Aksara Nagari digunakan untuk menuliskan prasasti di SumateraSumatra, Jawa, Bali, dan Karimun Besar. Prasasti-prasasti di Indonesia yang menggunakan Aksara Nagari yaitu : [[Prasasti Kalasan]] (prasasti batu), [[Prasasti Kelurak]] (prasasti batu), [[Prasasti Blanjong|Prasasti Sanur]] / Prasasti Belanjong (prasasti batu), Prasasti Aek Sangkilon (lempeng emas), Prasasti Tandihat I (lempeng emas), dan Prasasti Pasir Panjang (prasasti batu). Aksara ini juga sering digunakan untuk menuliskan mantra [[Agama Buddha]] pada lapik arca (e.g. Prasasti Amoghapasa dari Candi Jago di Malang), tablet tanah liat (e.g. tablet tanah liat di dalam [[stupika|stupika-stupika]] dari Pejeng di Gianyar), dan dinding candi (e.g. Candi Bungsu dari Kompleks Muara Takus di Kampar). Pada masa klasik, aksara ini identik dengan Agama Buddha Mahayana. Satu-satunya contoh penggunaan Aksara Nagari tanpa kaitan dengan Agama Buddha hanya dijumpai pada Prasasti Sanur.