Tahir: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Cis coelho (bicara | kontrib) |
|||
Baris 35:
Tahir lahir di [[Surabaya]] pada tahun [[1952]] di sebuah lingkungan yang rata-rata warganya tergolong tidak mampu. Dia dibesarkan oleh sepasang ayah dan ibu yang menghidupi keluarga dengan membuat becak. Tahun [[1971]], dia menamatkan pendidikan menengah atas (SMA) di [[SMA Kristen Petra Kalianyar]] [[Surabaya]].
Ketika lulus SMA, Tahir pernah bercita-cita ingin menjadi seorang dokter. Cita-cita tersebut kandas pada waktu ayahnya mengalami sakit keras hingga tidak sanggup lagi membiayai keluarga. Akibatnya, Tahir muda harus berhenti kuliah dan melanjutkan bisnis ayahnya di Surabaya. Ia mendapat beasiswa di sekolah bisnis di [[Nanyang Technological University]], [[Singapura]]. Di Singapura, Tahir menempuh studi sembari tiap bulan mencari produk di Singapura untuk dijual di Surabaya. Dia membeli pakaian wanita dan sepeda dari pusat perbelanjaan di Singapura
== Mendirikan bisnis ==
Pengalaman dan keberaniannya dalam berbisnis pada akhirnya membawanya menjadi seorang pengusaha muda. Dia dikenal sebagai pengusaha ulet dan memiliki bisnis yang cukup beraneka ragam dan kesemuanya sukses. Dari garmen, lambat laun
Saat krisis ekonomi tahun [[1998]] menghantam negeri, banyak bank pemerintah maupun swasta yang ambruk. Namun di tengah situasi berbahaya seperti itu, Bank Mayapada tetap bertahan, malah masuk ke pasar Saham [[Bursa Efek Jakarta]]. Aktivitas perbankan Bank Mayapada tidak lumpuh karena ia tidak mengambil kredit dari bank asing sebesar bank-bank di Indonesia pada waktu itu. Bank Mayapada saat itu masih berfokus pada pengucuran kredit usaha kecil.
Bank Mayapada terus agresif ketika melihat dirinya sukses menghadapi krisis moneter. Dengan investasi asing seperti [[US]], [[UAE]], dan [[Singapura]], banknya kini memiliki lebih dari 100 cabang di penjuru [[Indonesia]].
=== Pengembangan bisnis ===
Baris 50:
== Kegiatan Filiantropis ==
=== Kesehatan ===
Tahir masih memegang teguh pandangannya, bahwa bisnis adalah sebagai sarana menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama. Yang paling terlihat dari derma Tahir adalah usahanya mengembangkan wirausaha kecil dan menengah. Melalui bank Mayapada yang didirikannya, ia terus memompa semangat masyarakat untuk berwirausaha. Berkat kegigihannya ini, Tahir dianugerahi
Berbekal keinginannya menjadi dokter, ia tetap memelihara keinginannya dengan membangun rumah sakit Mayapada yang berlokasi di Tangerang dan Jakarta Selatan. Melalui rumah sakit ini, Tahir memudahkan akses pelayanan kesehatan bagi anak dan orang tidak mampu. Pada peresmiannya, Rumah Sakit ini memberi pelayanan operasi jantung gratis bagi 100 pasien<ref>{{cite news|title=RS Mayapada Fasilitasi Operasi Jantung Gratis Bagi 100 Pasien|url=http://www.beritasatu.com/kesehatan/146421-rs-mayapada-fasilitasi-operasi-jantung-gratis-bagi-100-pasien.html|accessdate=20 January 2014|newspaper=Beritasatu.com}}</ref> . RS Mayapada di Tangerang memiliki pusat neurosains, kardiologi, gastrointestinal dan juga onkologi. Sedangkan baik RS yang berada di Tangerang maupun Lebak Bulus tetap menyediakan layanan gawat darurat, ambulans dan klinik minggu. Dan direncanakan pembangunan cabang ketiga di Bali, serta sumbangan untuk Malaria dan Polio.
Baris 74:
== Prestasi ==
Pada tahun [[2011]] Tahir mendapatkan penghargaan Chancellor's Citation dari [[University of California, Berkeley]], [[Amerika Serikat]] atas kepemimpinan yang luar biasa dalam bisnis dan pengabdiannya dalam kegiatan filantropi dan pelayanan kepada masyarakat. Tahir juga tercatat sebagai orang Asia pertama yang menjadi anggota
Tahir diberikan penghargaan Entrepreneur of the Year 2011 dari [[Ernst & Young]] dan penghargaan di bidang pendidikan oleh [[Perdana Menteri Singapura]] [[Lee Kuan Yew]] ([[2011]]).
Pada tahun 2016, Tahir kembali memperoleh gelar doktor kehormatan dari [[Universitas Gadjah Mada]].<ref>{{Cite web}}</ref>
== Referensi ==
|