Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (1945): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Organisasi: bentuk baku, replaced: nasehat → nasihat (2)
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 26:
 
[[Berkas:Sukarno at Masyumi Convention Suara Merdeka 30 December 1954.jpg|jmpl|Presiden [[Soekarno]] dalam konvensi Masyumi tahun 1954]]
Masyumi menduduki posisi kedua dalam [[Pemilu 1955|pemilihan umum 1955]]. Mereka memenangkan 7.903.886 suara, mewakili 20,9% suara rakyat,<ref name="FEITH">Feith (2007)</ref> dan meraih 57 kursi di parlemen. Masyumi termasuk populer di daerah modernis Islam seperti [[SumateraSumatra Barat]], [[Jakarta]], dan [[Aceh]]. 51,3% suara Masyumi berasal dari Jawa, tetapi Masyumi merupakan partai dominan untuk daerah-daerah di luar Jawa, dan merupakan partai terdepan bagi sepertiga orang yang tinggal di luar Jawa.<ref name="FEITH_436437">Feith (2007) p436-437</ref><ref name="Ricklefs 1991 p238">Ricklefs (1991) p238</ref> Di [[SumateraSumatra]], [[Kalimantan]], dan [[Sulawesi]], Masyumi memperoleh jumlah suara yang signifikan. Di SumateraSumatra, 42,8% memilih Masyumi,<ref>{{cite book|publisher=http://epaper.kompas.com|title=SumateraSumatra, Runtuhnya Benteng Penguasaan Partai|date=13 Februari 2009|accessdate=8 Desember 2017}}</ref> kemudian jumlah suara untuk Kalimantan mencapai 32%,<ref>{{cite book|publisher=http://epaper.kompas.com|title=Kalimantan, Heterogenitas yang Statis|date=19 Februari 2009|accessdate=8 Desember 2017}}</ref> sedangkan untuk Sulawesi mencapai angka 33,9%.<ref>{{cite book|publisher=http://epaper.kompas.com|title=Sulawesi, Merangkai Konfigurasi Baru Penguasaan Politik|date=27 Februari 2009|accessdate=8 Desember 2017}}</ref>
 
Pada tahun 1958, beberapa anggota Masyumi bergabung dengan pemberontakan [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia|PRRI]] terhadap Soekarno. Sebagai hasilnya, pada tahun 1960 Masyumi —bersama dengan [[Partai Sosialis Indonesia]]— dilarang.<ref name="RICKLEFS256">Ricklefs (1991) p256</ref>
Baris 51:
== Pemilu 1955 ==
 
Hasil penghitungan suara pada [[Pemilu 1955]] menunjukkan bahwa Masyumi mendapatkan suara yang signifikan dalam percaturan politik pada masa itu.<ref>[http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/2001/02/23/0076.html Kisah Dua Saudara NU dan Muhammadiyah]</ref> Masyumi menjadi partai Islam terkuat, dengan menguasai 20,9 persen suara dan menang di 10 dari 15 daerah pemilihan, termasuk [[Jakarta|Jakarta Raya]], [[Jawa Barat]], [[SumateraSumatra Selatan]], [[SumateraSumatra Tengah]], [[SumateraSumatra Utara]], [[Kalimantan Barat]], [[Kalimantan Selatan]], [[Sulawesi Tenggara Selatan]], dan [[Maluku]]. Namun, di [[Jawa Tengah]], Masyumi hanya mampu meraup sepertiga dari suara yang diperoleh PNI dan di [[Jawa Timur]] setengahnya. Kondisi ini menyebabkan hegemoni penguasaan Masyumi secara nasional tak terjadi.
 
Berikut Hasil Pemilu 1955: