahwa Muhammad bersabda, "Sebelum kiamat, akan keluar api dari [[Hadhramaut]] yang menghimpunkan manusia." Para sahabat bertanya, "Ya rasulallah, apa yang harus kami lakukan saat itu?" Ia menjawab, "Jangan pergi ke Syam." (Jami' al-Ushul, X h. 368 No.7888, Shahih al-Jami' ash-Shaghir, III h.203, No.3603).</ref>
Kemudian tanda-tanda yang lainnya adalah sebagai berikut:
* Hari tidak akan berakhir sehingga [[bangsaBangsa Arab]] akan dipimpin oleh seorang dari keturunan Muhammad dengan nama yang sama persis yaitu, [[Muhammad bin Abdullah]] alias [[Imam Mahdi]].<ref>Dari Abdullah bin Mas’ud berkata, [[rasulullah]] {{saw}} bersabda, ”Hari tidak akan berakhir, dan tahun belum akan pergi sehingga bangsa Arab dipimpin oleh seorang dari keluargaku, namanya sama dengan namaku.” Hadits riwayat Imam Ahmad</ref>
* Muncul [[angin]] yang lebih lembut dari [[sutera]] dari [[Yaman]],<ref>"Allah akan mengirimkan angin dari Yaman, lebih lembut dari sutera. Angin itu akan mencabut nyawa setiap orang yang dihatinya terdapat keimanan walau sebesar atom." (Hadits riwayat Imam Muslim dari kisah [[Abu Hurairah]] no. 7915. Jami'al Ushul X hal. 410).</ref>
* Hilangnya Islam, Al Qur'an dan musnahnya orang-orang shaleh,
Baris 120 ⟶ 118:
 
== Peniupan sangkakala ==
Ketika saatnya tiba yaitu pada hari [[kiamat]], atas perintah [[Allah]] maka sangkakala akan ditiup oleh Israfil dalam tiga kala,<ref>[http://swaramuslim.net/more.php?id=5440_0_1_7_M Tiga tiupan Sangkakala di Swaramuslim.net]</ref>, yaitu tiupan:
 
; '''''Nafkhatul Faza'''''' (Mengagetkan, menakutkan, menghancurkan),