Bandar Udara Pattimura: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adhit Fastman (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Rusli Afandi (bicara | kontrib)
Baris 47:
Bandar Udara Pattimura yang dahulu bernama Lapangan Terbang Laha Ambon dibangun pada tahun 1939 oleh [[Hindia Belanda|Pemerintah Kolonial Belanda]]. Pada tahun 1942, Lapangan Terbang Laha dikuasai oleh [[Pendudukan Jepang di Hindia Belanda|Jepang]] untuk melawan pasukan [[Blok Sekutu (Perang Dunia II)|Sekutu]] dalam [[Perang Dunia II]]. Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun [[1945]], Lapangan Terbang Laha dikuasai oleh [[Pemerintah Indonesia|Pemerintah Republik Indonesia]].
 
Pada tahun 1975, berdasarkan surat keputusan bersama [[Menhankam]]/Pangab, [[Menteri Perhubungan]], dan [[Menteri Keuangan Indonesia|Menteri Keuangan]] Pelabuhan Udara Pattimura ditetapkan sebagai lapangan terbang sipilmiliter Milik TNI AU Lanud Pattimura kemudian dijadikan sebagai Enclave Sipil milik Pangkalan Udara Pattimura atas dasar Sertifikat Hak Pakai Nomor 06 Tahun 2010 Cq. TNI AU dan sepenuhnyaMOU dikuasaiantara olehTNI [[KementerianAU Perhubungandengan RepublikDirektorat Indonesia|DepartemenJenderalPerhubungan Perhubungan]]Udara , PT. AP I (Persero) Nomor : KB/4/I/2011, Nomor : AU/833/KUM.18/I/2011, Nomor : SP.06/HK.09.01/2011/DU, Nomor : PJJ.04.07.01/00/01/2011/010, tentang Pengaturan Penggunaan Bersama Pangkalan Udara dan Bandara Udara. Sejak tahun [[1975]], Pelabuhan Udara Pattimura telah didarati pesawat asing seperti [[Airnorth]] dari [[Darwin, Wilayah Utara|Darwin]] sampai tahun [[1998]]. Pada tanggal [[11 Oktober|11]] [[Oktober]] [[1995]], Pengelolaan Bandar Udara Pattimura Ambon dialihkandikelola sepenuhnya kepadaoleh [[PT Angkasa Pura|PT Angkasa Pura (Persero)]] dan berstatus sebagai bandar udara kelas I dengan sistem pemanfaatan sebagian Aset Pangkalan TNI AU Pattimura. Pada tanggal [[3 Maret|3]] [[Maret]] [[2004]], proyek pengembangan Bandar Udara Pattimura diresmikan oleh [[Presiden Indonesia|Presiden Republik Indonesia]].
 
== Maskapai dan tujuannya ==
Baris 66:
 
== Usulan pengembangan ==
Bandara Pattimura memiliki kapasitas sebesar 800 ribu orang, sedangkan pada kenyataannya, bandara sudah melayani 1,3 juta orang per tahun.<ref name=":1">{{Cite news|url=http://ekbis.rmol.co/read/2017/08/08/302088/Menteri-BUMN-Minta-Angkasa-Pura-I-Kembangkan-Bandara-Pattimura-Ambon-|title=Menteri BUMN Minta Angkasa Pura I Kembangkan Bandara Pattimura-Ambon|newspaper=rmol.co|access-date=2017-09-13}}</ref> Oleh karena itu, ketikamenindak mendengarlanjuti kabarperkembangan tersebut,yang [[Menteripesat BadanPT. UsahaAngkasa MilikPura Negara]]1 (BUMNPersero), [[Riniselaku Soemarno|Rinipengelola M.Bandara Soemarmo]]rencana langsungakan menindaklanjutimelaksanakan laporaninvestasi tersebutbeutifikasi denganterminal meneloponyaitu direkturdi utamabangun [[Angkasasatu Puraterminal, I|Angkasa PuraGerbang (APGate) I]].<refkeberangkatan name=":1"dan />kedatangan Menurutserta dirutpenambahan AP I, pengembangan bandara sudah direncanakanGarbarata.<ref name=":1" />Pengembangan HalBandar iniUdara dibuktikanPattimura olehdilaksanakan ketelahadaannyasetelah desainmendapatkan pengembangan,Izin yaitu penambahandari satupihak [[TerminalPangkalan bandarTNI udara|terminal]],AU termasukPattimura penambahanselaku [[garbarata]].<refpengelola name=":1"aset />negara Meskipundi sudahBandara mendapatPattimura kabaryang demikian,terdaftar sangdalam menteriInventaris masihKekayaan khawatirNegara karena(IKN) diperkirakandi padaKementrian akhirKeuangan tahunRepublik [[2017]] total penumpang akan menjadi 1,5 juta orangIndonesia.<ref name=":1" />
 
== Transportasi darat ==