Lebak lebung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes, added orphan tag
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 5:
== Kemandirian Petani Dalam Budaya Lebak Lebung ==
 
Di Provinsi [[SumateraSumatra Selatan]] terdapat 146.279 ha lebak yang dimanfaatkan untuk budi daya pertanian. Sebanyak 58,96 persen tersebar di Kabupaten [[Ogan Komering Ilir]] (OKI) dan [[Ogan Ilir]]. Sisanya 41,04 persen ada di Kabupaten [[Musi Banyuasin]], [[Muaraenim]], [[Ogan Komering Ulu]], [[Banyuasin]], dan Kota [[Palembang]]. Tak hanya sebagai kawasan ekologis, lebak lebung membentuk kebudayaan lokal. Khususnya lewat interaksi petani dengan alam yang dibangun berdasarkan nilai-nilai
kearifan terhadap alam. Sistem usaha tani yang dibangun dalam kebudayaan lebak lebung adalah sistem terpadu antara tanaman semusim ([[padi]] sawah, [[palawija]], dan sayuran), ternak (kerbau dan itik), serta usaha penangkapan ikan. Sedangkan pohon, seperti kelapa, mangga, durian dan duku, hanya dapat ditanam di lahan yang tidak tergenang, misalnya di pinggiran sungai. Musim tanam pagi di lebak hanya sekali dalam setahun. Palawija dan sayuran ditanam bersamaan dengan padi yang ditanam pada galangangalangan sawah lebak. Sedangkan pada musim hujan, petani menangkap ikan, menggembala ternak, atau mengusahakan kerajinan tangan, seperti tenun pakaian adat, anyaman tikar, dan alat rumah tangga.