Tsunami: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Melakukan sedikit suntingan. |
||
Baris 2:
{{other uses}}
[[Berkas:2004-tsunami.jpg|jmpl|ka|300px|[[Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004|Tsunami Samudra Hindia 2004]] di [[Ao Nang]], [[Provinsi Krabi]], [[Thailand]].]]
'''Tsunami''' ({{nihongo|津波}}, secara harfiah berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebakan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa
== Istilah ==
Baris 12:
|romaji=tsunami
}}
Kata tsunami adalah serapan dari [[bahasa Jepang]] 津波 (''tsunami''): ''tsu'' berarti [[pelabuhan]], dan ''nami'' berarti [[gelombang]]. Nama ini diperkirakan berasal dari para nelayan Jepang, yang mengamati bahwa kapal-kapal dan bangunan di pelabuhan rusak akibat fenomena ini sekalipun mereka tidak merasakan gelombang besar ketika berada di laut lepas.{{sfn|Gupta|Gahalaut|2014|p=1}}
== Pemicu ==
Baris 23:
| footer = Tsunami yang diakibatkan terjadinya gempa bumi bawah laut.
}}
Tsunami dapat dipicu oleh gangguan pada dasar
Pemicu paling umum adalah gempa bumi yang mengakibatkan sekitar 80%–90% dari seluruh tsunami.{{sfn|Ward|2011|p=5}} Gempa yang paling berpotensi
[[Berkas:Longsor tsunami.png|jmpl|ka|upright=2|Longsor, baik yang terjadi di daratan (''gambar'') maupun di dasar laut, dapat memicu tsunami dengan "melemparkan" material seperti bebatuan ke lautan.]]
Baris 32:
Penyebab tsunami lainnya adalah aktivitas vulkanik, terutama dari [[gunung berapi]] yang berada di dekat atau di bawah laut. Umumnya, aktivitas vulkanik menyebabkan naik atau turunnya bibir gunung berapi, memicu tsunami yang mirip dengan tsunami gempa bumi bawah laut.{{sfn|Dudley|Lee|1988|p=34}} Namun, dapat juga terjadi letusan besar yang menghancurkan pulau gunung berapi di tengah laut, menyebabkan air bergerak mengisi wilayah pulau tersebut dan memulai gelombang besar. Contoh tsunami akibat letusan besar seperti ini adalah tsunami [[letusan Krakatau 1883]], yang mengakibatkan tsunami setinggi lebih dari 40 m.{{sfn|Rinard Hinga|2015|p=341}}{{sfn|Dudley|Lee|1988|p=34}}
Selain penyebab-penyebab di atas, ada penyebab tsunami yang lebih langka, di antaranya benturan benda besar ke dalam air akibat ledakan senjata atau kejatuhan meteor.{{sfn|Margaritondo|2005|p=402}} Benturan ini memicu gelombang air, dan
=== Kawasan rentan tsunami ===
Baris 42:
| footer = Sebagian besar tsunami di bumi terjadi di [[Lingkaran Api Pasifik]] (kiri) dan [[Palung Sumatera]] (kanan).
}}
Rawan tidaknya suatu daerah terhadap tsunami ditentukan oleh
== Rambatan gelombang tsunami ==
Baris 51:
Kecepatan gelombang tsunami (dapat mencapai 600–900 km/jam) juga amat besar dibandingkan ombak biasa (sekitar 50 km/jam). Namun ini hanyalah ''kecepatan rambatan gelombang'', dan bukan ''kecepatan partikel air''. Kecepatan partikel air jauh lebih rendah, umumnya di bawah 1 m/s (3,6 km/jam).{{sfn|Ward|2011|p=2}} Kecepatan ini kira-kira berbanding lurus dengan akar kuadrat dari kedalaman laut, sehingga tsunami bergerak lebih cepat di tengah samudera dibanding dekat pantai dangkal.{{sfn|U.S. Geological Survey|2016}} Karena itu, waktu tempuh sebelum tsunami mencapai suatu titik tergantung pada karakteristik dasar laut maupun jarak dari pusat tsunami. Contohnya, Tsunami Samudera Hindia 2004 mulai menghantam Indonesia setelah 15 menit, [[Sri Lanka]] setelah 2 jam, dan [[Kenya]] (di sisi lain Samudera Hindia) setelah 9 jam.{{sfn|Intergovernmental Oceanographic Commission|2012|p=5}}
Perbedaan lainnya antara tsunami dan ombak biasa adalah gelombang tsunami melibatkan air di seluruh area vertikal, baik bagian dalam dan dangkal. Tak seperti ombak biasa yang dalamnya jarang melebihi 20 m, gelombang tsunami mencapai dasar laut sehingga memiliki total energi yang jauh lebih besar. Saat merambat di laut dalam, gangguan yang terjadi di permukaan hanyalah sebagian kecil dari total energi yang dimiliki oleh tsunami tersebut.{{sfn|Rinard Hinga|2015|p=339}}
<!--=== Model matematika ===
{{Kembangkan bagian}}
Baris 62:
== Mencapai daratan ==
Tsunami sering digambarkan secara ikonik sebagai dinding air raksasa yang bergerak
[[Berkas:Tsunami run-up, height, and inundation.png|jmpl|Diagram yang menunjukkan ukuran yang berkaitan dengan besar tsunami, termasuk inundasi (''inundation'') dan kenaikan ('''run-up'').]]
Tsunami yang mencapai daratan dapat menyebabkan kenaikan permukaan air hingga 15–30 meter.{{sfn| Intergovernmental Oceanographic Commission|2012|p=5}} Banjir yang dihasilkan dapat bergerak cepat hingga 90 km/jam,{{sfn|Rinard Hinga|2015|p=340}} dan menjangkau hingga beberapa kilometer dari pantai.{{sfn|Intergovernmental Oceanographic Commission|2012|p=5}} Aliran air ini mampu menghancurkan bangunan dan tanaman, menghanyutkan kendaraan atau benda-benda bergerak lainnya.{{sfn|Encyclopædia Britannica|2019|loc=Origin and Development}} Kerusakan akibat arus yang berkecepatan tinggi dan dipenuhi puing
Saat banjir tsunami mulai surut, arus balik air ke laut juga dapat menimbukan kerusakan besar.{{sfn|Dudley|Lee|1988|p=41}} Air dapat mengalir dengan cepat dan bergejolak, menyebabkan erosi dan merusak fondasi bangunan.{{sfn|Dudley|Lee|1988|p=42}}{{sfn|Encyclopædia Britannica|2019|loc=Origin and Development}} Air dapat bergerak bolak balik hingga beberapa hari.{{sfn|Encyclopædia Britannica|2019|loc=Origin and Development}}
Baris 74:
[[Berkas:DART II System Diagram.jpg|jmpl|lurus|Diagram DART II, salah satu komponen deteksi tsunami yang dimiliki [[Pacific Tsunami Warning Center]].]]
{{main|Sistem peringatan dini tsunami}}
[[Sistem peringatan dini tsunami]] berfungsi untuk mendeteksi risiko tsunami, memperkirakan daerah-daerah yang akan terkena, dan mengeluarkan pengumuman agar publik dapat mengambil tindakan untuk mengurangi korban jiwa dan kerusakan.{{sfn|Intergovernmental Oceanographic Commission|2012|pp=7–8}} Peringatan dini tsunami biasanya berawal dari terjadinya gempa berkekuatan besar (magnitudo 7,0 atau lebih).{{sfn|Encyclopædia Britannica|2019|loc=Tsunami Warning Systems}}{{sfn|Rinard Hinga|2015|p=342}} Saat gempa seperti ini terjadi, penduduk daerah terdekat dapat langsung diberi peringatan dini disertai perkiraan kasar ukuran atau waktu kedatangan tsunami. Sementara itu, pusat sistem peringatan dini mengumpulkan data-data lain, seperti perubahan pada permukaan laut, serta kedalaman dan karakteristik dasar laut setempat.{{sfn|Rinard Hinga|2015|p=343}}{{sfn|Intergovernmental Oceanographic Commission|2012|p=7}} Perubahan ketinggian air laut dapat diukur dengan alat seperti [[alat pengukur pasang surut]] yang sebelumnya telah ditempatkan di berbagai lokasi.{{sfn|Dudley|Lee|1988|p=51}} Data-data ini kemudian diolah untuk mengeluarkan perkiraan yang lebih rinci. Dengan data yang cukup, dapat dideteksi apakah ada tsunami, dan jika ada, perkiraan juga dapat meliputi peta pergerakan, daerah yang mungkin terkena, waktu kedatangan, maupun ukuran tsunami. Jika dideteksi tidak ada tsunami, peringatan dini dapat dibatalkan. Jika tsunami terdeteksi, pihak berwenang di daerah yang dianggap berisiko dapat mengambil tindakan penanggulangan, termasuk memerintahkan evakuasi daerah pesisir. Waktu respons yang dimiliki tiap lokasi berbeda-beda tergantung jaraknya dari pusat tsunami. Daerah yang cukup jauh bisa jadi memiliki waktu berjam-jam untuk bersiap dan melakukan evakuasi.{{sfn|Rinard Hinga|2015|p=343}}{{sfn|Intergovernmental Oceanographic Commission|2012|p=7}}
Selain deteksi dan perkiraan bahaya tsunami, efektivitas sistem peringatan dini juga tergantung kepada adanya rencana tindakan yang matang. Dalam rencana seperti ini, lembaga pemerintah terkait harus sudah mengenal dan terlatih dalam tindakan-tindakan yang perlu dilakukan, di antaranya menafsirkan sumber-sumber ilmiah maupun menyebarkan informasi dan instruksi kepada masyarakat melalui jalur komunikasi yang efektif. Karena rentang waktu sebelum datangnya tsunami bisa jadi sangat singkat, faktor kecepatan amat penting. Dengan adanya persiapan dan rencana yang matang, keputusan dan tindakan dapat diambil dengan lebih cepat.{{sfn|Intergovernmental Oceanographic Commission|2012|p=8}}
Upaya deteksi tsunami melalui pemantauan gempa bumi bermagnitudo besar telah dilakukan sekurangnya sejak awal
=== Rancangan tahan tsunami ===
|