Hindia Belanda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Dikembalikan ke revisi 14878843 oleh Wikinesia (bicara).
Tag: Pembatalan
Igho (bicara | kontrib)
k "jajahan" saya ganti "pendudukan" yang mungkin lebih netral. Mana kala suntingan saya kurang pas, silakan kembalikan. Maaf.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 79:
[[Berkas:Dutch East Indies Expansion.gif|jmpl|ka|320px|Ekspansi yang dilakukan Hindia Belanda di Kepulauan Indonesia.]]
{{Sejarah Indonesia}}
'''Hindia Belanda''' atau '''Hindia Timur Belanda''' ({{lang-nl|Nederlands(ch)-Indië}}) adalah sebuah daerah [[Imperium Belanda|jajahanpendudukan Belanda]] yang wilayahnya saat ini dikenal dengan nama [[Republik Indonesia]]. Hindia Belanda dibentuk sebagai hasil dari nasionalisasi koloni-koloni [[Vereenigde Oostindische Compagnie]] (VOC), yang berada di bawah pemerintahan [[Republik Batavia|Belanda]] pada tahun 1800.
 
Selama abad ke-19, daerah jajahan dan hegemoni Belanda diperluas, mencapai batas wilayah teritorial terbesar mereka pada awal abad ke-20. Hindia Belanda adalah salah satu koloni Eropa yang paling berharga di bawah kekuasaan [[Imperium Belanda]],<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=LnevC1FYdnEC&pg=PA201 |title=Empires and Colonies|publisher=}}</ref> dan berkontribusi pada keunggulan global Belanda dalam perdagangan rempah-rempah dan [[tanaman dagang|hasil bumi]] pada abad ke-19 sampai awal abad ke-20.<ref>Booth, Anne, et al. ''Indonesian Economic History in the Dutch Colonial Era'' (1990), Ch 8</ref> Tatanan sosial kolonial didasarkan pada struktur rasial dan sosial yang kaku dengan para elit Belanda yang tinggal terpisah tetapi tetap berhubungan dengan penduduk pribumi yang dijajah mereka.<ref>R.B. Cribb and A. Kahin, hlm. 118</ref> Istilah "''Indonesia''" mulai digunakan untuk lokasi geografis setelah tahun 1880. Pada awal abad 20, para intelektual lokal mulai mengembangkan konsep [[Indonesia]] sebagai negara dan bangsa, dan menetapkan panggung untuk gerakan kemerdekaan.<ref>Robert Elson, ''The idea of Indonesia: A history'' (2008) hlmn 1-12</ref>