Yakub (tokoh Alkitab): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
k Bot: Penggantian teks otomatis (-berterbangan +beterbangan)
Baris 127:
Dengan melalui jalan pasir dan Sahara yang luas dengan panas mataharinya yang terik dan angin panasnya yang membakar kulit, Yakub meneruskan perjalanan seorang diri, menuju ke Fadan A'ram dimana bapa saudaranya Laban tinggal. Dalam perjalanan yang jauh itu, ia sesekali berhenti beristirahat bila merasa letih dan lesu. Dan dalam salah satu tempat perhentiannya ia berhenti kerana sudah sangat letih, lalu tertidurlah Yakub dibawah teduhan sebuah batu karang yang besar. Dalam tidurnya yang nyenyak, ia mendapat mimpi bahwa ia dikaruniakan rezeki yang luas, penghidupan yang aman dan damai, keluarga dan anak cucu yang shalih dan berbakti serta kerajaan yang besar dan makmur. Terbangunlah Yakub dari tidurnya, mengusapkan matanya menoleh ke kanan dan ke kiri dan sedarlah ia bahwa apa yang dilihatnya hanyalah sebuah mimpi namun ia percaya bahwa mimpinya itu akan menjadi kenyataan di kemudian hari sesuia dengan doa ayahnya yang masih tetap mendengung di telinganya. Dengan diperoleh mimpi itu, ia merasa segala letih yang ditimbulkan oleh perjalanannya menjadi hilang seolah-olah ia memperoleh tenaga baru dan bertambahlah semangatnya untuk secepat mungkin tiba di tempat yang dituju dan menemui sanak-saudaranya dari pihak ibunya.
 
Tiba pada akhirnya, Yakub di depan pintu gerbang kota Fadan A'ram. Setelah berhari-hari siang dan malam menempuh perjalanan yang membosankan tiada yang dilihat selain dari langit di atas dan pasir di bawah. Alangkah lega hatinya ketika ia mulai melihat binatang-binatang ternak berkeliaran di atas ladang-ladang rumput, burung-burung berterbanganbeterbangan di udara yang cerah dan para penduduk kota hilir mundik mencari nafkah dan keperluan hidup masing-masing. Sesampainya di salah satu persimpangan jalan, dia berhenti sebentar bertanya salah seorang penduduk di mana letaknya rumah saudara ibunya Laban barada. Laban seorang kaya-raya yang kenamaan pemilik dari suatu perusahaan perternakan yang terbesar di kota itu tidak sukar bagi seseorang untuk menemukan alamatnya. Penduduk yang ditanyanya itu segera menunjuk ke arah seorang gadis cantik yang sedang menggembala kambing seraya berkata kepada Yakub: "Kebetulan sekali, itulah dia anak perempuan Laban, Rahel, yang akan dapat membawa kamu ke rumah ayahnya".
 
Dengan hati yang berdebar, pergilah Yakub menghampiri seorang gadis yang cantik itu, lalu dengan suara yang terputus-putus seakan-akan ada sesuatu yang mengikat lidahnya, Yakub mengenalkan diri, bahwa ia adalah saudara sepupunya sendiri. Rifqah ibunya, saudara kandung dari ayah si gadis itu, Laban. Diterangkan lagi kepada Rahel, tujuannya datang ke Fadam A'raam dari Kan'aan. Mendengar kata-kata Yakub yang bertujuan hendak menemui ayahnya, Laban, dan untuk menyampaikan pesanan (Ishaq). Maka, dengan senang hati, sikap yang ramah, muka yang manis , Rahel (anak gadis Laban) mempersilakan Yakub mengikutinya balik ke rumah untuk menemui ayahnya ,Laban, iaitu bapa saudara Yakub.