Tombatu, Minahasa Tenggara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Michael jamis (bicara | kontrib)
k saya menambahkan Judul Bagian paragraf serta menyunting keselarasan penulisan.
Michael jamis (bicara | kontrib)
k →‎Tradisi: saya menambahkan pranala mapalus untuk dikaitkan dengan artikel yang telah ada
Baris 40:
 
== Kepercayaan & Suku ==
Agama mayoristas Kristen Protestan. Tombatu juga terdapat berbagai macam gereja. Tetapi gereja yang paling menonjol adalah gereja GMIM, Pantekosta, Advent dan Katolik. Banyak putra-putri [[Tombatu]] yang menjadi pendeta dan kini menjadi gembala sidang di perantauan, misalnya Noch Supit gembala GPdI di Riau, Pdt. Piet Tiouw di Bagansiapi-api, Pdt. [[James Pangau]] di Jakarta, Ferdinand Kindangen di daerah Sulawesi Selatan, Pdt. Buce Pelleng di Tonasa - Makassar, Pdt. DR. Ruddy Alow, M.Div {Bandung); dan Pdt. Freddy Tondatuon (Sulteng).Suku mayoritas: Minahasa dengan sub etnis Tounsawang dan Pasan .
 
== Kondisi Ekonomi ==
Baris 46:
 
== Tradisi ==
Tombatu juga mempunyai tradisi gotong royong yang disebut "[[Mapalus"]]. Anggota mapalus dalam jumlah puluhan disebut [[Kelup]]. Kelompok kelup tersebut biasanya membangunkan anggota mereka pada jam 03.00 subuh dengan terompet. Suara terompet tersebut akan membangunkan masyarakat seluruh kampung. Anggota "[[Mapalus"]] segera bangun, mempersiapkan diri untuk berangkat ke kebun. Dalam perjalanan ke kebun, mereka berjalan berjejer seperti "kaki seribu" yang diiringi dengan berbagai alat musik, seperti tambur, gendang, dll, yang dipukul secara berirama oleh 4-5 orang, sampai ke tempat tujuan. {sayang budaya tersebut sudah hilnag) (nevy}
Mereka bekerja selama 8 jam sehari. Petang hari mereka akan pulang berjalan kaki dengan cara yang sama dan mendekati kampung, biasanya banyak anak-anak yang berdiri di pinggir jalan melihat kedatangan grup mapalus, karena waktu mereka berangkat pagi-pagi, anak-anak itu belum bangun.
 
Mereka bekerja selama 8 jam sehari. Petang hari mereka akan pulang berjalan kaki dengan cara yang sama dan mendekati kampung, biasanya banyak anak-anak yang berdiri di pinggir jalan melihat kedatangan grup [[mapalus]], karena waktu mereka berangkat pagi-pagi, anak-anak itu belum bangun.
 
== Kondisi Alam ==
Masyarakat Tombatu sangat memperhatikan kelestarian alam, ini terbukti dengan banyaknya komunitas pecinta alam. Salah satunya adalah KPA Baranei, yang berkat jasanya di bidang pelestarian hutan sehingga di anugerahi penghargaan Wana Lestari dari Menteri Kehutanan RI.
 
== Pemekaran Wilayah ==
Pada tanggal 28 April 2010 Resminya Kecamatan Tombatu di Mekarkan menjadi 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Tombatu, Kecamatan Tombatu Utara, Kecamatan Tombatu Timur.
 
Kecamatan Tombatu terdiri dari Desa Tombatu, Desa Tombatu Satu, Desa Betelen, Desa Betelen Satu, Desa Tombatu Tiga Timur, Desa Tombatu Tiga Barat, Desa Tonsawang, Desa Tonsawang Satu, Desa Betelen Puncak, Desa Pisa