Lokomotif BB10: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Taylorbot (bicara | kontrib)
sesudah pemindahan | t=93 su=6 in=6 at=6 -- only 142 edits left of totally 149 possible edits | edr/ovr=000/000 | clean up (3) : tab&trailspc&reduceol&killreddot & {{Daftar Kereta Api}}--(ci=3,0x)-->{{Daftar KA penumpang Indonesia}} & {{DaftarKeretaApi}}--(ci=3,1x)-->{{Daftar KA penumpang Indonesia}} | "arKeretaApi}} {{" -> "r KA penumpang I"
Taylor 49 (bicara | kontrib)
di awal dll
Baris 1:
{{Infobox Lokomotif
|image = BB10 12.jpg
|caption = '''BB10'''
|powertype = [[Uapuap]]
|serialnumber=[[BB10]]
|fueltype=Residu
Baris 13:
|totalproduction=16 unit
|whytetype=0-4-4-2T
||aarwheels=BB
|uicclass=BB
|length=10,560 mm
Baris 19:
|weight=44,1 ton
|wheeldiameter=1.050 mm
|vaporpressure=
|cylindersize=
|minimumcurve=
|poweroutput=465 hp350 [[Watt|KW]]
|topspeed=50 km/h
|notes=
}}
 
Lokomotif uap BB10 merupakan generasi pertama dari lokomotif tipe [[Mallet]] yang beroperasi di [[Indonesia]]. Lokomotif ini dibeli oleh perusahaan kereta api [[Staatsspoorwegen]] (SS) sebanyak 16 unit dari dua pabrik yang berbeda. 12 unit lokomotif BB 10 dibeli dari pabrik Hartmann ([[Jerman]]) dan 4 unit lokomotif BB 10 dibeli dari pabrik Schwartzkopff ([[Jerman]]). Lokomotif ini didatangkan pada tahun 1899 – 1908. Lokomotif ini menggunakan bahan bakar [[residu]].
 
DiawalDi awal kariernya, Lokomotif uap [[BB10|BB 10]] digunakan untuk menarik rangkaian kereta api yang mengangkut HANS bumi, perkebunan dan penumpang yang ada pada rute [[Bogor]] – [[Bandung]]. Jalur kereta api rute [[Bogor]] – [[Bandung]] dibuka pada tahun 1884. Lokomotif ini memiliki tekanan gandar yang sesuai dan cukup kuat untuk mendaki dan menyusuri jalur kereta api yang melalui topografi pegunungan. Lokomotif [[BB10|BB 10]] juga beroperasi di [[Rangkasbitung]] dan [[Banjar]]. Pada masa [[pendudukan jepang]] di [[Indonesia]], lokomotif [[BB10|BB 10]] juga beroperasi di rute Saketi – Bayah (80 km). Pemerintah [[Jepang]] membangun jalan rel rute Saketi – Bayah (80 km) pada tahun 1942-1945 untuk mengangkut batu bara dari tambang batu bara Cikotok ([[Banten]]).
 
Lokomotif [[BB10|BB 10]] memiliki silinder uap tekanan tinggi dan silinder uap tekanan rendah yang terpisah. Kedua silinder ini menyalurkan uap untuk menggerakan roda-roda penggerak. Posisi roda penggerak ini terpisah pada dua bagian yang berbeda. Bagian pertama (depan), roda penggerak yang berada pada bogie tersendiri yang dapat bergerak ke kanan/kiri mengikuti jalur rel sedangkan bagian kedua (belakang), roda-roda penggerak yang fix pada frame lokomotif. Lokomtif [[BB10|BB 10]] memiliki susunan roda 0-4-4-2T. 0-4-4-2T artinya tidak memiliki roda idle di depan, 2 roda penggerak di depan, 2 roda penggerak di belakang dan 1 roda idle di belakang. Kode T berarti memiliki tangki. Lokomotif [[BB10|BB 10]] memiliki panjang 10.560 mm, daya 465 hp (horse power) dan berat 44,1 ton. Lokomotif ini dapat melaju hingga kecepatan 50 km/jam.
 
Dari 16 unit lokomotif [[BB10|BB 10]], saat ini hanya tersisa 1 unit, yaitu [[BB10|BB 10]] 12. Lokomotif BB 10 12 dipajang di Museum Kereta Api Ambarawa ([[Jawa Tengah]]).
 
== Lihat pula ==
* [[Dipo lokomotif]]
Baris 42 ⟶ 41:
* [[Kereta api ringan]]
 
{{Daftar lokomotif Indonesia}}
== Pranala luar ==
 
{{DaftarLokomotifIndonesia}}
{{Daftar KA penumpang Indonesia}}
{{commonscat|PT Kereta Api}}