Kematian Muhammad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ibn anshar (bicara | kontrib)
→‎Makam: Perbaikan kesalahan informasi dalam konten
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 134:
Kuburan Muhammad terletak di dalam batas-batas rumah yang dulu adalah rumah istrinya dan Aisha, Hujra. Selama hidupnya disatukan masjid. Masjid tersebut diperluas pada masa pemerintahan Khalifah al-Walid I untuk memasukkan makamnya.<ref name=Syed/> Kuburan Muhammad adalah alasan penting bagi kesucian masjid yang tinggi, karena Dome of the Prophet menandai lokasi makam tersebut.<ref>[http://insideislam.wisc.edu/2012/02/important-sites-the-prophets-mosque/ Important Sites: The Prophet’s Mosque]</ref> Jutaan mengunjunginya setiap tahun, karena ini adalah tradisi untuk mengunjungi masjid setelah berziarah ke Mekah.
 
Dua khalifah pertama, Abu Bakr dan Umar dimakamkan di samping Muhammad. Umar diberi tempat di samping Muhammad oleh Aisha, yang semula ditujukan untuknya. Tempat kosong di samping makam Muhammad diperuntukkan bagi YesusIsa AS.<ref name="Parrinder">Parrinder, Geoffrey (1995). ''Jesus in the Qur'ān.'' Oneworld, ISBN 9781851680948</ref> Menurut komentator Quran Baidawi, YesusIsa AS akan kembali ke Tanah Suci untuk membunuh AntikristusDajjal dan memerintah selama 407 tahun, kemudian dimakamkan di samping MuhammadRasulullah SAW.<ref name="Braswell">Braswell, George W. (2000). ''What You Need to Know About Islam and Muslims.'' B&H Publishing Group, ISBN 9780805418293</ref>
 
Kuburan Muhammad sendiri tidak dapat dilihat karena daerah itu ditutup oleh sebuah jala emas dan tirai hitam karena ajaran Wahhabi yang melarang memberi makna penting bagi kuburan (kunjungan kuburan dan almarhum diperbolehkan di hampir semua sekte utama Islam lainnya). Kuburan itu sendiri ditutupi oleh sarkofagus simbolis dan dihiasi dengan sutra hijau.<ref name="barmin">{{aut|Barmin}} (2010). ''Tempat-Tempat Bersejarah di Tanah Haram''. hal.39-41. [[Solo]]:Tiga Serangkai. ISBN 978-979-045-543-6.</ref>