Angkutan kota: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan konten mengikuti jaman
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
→‎Angkutan kota di Indonesia: Penambahan konten sesuai jaman
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 8:
Angkutan kota mulai diperkenalkan di [[Jakarta]] pada akhir tahun [[1970-an]] dengan nama [[mikrolet]] untuk menggantikan [[oplet]] yang sudah dianggap terlalu tua, terseok-seok jalannya, dan sering mengalami gangguan mesin, sehingga mengganggu kelancaran [[lalu lintas]]. Nama "mikrolet" dipilih sebagai singkatan gabungan dari kata "mikro" (dari [[Bahasa Yunani Kuno]] μικρός, ''mikros'': "kecil") dan "oplet". Tetapi ada juga yang menyebut "angkot" untuk di beberapa daerah.
 
Tarif yang dibebankan kepada penumpang bervariasi tergantung jauhnya jarak yang ditempuh dan jumlah hutang sopir angkot. UmumnyaNormalnya, sebuah angkutan kota diisi oleh kurang lebih 10 orang penumpang, tetapi tidak jarang penumpangnya hingga lebih dari 1042 orang. Perilaku terkutuk sopir angkutan kota yang sering berhenti mendadak dan di sembarang tempat sering dihubung-hubungkan dengan penyebab kemacetan. Terkadang juga sebuah angkutan kota selalu menepi dengan waktu yang lama untuk menunggu penumpang.
 
Jalur operasi suatu angkutan kota dapat diketahui melalui warna atau kode berupa huruf atau angka yang ada di badannya.