Perusahaan Listrik Negara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pembatalan |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
Baris 80:
Secara resmi, kelistrikan menggunakan [[pembangkit listrik tenaga air]] ([[PLTA]]) di Hindia Belanda dimulai pada tahun [[1906]], saat PLTA Pakar dengan sumber air dari [[Sungai Cikapundung]] dengan kekuatan 800 [[Kilowatt|KW]] diresmikan dan diberi nama '''''Waterkrachtwerk Pakar aan de Tjikapoendoengnabij Dago '''''di [[Bandung]], Jawa Barat. Pada tahun [[1913]], PLTA tersebut mulai dikelola BEM ('''''Bandoengsche Electriciteits Maatschappij''''') dan dapat dianggap sebagai salah satu pionir dalam pembangkitan listrik dengan tenaga air.
Ada sumber lain yg mengatakan bahwa sebelum PLTA Pakar dibangun, sebuah [[PLTM]] ([[Pembangkit Listrik Mikro Hidro]] atau PLTA berskala mikro/kecil) berkapasitas 330 KW telah dibangun di [[Gunung Harun]], di daerah yg sekarang termasuk Kanagarian Tambang Kecamatan IV Jurai, Kabupaten [[Pesisir Selatan]], [[
'''1917 - Waterkraht Bureau'''
Baris 151:
== Unit-unit PLN ==
Unit PT. PLN (Persero) dibagi dalam beberapa Wilayah untuk mengurusi Pembangkitan, Penyaluran (Transmisi) dan Pengaturan Beban, dan Distribusi kepada pelanggan dibagi dalam unit induk. Namun khusus untuk kawasan dengan listrik terinterkoneksi Jawa - Bali unit-unit dibagi dalam unit induk tersendiri, untuk Pembangkitan tersendiri, Penyaluran (Transmisi) tersendiri, Pengaturan Beban tersendiri dan Distribusi tersendiri. Khusus untuk pembangkitan listrik kebanyakan pembangkitan listrik di Indonesia dipasok oleh Perusahaan Swasta walaupun ada beberapa milik PLN. Untuk transmisi
<small>''(Keterangan: Untuk Listrik Interkoneksi Jawa-Bali Unit PLN ada di Romawi I, II, dan III. Untuk daerah selain Jawa-Bali unit PLN bernama wilayah di romawi V)''</small>
Baris 171:
=== II. Kelompok Unit Induk Transmisi ===
Pada awalnya Unit Penyaluran dan Pengaturan Beban Jawa-Bali disatukan dalam satu unit dengan nama PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali (PLN P3B JB), namun pada akhir 2015 unit penyaluran dan pengaturan beban dipisah dengan pembagian 3 wilayah penyaluran dan satu pusat pengaturan beban dengan 5 wilayah.
Namun untuk Transmisi Interkoneksi
Unit induk transmisi antara lain :
# Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat, berkedudukan di [[Depok]]
Baris 183:
=== III. Kelompok Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban ===
# Unit Induk Pusat Pengatur Beban (UIP2B), berkedudukan di Gandul, Jakarta (Jawa-Bali Control Center / JCC)
# Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban
==== Unit di bawah PLN Pusat Pengaturan Beban Jawa Bali ====
* Area Pengaturan Beban (APB) : Sub-unit untuk melakukan pengaturan beban secara keseluruhan dari Pembangkitan, Transmisi dan sampai ke konsumen dengan komunikasi dengan APD dan Gardu Induk. ada 5 wilayah di bawah P2B JB yaitu :
Baris 193:
=== IV. Kelompok Unit Induk Pembangkitan ===
# Unit Induk Pembangkitan
# Unit Induk Pembangkitan
# Unit Induk Pembangkitan Jawa Bali, berkedudukan di [[Yogyakarta]]
# Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B, berkedudukan di [[Jepara]]
Baris 202:
=== V. Kelompok Unit Induk Wilayah ===
# Unit Induk Wilayah Aceh, berkedudukan di [[Banda Aceh]]
# Unit Induk Wilayah
# Unit Induk Wilayah
# Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, berkedudukan di [[Pekanbaru]]
# Unit Induk Wilayah
# Unit Induk Wilayah Bangka Belitung, berkedudukan di [[Pangkalpinang]]
# Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat, berkedudukan di [[Pontianak]]
Baris 218:
=== VI. Kelompok Unit Induk Proyek ===
# Unit Induk Proyek Pembangkitan
# Unit Induk Proyek
# Unit Induk Proyek
# Unit Induk Proyek
# Unit Induk Proyek Interkoneksi
# Unit Induk Proyek Jawa Bagian Barat, berkedudukan di Jakarta
# Unit Induk Proyek Jawa Bagian Tengah I, berkedudukan di Bandung
|