Sistem imun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 114:
[[Sel T pembantu]] (Inggris: ''T helper cell'', Th) mengatur respons imun bawaan dan respons imun adaptif, serta membantu menentukan jenis respons imun pada patogen khusus.<ref>{{cite journal | author = Abbas A, Murphy K, Sher A | title = Functional diversity of helper T lymphocytes | journal = Nature | volume = 383 | issue = 6603 | pages = 787-93 | year = 1996 | id = PMID 8893001}}</ref><ref>{{cite journal | author = McHeyzer-Williams L, Malherbe L, McHeyzer-Williams M | title = Helper T cell-regulated B cell immunity | journal = Curr Top Microbiol Immunol | volume = 311 | issue = | pages = 59–83 | year = | id = PMID 17048705}}</ref> Sel tersebut tidak memiliki aktivitas sitotoksik dan tidak membunuh sel yang terinfeksi atau membersihkan patogen secara langsung, tetapi mereka mengontrol respons imun dengan mengarahkan sel lain untuk melakukan tugas tersebut.<ref>{{Cite journal|last=Romagnani|first=S.|date=1991|title=Type 1 T helper and type 2 T helper cells: functions, regulation and role in protection and disease|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1687725|journal=International Journal of Clinical & Laboratory Research|volume=21|issue=2|pages=152–158|issn=0940-5437|pmid=1687725}}</ref>
 
Sel T pembantu mengekspresikan [[reseptor sel T]] yang mengenali antigen terikat pada molekul MHC kelas II. Kompleks MHC:antigen juga dikenali oleh protein [[CD4]] yang penting dalam pengaktifan sel T. Sel T pembantu memiliki ikatan lebih lemah dengan kompleks MHC:antigen daripada sel T sitotoksik, sehingga untuk pengaktifannya diperlukanmemerlukan lebih banyak ikatan (sekitar 200-300), sementara sel T sitotoksik dapat diaktifkan dengan satu ikatan molekul MHC:antigen dengan reseptor. Pengaktifan sel T pembantu juga membutuhkan durasi pengikatan lebih lama dengan sel yang memiliki antigen.<ref>{{cite journal | author = Kovacs B, Maus M, Riley J, Derimanov G, Koretzky G, June C, Finkel T | title = Human CD8+ T cells do not require the polarization of lipid rafts for activation and proliferation | url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/sites/entrez?db=pubmed&uid=12419850&cmd=showdetailview | journal = Proc Natl Acad Sci U S A | volume = 99 | issue = 23 | pages = 15006-11 | year = 2002 | id = PMID 12419850}}</ref> Sel T pembantu yang telah aktif selanjutnya menyekresikan [[sitokin]] yang memengaruhi aktivitas banyak jenis sel. Sinyal [[sitokin]] yang dihasilkan oleh sel T pembantu memperbesar fungsi mikrobisidal dari [[makrofag]] dan aktivitas sel T sitotoksik.<ref name= Alberts/>{{rp|1335-1336}} Selain itu, pengaktifan sel T pembantu menyebabkan peningkatan molekul yang diekspresikan pada permukaan sel T, seperti [[CD40]] (juga dikenal sebagai [[CD154]]), yang menyediakan sinyal stimulasi tambahan yang dibutuhkan untuk mengaktifkan sel B menjadi sel plasma.<ref>{{cite journal | author = Grewal I, Flavell R | title = CD40 and CD154 in cell-mediated immunity | journal = Annu Rev Immunol | volume = 16 | issue = | pages = 111-35 | year = | id = PMID 9597126}}</ref>
 
==== Sel T gamma delta ====