Pariwisata di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 4:
'''Pariwisata di Indonesia''' merupakan sektor [[ekonomi]] penting di [[Indonesia]]. Pada tahun 2009, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan [[devisa]] setelah komoditi [[Minyak bumi|minyak]] dan [[gas bumi]] serta [[minyak kelapa sawit]].<ref name="komoditi9">[http://www.budpar.go.id/filedata/5436_1695-Rankingdevisa.pdf Ranking Devisa Pariwisata Terhadap Komoditas Ekspor Lainnya tahun 2004-2009]. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI. Diakses pada 27 Juni 2011.</ref> Berdasarkan data tahun 2016, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 11.525.963 juta lebih atau tumbuh sebesar 10,79% dibandingkan tahun sebelumnya.
 
Kekayaan [[Geografi Indonesia|alam]] dan [[Budaya Indonesia|budaya]] merupakan komponen penting dalam pariwisata di Indonesia. Alam Indonesia memiliki kombinasi [[iklim tropis]], 17.508 [[pulau]] yang 6.000 di antaranya tidak dihuni,<ref name="cia_ina">{{Cite web|url=https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/id.html|title=Indonesia |publisher=CIA |work=The World Factbook |year=2006 |accessdate=2010-03-19}}</ref> serta [[garis pantai]] terpanjang ketiga di dunia setelah [[Kanada]] dan [[Uni Eropa]].<ref name="cia_shoreline">{{Cite web|title=Field Listing - Coastline |url=https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/fields/2060.html |publisher=CIA |work=The World Factbook |year=2006 |accessdate=2010-03-19}}</ref> Indonesia juga merupakan [[negara kepulauan]] terbesar dan berpenduduk terbanyak di dunia.<ref>{{Cite web|title=Countries of the World by Area- no 16 Indonesia|url=http://www.nationsonline.org/oneworld/countries_by_area.htm |accessdate=2010-09-19}}</ref> Pantai-pantai di [[Bali]], tempat menyelam di [[Bunaken]], [[Gunung Rinjani]] di [[Lombok]], dan berbagai taman nasional di [[SumateraSumatra]] merupakan contoh tujuan wisata alam di Indonesia. Tempat-tempat wisata itu didukung dengan warisan budaya yang kaya yang mencerminkan sejarah dan keberagaman etnis Indonesia yang dinamis dengan 719 [[Daftar bahasa di Indonesia|bahasa daerah]] yang dituturkan di seluruh kepulauan tersebut.<ref name="ethnologue_languages">{{Cite web|title=Ethnologue - Languages of the World - Languages of Indonesia|url=http://www.ethnologue.com/show_country.asp?name=ID|publisher=Lewis, M. Paul (ed.). Ethnologue: Languages of the World, edisi ke-16. Dallas, Tex.: SIL International. Versi daring|year=2009 |accessdate=2010-09-19}}</ref> Candi [[Prambanan]] dan [[Borobudur]], [[Toraja]], [[Yogyakarta]], [[Minangkabau]], dan Bali merupakan contoh tujuan wisata budaya di Indonesia. Hingga 2010, terdapat 7 lokasi di Indonesia yang telah ditetapkan oleh [[UNESCO]] yang masuk dalam daftar [[Situs Warisan Dunia UNESCO|Situs Warisan Dunia]].<ref name="whc">[http://whc.unesco.org/en/list/ Daftar tempat yang telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia]. UNESCO. Diakses pada 27 Juni 2011</ref> Sementara itu, empat wakil lain juga ditetapkan UNESCO dalam [[Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia]] yaitu [[wayang]], [[keris]], [[batik]] dan [[angklung]].<ref name="ich">[http://www.unesco.org/culture/ich/index.php?lg=en&pg=00011#tabs Daftar Representantif Warisan Budaya Takbendawi]. UNESCO. Diakses pada 27 Juni 2011</ref>
 
Berdasarkan data dari [[Badan Pusat Statistik]], sebelas [[Daftar provinsi Indonesia|provinsi]] yang paling sering dikunjungi oleh para turis adalah [[Bali]] sekitar lebih dari 3,7 juta disusul, [[DKI Jakarta]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[Jawa Timur]], [[Jawa Barat]], [[SumateraSumatra Utara]], [[Lampung]], [[Sulawesi Selatan]], [[SumateraSumatra Selatan]], [[Banten]] dan [[SumateraSumatra Barat]].<ref>{{en}}[http://www.antaranews.com/en/news/71168/time-for-n-maluku-to-become-tourist-destination Time for N. Maluku to become tourist destination].Antaranews. 8 Mei 2011. Diakses pada 27 Juni 2011.</ref> Sekitar 59% turis berkunjung ke Indonesia untuk tujuan liburan, sementara 38% untuk tujuan bisnis.<ref name="stat 2006">[http://www.budpar.go.id/filedata/3378_1125-BookletinEnglish20071.ppt Menteri Kebudayaan dan Pariwisata: Statistik 2006], diakses pada 2011-06-27</ref> [[Singapura]] dan [[Malaysia]] adalah dua negara dengan catatan jumlah wisatawan terbanyak yang datang ke Indonesia dari wilayah [[Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara|ASEAN]].<ref name="wisman09">[http://www.budpar.go.id/filedata/5563_1825-T04update.pdf Perkembangan Wisatawan Mancanegara Menurut Negara Tempat Tinggal tahun 2004-2009]. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI. Diakses pada 2014.</ref> Sementara dari kawasan [[Asia]] (tidak termasuk ASEAN) wisatawan [[Tiongkok]] berada di urutan pertama disusul [[Jepang]], [[Korea Selatan]], [[Taiwan]] dan [[India]].<ref name="wisman09"/> Jumlah pendatang terbanyak dari kawasan [[Eropa]] berasal dari negara [[Britania Raya]] disusul oleh [[Belanda]], [[Jerman]] dan [[Prancis]].<ref name="wisman09"/>
 
Pengelolaan kepariwisataan, kebijakan nasional, urusan pemerintahan di bidang kebudayaan dan kepariwisataan di Indonesia diatur oleh [[Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia]].<ref>[http://www.budpar.go.id/page.php?ic=572&id=239 Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan]. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI. Diakses pada 27 Juni 2011.</ref>
Baris 26:
}}</ref>
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Straatgezicht bij Hotel Centrum in Fort de Kock TMnr 60043496.jpg|jmpl|kiri|Hotel Centrum di Fort de Kock (sekarang [[Bukittinggi]]) pada 1900-an.<!--Kota ini telah dipromosikan menjadi salah satu kota tujuan wisata (touristdestination) di SumateraSumatra. Asisten Residen Agam L.C. Westenenk menulis buku panduan untuk turis guna mempromosikan Fort de Kock dan daerah-daerah sekitarnya sebagai daerah tujuan wisata, yaitu: Acht Dagen in de Padangsche Bovenlanden (1909) dan Sumatra: Illustrated Tourist Guide: Fourteen Days Trip in the Padang Highlands (The Land of Minangkabau) (1913).-->]]
 
Setelah [[Sejarah Nusantara (1800-1942)|masuknya Bangsa Belanda ke Indonesia]] pada awal abad ke-19, daerah Hindia Belanda mulai berkembang menjadi daya tarik bagi para pendatang yang berasal dari [[Belanda]],<ref name="sejarah"/> yang pada awalnya —di daerah seperti Jawa— masih tertutup bagi para wisatawan. Di era-era ini, pemerintah kolonial tidaklah menyukai wisatawan karena alasan stabilitas keamanan pasca pemberontakan-pemberontakan di Jawa dan [[Perang Aceh]], juga agar masyarakat asing tak menyaksikan kemewahan pejabat kolonial yang didapat dari hasil eksploitasi kekayaan di Pulau Jawa dan lainnya di Nusantara.<ref name=saidi>{{aut|Saidi, Ridwan}} (24 Maret-6 April 1989). "Pariwisata Tempo 'Doeloe' di Jawa". ''Amanah''. '''71''': Hlm 12, 13, & 118. [[Jakarta]]: PT Sarana Bakti Semesta. ISSN 0215-255X.</ref> Kelak, gubernur jenderal pada saat itu memutuskan pembentukan biro wisata yang disebut ''Vereeeging Toeristen Verkeer'' pada 13 April 1908 di [[Batavia]] yang gedung kantornya juga digunakan untuk maskapai penerbangan ''Koninklijke Nederlansch Indische Luchtfahrt Maatschapijj'' (kini disebut dengan [[KLM]]).<ref name="sejarah"/><ref name=historia>{{cite web|url=https://historia.id/politik/articles/turis-bukan-hanya-orang-asing-6aeB0|title=Turis Bukan Hanya Orang Asing|author=Firdausi, Fadrik Aziz|date=7 Juli 2017|accessdate=6 Februari 2019|work=Majalah Historia}}</ref> Tak lama daripada itu, pada 1911 sudah tiada lagi hambatan bagi para pelancong untuk bergerak bebas hambatan di seluruh Jawa dan 1916, buat pulau-pulau lainnya. Ketika itu, Jawa menjadi tempat perlancongan yang mahal oleh sebab tingginya biaya [[kapal uap]] dari [[Singapura]] ke [[Batavia]]. Wisatawan di awal abad ke-20 suka melewati dataran-dataran tinggi di daerah [[Jawa Barat]] untuk melawat ke 'jantung hati' kebudayaan Jawa, yakni di [[Jogjakarta]] dan [[Surakarta]].<ref>{{aut|Cohen, Matthew Isaac}} (editor: Janelle Reinelt dan Brian Singleton) (2010). ''[https://books.google.co.id/books?id=rb-GDAAAQBAJ&pg=PA49 Performing Otherness: Java and Bali on International Stages, 1905-1952]'' hlm.49. Diterbitkan oleh Palgrave-Macmillan dan Springer. ISBN 978-0-230-30900-5.</ref> Hotel-hotel mulai bermunculan seperti [[Hotel des Indes]] di [[Batavia]], [[Hotel Majapahit|Hotel Oranje]] di [[Surabaya]] dan [[Hotel De Boer]] di [[Medan]].<ref name="sejarah"/>
Baris 51:
Terdapat 50 [[Daftar taman nasional di Indonesia|taman nasional]] di Indonesia, 6 di antaranya termasuk dalam [[Situs Warisan Dunia UNESCO]].<ref>[http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/tn_index.htm 50 TAMAN NASIONAL DI INDONESIA].Kementerian Kehutanan RI. Diakses pada 27 Juni 2011.</ref> [[Taman Nasional Lorentz]] di [[Papua]] memiliki sekitar 42 spesies mamalia yang sebagian besar hewan langka. Mamalia yang ada di kawasan ini antara lain: kangguru pohon, landak irian, tikus air, [[walabi]], dan [[kuskus]]. Taman nasional ini memiliki lebih dari 1.000 spesies ikan, di antaranya adalah [[ikan koloso]]. Di taman ini terdapat salju abadi yang berada di puncak [[Pegunungan Jayawijaya|Gunung Jayawijaya]].<ref name="wismel2">[http://wisatamelayu.com/id/object/875/taman-nasional-lorentz/?nav=cat Taman Nasional Lorentz].wisatamelayu. Diakses pada 27 Juni 2011.</ref> [[Taman Nasional Ujung Kulon]] merupakan taman nasional tertua di Indonesia yang dikenal karena hewan [[Badak jawa|Badak jawa bercula satu]] yang populasinya semakin menipis.<ref>[http://wisatamelayu.com/id/object/535/taman-nasional-ujung-kulon/?nav=cat Taman Nasional Ujung Kulon].wisatamelayu. Diakses pada 27 Juni 2011</ref> Pengamatan satwa endemik [[komodo]] serta satwa lainnya seperti [[rusa]], [[babi hutan]] dan burung dapat dilakukan di [[Taman Nasional Komodo]].<ref>[http://www.dephut.go.id/index.php?q=id/node/3936 Taman Nasional Komodo]. Kementerian Kehutanan RI. Diakses pada 27 Juni 2011.</ref> [[Taman Nasional Kelimutu]] yang berada di [[Flores]] memiliki danau kawah dengan tiga warna yang berbeda.
 
[[Berkas:Ngaraisianok.jpg|jmpl|200px|[[Ngarai Sianok]] di [[kota Bukittinggi]], [[SumateraSumatra Barat]].]]
Indonesia memiliki lebih dari 400 [[gunung berapi]] dan 130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif.<ref>[http://koranbaru.com/indonesia-miliki-36-rekor-dunia/ Indonesia Miliki 36 Rekor Dunia].koranbaru. Diakses pada 27 Juni 2011.</ref> [[Gunung Bromo]] di Provinsi [[Jawa Timur]] dikenal sebagai lokasi wisata pegunungan untuk melihat [[matahari]] terbit maupun penunggangan kuda.<ref name="bromo">[http://wisatamelayu.com/id/object/328/gunung-bromo/?nav=cat Gunung Bromo].wisatamelayu. Diakses pada 27 Juni 2011.</ref> Pada bulan-bulan tertentu, terdapat upacara kebudayaan ''Yadnya Kasada'' yang dilakukan oleh masyarakat Gunung Bromo.<ref name="bromo"/> Lokasi wisata lain yang terkenal di daerah [[Jawa Barat]] adalah [[Gunung Tangkuban Parahu]] yang terletak di [[Subang]]. Gunung aktif ini menghasilkan mata air panas yang terletak di kaki gunung yang dikenal dengan nama [[Ciater, Ciater, Subang|Ciater]] dan sering dimanfaatkan untuk spa serta terapi pengobatan.<ref>{{citeweb |url=http://travel.okezone.com/read/2011/01/21/408/416475/comment.html |title=Relaksasi di Pemandian Air Panas Ciater |date=2011-01-21 |author=Pasha Ernowo - Okezone |accessdate=2011-06-27}}</ref>