Selo, Selo, Boyolali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Kembangraps (bicara | kontrib)
arpikan
Baris 12:
|kepadatan =... jiwa/km²
}}
'''Selo''' adalah [[desa]] di [[Kecamatan]] [[Selo, Boyolali|Selo]], [[Kabupaten Boyolali|Boyolali]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Desa ini berada persis di antara [[Gunung Merapi]] dan [[Gunung Merbabu|Merbabu]].
'''Selo''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Selo, Boyolali|Selo]], [[Kabupaten Boyolali|Boyolali]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Selo berada di antara bawah kaki Gunung Merapi dan Merbabu. Kawasan ini merupakan kawasan wisata alam dengan pemandangan gunung disamping utara dan selatannya. Objek wisata yang ditawarkan antara lain pendakian gunung, outbound, dan New Selo (Pos Pengamatan Gunung Berapi). Di Selo juga terdapat kesenian tradisional antara lain [[Topeng Ireng]], Jantilan, Reog Ponorogo, Kethoprak dan masih banyak kesenian lainnya. Di Desa Selo juga terdapat sumber mata air yang sering disebut oleh masyarakat dengan sebutan " Tuk Babon", yang mana " Tuk Babon" adalah sumber mata air yang menghidupi sebagian besar penduduk di kecamatan Selo dan sebagian penduduk di kecamatan Cepogo. Di salah satu dusun di Desa Selo, tepatnya di Dusun Sepandan Wetan terdapat wisata alam yang sampai saat ini tidak terawat yaitu "Goa Lowo dan Goa Song" yang konon pada zaman pemberontakan MMC ( Merapi Merbabu Complex ), tempat ini dijadikan tempat penyimpanan Kitab Suci Al Qur'an dan juga sebagai persembunyian warga dari serangan pemberontakan MMC. Dan konon juga pada zaman dahulu tepat di depan pelataran " goa Song " tersebut terdapat seonggok batu yang sebenarnya adalah seonggok emas. Tapi seonggok batu tersebut sekarang sudah tidak bisa dijumpai, menurut cerita seonggok batu itu sudah diambil oleh Raja Kasunanan Surakarta Sri Susuhunan Pakubuwono VIII, untuk diboyong ke Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Di Dusun itu Pula juga terdapat Makam " Ki Ageng Sekar Alas " yang masih merupakan saudara seperguruan " Ki Kebo Kanigoro ". Sampai sat ini makam tersebut masih banyak dikunjungi oleh para peziarah.
 
'''Selo''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Selo, Boyolali|Selo]], [[Kabupaten Boyolali|Boyolali]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Selo berada di antara bawah kaki Gunung Merapi dan Merbabu. Kawasan ini merupakan kawasan wisata alam dengan pemandangan gunung disampingdi utara dan selatannya. Objek wisata yang ditawarkan antara lain pendakian gunung, outbound, dan New Selo (Pos Pengamatan Gunung Berapi). Di Selo juga terdapat kesenian tradisional antara lain [[Topeng Ireng]], Jantilan, Reog Ponorogo, Kethoprak dan masih banyak kesenian lainnya. Di Desa Selo juga terdapat sumber mata air yang sering disebut oleh masyarakat dengan sebutan " Tuk Babon", yang mana " Tuk Babon" adalah sumber mata air yang menghidupi sebagian besar penduduk di kecamatan Selo dan sebagian penduduk di kecamatan Cepogo. Di salah satu dusun di Desa Selo, tepatnya di Dusun Sepandan Wetan terdapat wisata alam yang sampai saat ini tidak terawat yaitu "Goa Lowo dan Goa Song" yang konon pada zaman pemberontakan MMC ( Merapi Merbabu Complex ), tempat ini dijadikan tempat penyimpanan Kitab Suci Al Qur'an dan juga sebagai persembunyian warga dari serangan pemberontakan MMC. Dan konon juga pada zaman dahulu tepat di depan pelataran " goa Song " tersebut terdapat seonggok batu yang sebenarnya adalah seonggok emas. Tapi seonggok batu tersebut sekarang sudah tidak bisa dijumpai, menurut cerita seonggok batu itu sudah diambil oleh Raja Kasunanan Surakarta Sri Susuhunan Pakubuwono VIII, untuk diboyong ke Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Di Dusun itu Pula juga terdapat Makam " Ki Ageng Sekar Alas " yang masih merupakan saudara seperguruan " Ki Kebo Kanigoro ". Sampai sat ini makam tersebut masih banyak dikunjungi oleh para peziarah.
 
{{Selo, Boyolali}}