Bandar Udara Internasional Radin Inten II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Infobox airport
| name = Bandar Udara Internasional Radin Inten II (RIIA II)
| nativename = <small>{{lang|en|Radin Inten II International Airport}} (RIIA II) </small><br>
[[Berkas:Aksara Bandara-Raden Inten 2.png|270px]]
| image = Radin Inten 2 Airport.jpg
| image-width = 250
Baris 44 ⟶ 45:
<!-- Image with unknown copyright status removed: [[File:Sumatra Air Network.png|right|400px|thumb|Sumatra Air Network]] -->
[[Berkas:Radin Inten II.JPG|jmpl|Terminal Lama]]
'''Bandar Udara Internasional Radin Inten II''' ([[Aksara Lampung]]: [[Berkas:Aksara Bandara-Raden Inten 2.png|nirbing|257x257px]]) ({{lang-en|Radin Inten II International Airport}}), atau disingkat '''RIIA II''' {{Airport codes|TKG|WILL}}, sebelumnya '''WICT''', adalah bandar udara internasional yang melayani [[Kota Bandar Lampung]] di [[Provinsi Lampung]], [[Indonesia]]. Nama bandar udara ini diambil dari nama tokoh yaitu [[Radin Inten II]] yang merupakan Kesultanan Lampung terakhir yang juga salah seorang [[Pahlawan nasional Indonesia|Pahlawan Nasional]] asal [[Lampung]]. Bandar udara ini berlokasi di Jalan Alamsyah Ratu Prawiranegara di [[Branti Raya, Natar, Lampung Selatan|Desa Branti Raya]], [[Natar, Lampung Selatan|Kecamatan Natar]], [[Kabupaten Lampung Selatan]] berada di barat laut [[Kota Bandar Lampung]].
 
Nama bandar udara ini diambil dari nama [[Radin Inten II]], Kesultanan Lampung terakhir yang juga salah seorang [[Pahlawan nasional Indonesia|Pahlawan Nasional]] asal [[Lampung]].
 
Bandar udara ini berlokasi di Jalan Alamsyah Ratu Prawiranegara di [[Branti Raya, Natar, Lampung Selatan|Desa Branti Raya]], [[Natar, Lampung Selatan|Kecamatan Natar]], [[Kabupaten Lampung Selatan]] berada di barat laut [[Kota Bandar Lampung]].
 
Bandara ini mengadopsi gaya futuristik dan memiliki gedung parkir berlantai empat di bawah pengelolaan [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia|Kementerian Perhubungan]]. Pembangunan gedung parkir berkapasitas 800 hingga 1000 kendaraan ini bertujuan untuk mengantisipasi peningakatan arus wisatawan menuju destinasi utama Lampung. Di antaranya arena berselancar Pantai Tanjung Setia, Taman Nasional Way Kambas (ASEAN Heritage Park Way Kambas), habitat alam lumba-lumba Teluk Kiluan, dan pesona bawah laut di Pulau Pahawang.