Revisi per 20 Desember 2017 03.54 sunting HsfBot (bicara \| kontrib) Bot 1.172.010 suntingan k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Tokoh Partai Keadilan Sejahtera menjadi Politikus Partai Keadilan Sejahtera ← Revisi sebelumnya		Revisi per 26 Februari 2019 15.32 sunting balikkan Urang Kamang (bicara \| kontrib) Peninjau, Pengembali revisi 36.555 suntingan Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Revisi selanjutnya →
Baris 6: \|birth_name = \|birth_date = {{Birth date and age\|1963\|12\|6}} \|birth_place = {{negara\|Indonesia}} Durian Gadang, [[~~Kota~~Lima ~~Payakumbuh~~Puluh Kota]], [[Sumatera Barat]]<ref>https://minangforindonesia.wordpress.com/2014/05/06/benteng-pemurtadan-di-ranah-minang/</ref> \|death_date = <!-- {{Death date and age\|YYYY\|MM\|DD\|YYYY\|MM\|DD}} (tanggal meninggal diikuti tanggal lahir) --> \|death_place = \|nationality = {{IDN}} \|other_names = \|alma_mater = [[Universitas Negeri Padang\|IKIP Padang]] Baris 21: }} '''Ibnu Aqil D. Ghani''' ({{lahirmati\|Durian Gadang, [[~~Kota~~Lima ~~Payakumbuh~~Puluh Kota]], [[Sumatera Barat]]\|6\|12\|1963}}) adalah mubalig dan aktivis LSM di Sumateta Barat. Ia adalah salah seorang pendiri [[Pondok Pesantren Subulussalam]], [[Sicincin, 2x11 Enam Lingkung, Padang Pariaman\|Sicincin]], mengasuh dan mengajar selama 19 tahun. Ia menggerakkan perhimpunan Paga Nagari. Selain itu, ia tercatat dalam keanggotaan [[Majelis Tinggi Kerapatan Adat Alam Minangkabau]] (MTKAAM) dan sempat menjadi Ketua Harian MTKAAM. Aqil telah menulis sedikitnya 18 judul buku, merintis portal berita Rumah Muallaf dan buletin. Dalam wawancara yang dimuat situs ''[[Hidayatullah.com\|Hidayatullah]]'', ia mengamati IAIN adalah lembaga yang paling gencar dimasuki [[Jaringan Islam Liberal]] (JIL). Melalui organisasi yang diikutinya, ia menaruh perhatian pada pembinaan muallaf dan penangkalan gerakan pemurtadan. Ia menyuarakan pembubaran LSM Pusat Studi Antar Komunitas (Pusaka) dan ikut menolak jaringan bisnis [[James Riady]] di [[Padang]].

Ibnu Aqil D. Ghani: Perbedaan antara revisi