Suku Jambi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 25:
Dengan dasar ini maka [[Suku Melayu|Bangsa Melayu]] (Melayu Jambi) adalah percampuran antara banyak sub-ras manusia dan perpaduan antara banyak macam pengaruh kebudayaan sejak 10.000 SM. Manusia Austro-[[Melanesoid]] pada mulanya menempati kawasan dekat pantai dan sungai-sungai, hidup di dalam goa batu kerang atau abris sous roches. Sekarang lokasi goa goa batu kerang jauh di pedalaman.
 
Goa ini dijumpai di SumateraSumatra ([[Jambi]], [[Kota Medan|Medan]], [[Kota Langsa|Langsa]]/[[Aceh]]), [[Sulawesi]], [[Papua]], [[Kedah]] dan [[Pahang, Malaysia|Pahang Malaysia]]. Migrasi manusia Ras Mongoloid masuk perairan Asia Tenggara melahirkan manusia [[Proto Melayu]] (Melayu Tua) dan [[Melayu Deutero|Deutro Melayu]] (Melayu Muda).
 
Tapi tidak dapat diketahui kepastian kapan penyebaran itu dimulai, ahli sejarah hanya menghasilkan interpretasi terhadap temuan benda-benda budaya yang di tinggalkan, Ini pun jumlahnya sangat terbatas sehingga terbatas pula apa yang dapat diungkapkan.
Baris 31:
Diperkirakan migrasi Paleo-Mongoloid ke Asia Tenggara terjadi dalam periode Prasejarah yang sangat panjang antara tahun 10.000 SM sampai tahun 2.000 SM Di [[Asia Tenggara]] manusia Paleo Mongoloid ini bertemu dengan manusia Austro-[[Melanesoid]] yang melahirkan manusia Proto melayu. Pada masa Indonesia memasuki zaman logam, maka antara tahun 2000-500 SM dan antara tahun 500 SM - sampai menginjak awal abad Masehi terjadi lagi migrasi penduduk dari daerah Tonkin, Dongson di pegunungan Bascon-Hoabinh, [[Vietnam]] ke Asia Tenggara.
 
Penyebaran manusia pada periode ini adalah percampuran manusia [[Melayu Proto|Proto Melayu]] dengan Ras Mongoloid yang melahirkan manusia [[Melayu Deutero|Deutro Melayu]]. Manusia Proto Melayu mengembangkan kebudayaan batu tua yakni Kebudayaan Kapak Persegi dan Kebudayaan Kapak Lonjong. Kapak Persegi disebut Kapak Genggam atau Kapak SumateraSumatra, sedangkan kapak lonjong disebut Kapak Pendek. Peralatan hidup manusia Proto Melayu antara lain adalah alat-alat mikrolit, serpihan batu obsidian.
 
Manusia Deutro Melayu di Indonesia mengembangkan kebudayaan Logam dan Perunggu. Manusia Deutro Melayu sangat penting artinya bagi sejarah penyebaran suku bangsa di Indonesia karena mereka inilah yang dianggap sebagai cikal bakal Orang Melayu dan Kebudayaan Melayu termasuk Melayu Jambi.
 
Kebudayaan Dongson masuk Indonesia melalui 2 (dua) arah. Pertama dari [[Vietnam]] menyebar ke [[Kamboja]], [[Thailand]], [[Malaysia]], [[SumateraSumatra]], [[Jawa]], dan menuju ke [[Nusa Tenggara]]. Di daerah inilah berkembang kebudayaan Kapak Persegi atau Kapak Genggam dan Kapak SumateraSumatra. Kedua, dari daratan Asia, menuju [[Taiwan]], [[Filipina]], [[Sulawesi]], [[Maluku]] dan [[Papua]] berkembang kebudayaan Kapak Lonjong. Untuk pulau SumateraSumatra telah teridentifikasi paling kurang ada 6 etnis tertua antara lain:
 
1) [[Suku Kerinci]] di kaldera danau Kerinci.