Suku Lun Bawang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RafiHdwrd (bicara | kontrib)
k RafiHdwrd memindahkan halaman Suku Lundayeh ke Suku Lun Bawang
RafiHdwrd (bicara | kontrib)
Baris 396:
| quote=
}}
</ref> Suku Lun Bawang sering menjadi korban manipulasi politik oleh Kesultanan Brunei, misalnya mereka digunakan sebagai pengorbanan bagi perampok Kayan yang mengancam akan menyerang ibukota Brunei pada tahun 1860-an. Rendahnya standar hidup telah menyebabkan wabah penyakit parah (kolera dan cacar) di antara masyarakat, dan populasi secara signifikan menyusut ke titik hampir punah pada tahun 1920-an.<ref name = "A Morrison" />
 
Dengan munculnya pemerintahan Rajah dan konversi ke agama Kristen, standar kehidupan meningkat pesat, ketika para misionaris memperkenalkan layanan kesehatan, sistem sanitasi dan juga sistem pendidikan yang lebih baik. Suku Lun Bawang sangat bersemangat di sekolah, dan pada tahun 1940, sekitar 95% dari suku Lun Bawang dan suku Kelabit yang berumur di bawah 20-an di Lawas Damit sudah melek huruf.<ref name = Steiner>
Baris 431:
 
Asupan pekerjaan di beberapa industri utama di Sabah dan Sarawak, seperti industri minyak dan gas dan kelapa sawit masih relatif kecil, dan beberapa masih terlibat dalam pertanian subsisten dan perikanan. Namun dengan upaya berkelanjutan, banyak dari mereka berhasil menjadi profesional. Statistik tahun 2011 menunjukkan bahwa ada sekitar 233 lulusan di antara komunitas Lun Bawang di Sarawak.<ref>http://blogtau.com/educational-statistic-of-the-lun-bawang-october-2011/</ref>
 
 
== Referensi ==