Jalur kereta api Purwosari–Wonogiri–Baturetno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 56:
Tetapi, sejak 1 Mei 1978 lintas Wonogiri–Baturetno ditutup. Soekirlan, Kepala Humas PJKA Eksploitasi Tengah menyatakan bahwasanya jalur kereta api dari Wonogiri menuju Baturetno telah dinonaktifkan sehubungan dengan dimulainya pembangunan Bendung Gajah Mungkur di Wonogiri.<ref name="koran pelita">{{Citenews|title=Setelah dipakai 54 tahun: Lintas KA Baturetno–Wonogiri ditutup|publisher=Pelita|location=Semarang}}</ref>
 
Semasa aktifnya, selain mengangkut penumpang juga mengangkut batu gamping untuk memenuhi kebutuhan beberapa pabrik gula seperti Pabrik Gula Tasikmadu, Gondang Baru, Colomadu dan Mojo. Pada tahun 1975, jalur ini telah berhasil memenuhi kebutuhan pabrik gula dengan mengangkut gamping sebanyak 22.539 ton dandengan pendapatan sebesar Rp23.374.380,00. Lalu pada tahun 1976 sebanyak 21.470 ton gamping dengan pendapatan sebesar Rp22.265.280,00, kemudian pada tahun 1977 tercatat mengangkut 9.310 ton dengan pendapatan Rp9.655.110,00. Terakhir pada tahun 1978 (satu kuartal/tiga bulan pertama) mengangkut batu gamping sebanyak 5.717 ton dengan pendapatan Rp4.888.470,00.<ref name="koran pelita" />
 
Perjalanan kereta api terakhirnya sendiri berangkat dari [[Stasiun Baturetno]] pada 30 April 1978 pukul 12.20 WIB dan tiba di [[Stasiun Wonogiri]] pada pukul 13.22 WIB.<ref name="koran pelita"/>