Orang Indo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
Baris 39:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gezinsportret van een Europese vader een Indische moeder en vier kinderen TMnr 60019708.jpg|jmpl|230px|Keluarga campuran Belanda (ayah) dan Indo (ibu) sudah banyak terbentuk sejak kehadiran VOC, dan menguat pada abad ke-19 dan ke-20.]]
Perubahan besar yang terjadi di Eropa pada awal abad ke-19 ([[perang Napoleon]]) dan diberlakukannya ''Cultuurstelsel'' oleh Gubernur Jenderal [[van den Bosch]] membuat orang Eropa-Indonesia mulai menyebar ke berbagai tempat di Nusantara, terutama di Jawa dan sebagian
Gerakan liberalisme membuat banyak orang Eropa-Indonesia mulai berasosiasi menurut ideologi, dan pada abad ke-20 menjadi pembangkit gerakan nasionalisme di Hindia Belanda. Secara politis, orang Eropa-Indonesia pada awal abad ke-20 terpecah menjadi dua kelompok: mereka yang tetap ingin mempertahankan hubungan penuh dengan Belanda (kolonial) dan mereka yang memiliki aspirasi otonomi. Sejumlah orang Eropa dan Indo jelas-jelas mendukung [[Boedi Oetomo]], organisasi pergerakan bercorak nasionalis pertama. Orang-orang Indo maupun "totok" pun mulai terkonsolidasi. Pada tahun 1912 dibentuk [[Indische Partij]] (IP) oleh [[E.F.E. Douwes Dekker]] dengan dukungan banyak orang Eropa dengan tujuan kemerdekaan penuh bagi Hindia Belanda. Organisasi radikal ini dibungkam setahun kemudian oleh pemerintahan Gubernur Jenderal [[A.W.F. Idenburg]] karena dianggap membahayakan koloni. Kalangan orang Indo mayoritas yang pro-Belanda kemudian mendirikan pula organisasi untuk menandingi radikalisme IP, yaitu [[Indo-Europees Verbond]] (IEV) pada tahun 1919 oleh [[Karel Zaalberg]]. IEV sangat didukung oleh pemerintah koloni dan segera menjadi fraksi dominan dalam [[Volksraad]] yang sudah berdiri pada tahun 1916.
|