Marthias Dusky Pandoe: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Pranala luar: minor cosmetic change |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
Baris 9:
|birth_place = {{negara|Belanda}} [[Lawang, Matur, Agam|Lawang]], [[Matur, Agam|Matur]], [[Kabupaten Agam|Agam]], [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{Death date and age|2014|5|9|1930|5|10}}
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Kota Padang|Padang]], [[
|nationality = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]
|other_names =
Baris 20:
}}
'''Marthias Dusky Pandoe''' ({{lahirmati|[[Lawang, Matur, Agam|Lawang]], [[Matur, Agam|Matur]], [[Kabupaten Agam|Agam]]|10|5|1930|[[Kota Padang|Padang]], [[
== Riwayat ==
Marthias adalah seorang wartawan [[otodidak]] tanpa satupun gelar akademis jurnalistik yang dipunyainya. Berkat kerja keras, gemar membaca, kecerdasan, dan tajam dalam melihat persoalan, serta kemampuan membangun jaringan yang luas ia dan karyanya sebagai wartawan mendapat apresiasi yang baik dari berbagai pihak.<ref name="Kompas"/>
Marthias Dusky Pandoe dengan memakai inisial "MDP" dalam setiap tulisannya di Harian Kompas telah diidentikkan sebagai representasi
Pada bulan Mei 2010, tepat diusianya yang ke 80 tahun, Marthias meluncurkan buku ''Jernih Melihat Cermat Mencatat'' yang dihadiri oleh tokoh-tokoh pers Indonesia diantaranya [[Jakob Oetama]], [[Rosihan Anwar]], [[Djafar Assegaff]], [[Basril Djabar]], Rikard Bagun, Julius Pour, dan [[Abrar Yusra]] serta tokoh Indonesia dari
Marthias meninggal dunia di kota Padang pada tanggal 9 Mei 2014 dalam usia 84 tahun akibat penyakit stroke yang dideritanya. Ia meninggalkan seorang istri, Zuraida, serta tujuh orang anak.<ref name="Kompas 2">[http://print.kompas.com/ "Obituari; Marthias D Pandoe Berpulang"] ''[[Koran Kompas]]'', 10-11-2014. Diakses 10-11-2014.</ref><ref name="Tribunnews">[http://pekanbaru.tribunnews.com/2014/05/09/wartawan-senior-martias-pandoe-tutup-usia "Wartawan Senior Martias Pandoe Tutup Usia"] ''[[Tribunnews.com]]'', 9-11-2014. Diakses 10-11-2014.</ref>
|