Sofyan Dawood: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 33:
[[Daud Beureueh]], yang memproklamasikan diri sebagai Presiden NBA (Negara Bagian Aceh) pada 20 September 1953, juga bergabung dengan DI/TII. Beureueh menyerah tiga bulan sesudah [[Kartosoewirjo]] meninggal, yakni pada Desember 1962. Dia juga dikenal sebagai seorang ulama.
 
Sepanjang tahun 1976 sampai 1980 terjadi penangkapan besar-besaran dengan isu Komando Jihad di SumateraSumatra. Ribuan orang terjaring.
 
Muhammad Dawood memutuskan keluar dari Komando Jihad, lalu bergabung dengan Aceh Merdeka atau disingkat AM yang dipimpin Hasan Tiro pada tahun 1976. Gerakan ini oleh pemerintah Soeharto dinamai Gerakan Aceh Merdeka atau GAM, sebuah stigma.
Baris 39:
Pada Mei 1977, terjadi pertempuran antara pasukan GAM dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di desa Alue Ie Udeung, Pasee, Aceh Utara. Muhammad Dawood tertembak dan meninggal dunia di situ. Teman-teman sepasukannya yang berjumlah 20 orang dipenjara. Di pihak TNI, dua prajurit meninggal dunia.
 
Setelah ayahnya syahid, Sofyan harus hidup mandiri. Dia harus sekolah sambil membantu perekonomian keluarganya. Dia jadi distributor ikan di Panton Labu. Ikan-ikan tersebut didatangkan dari Belawan, SumateraSumatra Utara.
 
Pendidikan dasar hingga menengah dia tamatkan di kampung kelahirannya.