Luluk Purwanto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menghapus penggunaan berkas karena berkas telah dihapus karena melanggar WP:F2#Kebijakan_gambar_tokoh_yang_masih_hidup
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 24:
 
== Perjalanan karier ==
Dari kecil sudah belajar menggesek [[biola]]. Karena kedua orang tuanya memang orang yang dekat dengan dunia [[musik]]. Ayahnya Purwanto, musisi yang memainkan [[piano]], asli [[Yogyakarta]], sedangkan ibunya Asyia Gani, orang [[Minang]], pemimpin sebuah sekolah musik di [[Medan]], [[SumateraSumatra Utara]]. Lulus dari Sekolah Musik di [[Medan]], Luluk memperoleh beasiswa dari Kedutaan [[Australia]] untuk belajar di New South Wales Conservatorium of Music, [[Sydney]], [[Australia]]. Setelah beberapa tahun belajar di negeri kangguru, ia kembali ke [[Indonesia]] dan masuk Sekolah Menengah Musik (SMM), di [[Yogyakarta]], kemudian melanjutkan ke Akademi Musik Indonesia (AMI) di [[Yogyakarta]]. Sebelum benar-nenar lulus, ia sudah memutuskan keluar dan melanjutkannya ke [[Institut Kesenian Jakarta]] (IKJ).<ref name="bio">[http://prov.jakarta.go.id/jakv1/encyclopedia/detail/1717 Luluk di Jakarta go.id], Jakarta go.id, diakses 11 April 2011</ref>
 
Selama menuntut ilmu di [[Institut Kesenian Jakarta]], ia berkenalan dengan musisi [[jazz]] kenamaan, seperti [[Abadi Soesman]], [[Bubi Chen]], [[Ireng Maulana]] dan [[Benny Mustapha]]. Kemudian Luluk sering diajak tampil di panggung pertunjukkan. Karena itulah Luluk menganggap para tokoh [[jazz]] tersebut di atas adalah sebagai pembimbing sekaligus sebagai guru musik di luar jalur formal, terutama dalam pengenalannya terhadap musik [[jazz]]. Ia yang bertubuh kecil ini selalu tampil dengan gaya yang unik, matanya selalu terpejam dan bibir berkomat-kamit. Permainan biolanya sangat terpengaruh violis ternama seperti: Jean Luc Ponti, Noel Pointer, Stephane Grapphelli, ketiganya tersebut adalah [[violis]] [[jazz]] asal [[Prancis]] dan juga Mang Odang (pemain biola otodidak asal [[Bandung]]). Tahun [[1985]], ketika Bhaskara Band tampil di North Sea Jazz Festival, [[Den Haag]], [[Belanda]], Luluk ikut bergabung. Uniknya ketika tampil di panggung, banyak penonton kaget, dan terkagum-kagum pada gesekan biolanya. Hal itu terjadi karena penonton mengira Luluk adalah seorang anak kecil yang pandai memainkan [[biola]].<ref name="bio" />