D.N. Aidit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RXerself (bicara | kontrib)
→‎top: tanda tangan
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 27:
== Biografi ==
=== Kehidupan awal ===
Ia dilahirkan dengan nama '''Achmad Aidit''' di [[Belitung]], dan dipanggil "Amat" oleh orang-orang yang akrab dengannya. Pada masa kecilnya, Aidit mendapatkan pendidikan Belanda. Ayahnya, Abdullah Aidit, ikut serta memimpin gerakan pemuda di Belitung dalam melawan kekuasaan kolonial Belanda, dan setelah merdeka sempat menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Sementara|DPRS]] mewakili rakyat Belitung. Abdullah Aidit juga pernah mendirikan sebuah perkumpulan keagamaan, "Nurul Islam", yang berorientasi kepada [[Muhammadiyah]]. Keluarga Aidit berasal-usul dari [[Maninjau, Tanjung Raya, Agam|Maninjau]], [[Kabupaten Agam|Agam]], [[SumateraSumatra Barat]].<ref>[https://www.youtube.com/watch?v=404rNVuaqUA "50 Tahun G30S/PKI : Perlukah Negara Minta Maaf ?"] ''[[Indonesia Lawyers Club|ILC]], [[Youtube]]'', 29 September 2015. Diakses 30 September 2015.</ref>
 
=== Karier politik ===
Baris 49:
Ada beberapa versi tentang kematian DN Aidit ini. Menurut versi pertama, Aidit tertangkap di [[Jawa Tengah]], lalu dibawa oleh sebuah batalyon [[Kostrad]] ke [[Boyolali]]. Kemudian ia dibawa ke dekat sebuah sumur dan disuruh berdiri di situ. Kepadanya diberikan waktu setengah jam sebelum "diberesi". Waktu setengah jam itu digunakan Aidit untuk membuat pidato yang berapi-api. Hal ini membangkitkan kemarahan semua tentara yang mendengarnya, sehingga mereka tidak dapat mengendalikan emosi mereka. Akibatnya, mereka kemudian menembaknya hingga mati. versi yang lain mengatakan bahwa ia diledakkan bersama-sama dengan rumah tempat ia ditahan. Betapapun juga, sampai sekarang tidak diketahui di mana jenazahnya dimakamkan.
 
Selain kematiannya, kelahiran Aidit pun bermacam-macam versi. Beberapa mengatakan Aidit kelahiran [[Medan]], [[30 Juli]] [[1923]] dengan nama lengkap Dja'far Nawi Aidit. Keluarga Aidit konon berasal dari [[Maninjau]], [[SumateraSumatra Barat]] yang pergi merantau ke Belitung.<ref>{{cite book|author=Dusky Pandoe, Marthias|title=Jernih Melihat, Cermat Mencatat|publisher= Kompas, Jakarta|year=2010|id= }} Halaman 43.</ref> Namun banyak masyarakat Maninjau tidak pernah mengetahui dan mengakui hal itu.
 
== Tulisan ==
Baris 70:
* Kalahkan konsepsi politik Amerika Serikat (1958)
* Visit to five socialist states: talk by D.N. Aidit at the Sports Hall in Djakarta on 19th September (1958)
* Konfrontasi peristiwa Madiun (1948) - Peristiwa SumateraSumatra (1956) (1958)
* Ilmu pengetahuan untuk rakjat, tanahair & kemanusiaan (1959)
* Pilihan tulisan (1959)