Suku Balantak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aulli.r (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Lylla08 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 21:
 
Masyarakat Balantak juga punya cara sendiri untuk menyatukan dua keluarga ke dalam suatu sistem kekerabatan melalui tradisi pernikahan yang disebut dengan Monsara no Ana Wiwin Nono yang berarti "penyelidikan diam-diam". Tradisi ini dilakukan saat seseorang akan menikahkan anak laki-lakinya. Tujuannya, mengetahui dari dekat bagaimana perilaku perempuan yang akan menjadi menantunya.<ref name=":4">[https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=4116 Upacara/Ritus - Perkawinan Suku Balantak] ''warisanbudaya.kemdikbud.go.id.'' Diakses tanggal 2019-3-11.</ref> Sebelum resmi meminang, salah satu anggota keluarga pihak pria akan datang menyambangi rumah pihak perempuan untuk memberitahu maksud keluarganya yang ingin mempersuntingnya. Selanjutnya pihak pria akan menyampaikan rencana selanjutnya untuk meminang kepada orang tua si perempuan.<ref name=":4" />
 
 
 
Tahap meminang dilakukan keluarga pria yang datang ke rumah orang tua si perempuan dengan membawa barang berupa sirih,pinang, kapur sirih, gambir, serta sejumlah uang. Tiga hari kemudian, barulah pihak dari kedua keluarga berkumpul kembali untuk menyampaikan detil mengenai rencana pernikahan.<ref name=":4" />