Hinduisme di Jawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 7:
== Kerajaan Hindu-Buddha ==
{{utama|Era Klasik Jawa}}
Baik Pulau Jawa dan [[SumateraSumatra]] telah sangat dipengaruhi budaya yang besar dari [[sub benua India]] selama milenium pertama dan kedua Masehi. Baik agama Hindu dan Buddha berbagi latar belakang sejarah yang sama dan keanggotaannya kala itu bahkan tumpang tindih di saat yang sama (seseorang dapat bersamaan memeluk [[agama Buddha]] dan juga Hindu), secara luas disebarkan di [[Asia Tenggara|Asia Tenggara Maritim]].
 
Agama [[Hindu]] dan [[bahasa Sanskerta]] sebagai bahasa penyebarnya, menjadi sangat bergengsi di Jawa. Banyak candi Hindu yang dibangun, termasuk [[Prambanan]] di dekat [[Kota Yogyakarta]], yang telah ditetapkan sebagai [[Situs Warisan Dunia]]; dan kerajaan Hindu berkembang, dan yang paling signifikan adalah [[Kerajaan Majapahit]].
 
Pada [[abad ke-6]] dan [[abad ke-7]] banyak kerajaan maritim muncul di SumateraSumatra dan Jawa yang menguasai perairan di [[Selat Malaka]] dan berkembang seiring meningkatnya perdagangan laut antara [[Tiongkok]] dan [[Hindustan]] dan selewatnya. Selama saat ini, cendekiawan-cendekiawan dari Hindustan dan Tiongkok mengunjungi kerajaan-kerajaan tersebut untuk menerjemahkan teks-teks sastra dan agama .
 
Di antara kerajaan-kerajaan Hindu Jawa, yang paling dianggap penting adalah [[Majapahit]], yang merupakan kerajaan terbesar dan kerajaan Hindu terakhir yang signifikan dalam [[sejarah Indonesia]]. Majapahit berpusat di [[Jawa Timur]], memerintah sebagian besar dari apa yang sekarang merupakan Indonesia modern dari sana. Sisa-sisa kerajaan Majapahit bergeser ke [[Bali]] pada [[abad ke-16]] setelah dihancurkan oleh negara-negara [[Islam]] di wilayah pesisir Jawa.<ref name="RICKLEFS">{{cite book|last =Ricklefs|first =M.C.|authorlink =|coauthors =|title =A History of Modern Indonesia since c.1300, 2nd Edition|publisher =MacMillan|year=1991|location =London|url =|doi =|isbn = 0-333-57689-6}}</ref>