Sainan Sagiman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arief jauhari (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 3:
|name = {{PAGENAME}}
|image = Sainan_Sagiman.jpg
|office = [[Gubernur SumateraSumatra Selatan]]
|order = 10
|president = [[Soeharto]]
Baris 11:
|term_end = [[1988]]
|birth_date={{birth date|1922|2|22}}
|birth_place={{flagicon|Belanda}} [[Plaju]], [[SumateraSumatra Selatan]]
|death_date={{death date and age|2000|7|31|1922|2|22}}
|death_place={{flagicon|Indonesia}} [[Jakarta]]
Baris 30:
}}
 
'''[[Brigadir Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) [[Haji (gelar)|H.]] Sainan Sagiman''' ({{lahirmati|[[Plaju]], [[SumateraSumatra Selatan]]|22|2|1922|[[Jakarta]]|31|7|2000}}) adalah [[Gubernur SumateraSumatra Selatan]] periode [[1978]] - [[1988]]. Ia diangkat menjadi gubernur menggantikan [[Asnawi Mangku Alam]].
 
== Biografi ==
Kalau pendapatan petani naik, Gubernur Sainan Sagiman berandai-andai, ia mengharapkan tidak ada orang muda terdidik yang segan menjadi petani. "Saya selalu mengatakan kepada pemuda di sini, Presiden AS Jimmy Carter berasal dari petani kacang," katanya, tujuh bulan setelah masa bakti kedua, 1983- 1988.
 
Dalam masa 10 tahun, daerah SumateraSumatra Selatan yang dipimpinnya telah mengalami peningkatan lumayan di bidang pertanian. Produksi beras, misalnya, dari Pelita I sampai Pelita III naik masing-masing 2,5 persen, 5,2 persen, dan 10,5 persen per tahun. Produksi makanan utama 5,2 juta penduduk SumateraSumatra Selatan itu naik dari 755.264 ton pada 1983 menjadi 814.520 ton pada 1984.
 
Sainan lahir dari perkawinan campuran Jawa-SumateraSumatra. Ayahnya berasal dari Ambarawa, Jawa Tengah, sedangkan ibunya dari Pulau Bangka, SumateraSumatra Selatan. Hampir seluruh masa kecilnya dihabiskan di Kota Minyak Plaju, tempat ia dilahirkan.Cita-cita Sainan kecil ialah menjadi dokter -- terdorong oleh kenyataan langkanya dokter di Plaju, dulu. "Saya ingin jadi dokter desa, agar mereka tidak sulit berobat," tutur anak ketiga dari 10 bersaudara itu. Murid HBS Jakarta -- ia satu-satunya lulusan HIS Plaju yang diterima di HBS -- pada 1942 ini menyenangi pelajaran sejarah dan berhitung. Nilai rata-rata rapornya delapan, sehingga ia termasuk murid terbaik di sekolahnya saat itu.
 
Mendaratnya Jepang membuat cita-cita Sainan buyar. Ia kembali ke Palembang, dan bekerja di bagian laboratorium tambang minyak Sungaigerong. Begitu kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, 1945, ia bergabung dengan TNI, dimulai sebagai perwira intel. Terakhir, 1975, Sainan menyandang pangkat brigadir jenderal.
Baris 43:
Jebolan Fakultas Ekonomi Universitas Syakiakirti ini beberapa kali menerima pendidikan kemiliteran di luar negeri. Mula-mula di Honolulu, Hawaii, AS, lalu selama dua tahun di Prancis.
 
Sekitar tahun 1950, pemuda Sainan, pangkatnya letnan satu saat itu, ditugasi di Lahat, masih di SumateraSumatra Selatan. Suatu hari ia bertamu ke rumah seorang temannya, dan langsung terpaut pandang dengan seorang gadis tetangga, Siti Rohaya. "Saya suka mengintip Haya dari balik jendela, kalau ia sedang lewat pergi mengajar," ceritanya, terkenang. Menikah pada 1950, Sainan dianugerahi delapan anak -- empat di antaranya sudah sarjana.
 
Penggemar olahraga golf ini mengagumi tokoh wayang Pandawa Lima. Kini, yang dilakukannya hanya olahraga jalan kaki -- sekitar 15 menit setelah subuh. "Sudah terlalu lelah mengikuti olahraga lain," ujarnya.
Baris 66:
* Kepala Dinas Sekuriti Pertamina (1972-1976)
* Koordinator Pertamina Wilayah II (1976-1978)
* Gubernur SumateraSumatra Selatan (1978-1988)
 
== Pranala luar ==
Baris 74:
{{kotak awal}}
{{s-off}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Gubernur SumateraSumatra Selatan]]|pendahulu=[[Asnawi Mangku Alam]]|pengganti=[[Ramli Hasan Basri]]|tahun=1978 - 1988}}
{{kotak selesai}}
 
Baris 80:
{{bio-stub}}
 
[[Kategori:Gubernur SumateraSumatra Selatan]]
[[Kategori:Tokoh dari Palembang]]
[[Kategori:Tokoh Melayu Indonesia]]