Dayeuhluhur, Cilacap: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 49:
 
Tradisi budaya "Babarit kupat" ("sedekah ketupat") atau "babaritan" adalah sebuah acara ritual tahunan adat Suku Sunda yang dilaksanakan pada hari, bulan, dan tempat yang sama setiap tahun menjelang awal bulan maulud. Acara ini merupakan bentuk syukur atas kesejahteraan desa atas kecukupan berupa makanan dan minuman, selain memohon agar terbebas dari segala jenis bencana seperti gempa bumi, wabah penyakit, banjir, dan angin topan. Hampir seluruh warga desa di Kecamatan Dayeuhluhur melaksanakan tradisi itu, di mana warga berduyun-duyun membawa makanan dalam bentuk ketupat untuk digantungkan ke tiang yang sudah dipersiapkan oleh Kokolot Lembur atau sesepuh kampung, dan kemudian sesepuh itu memimpin ritual dan berdoa mohon keselamatan dan keberkahan, tidak hanya untuk semua warga desa setempat tapi juga untuk negara Indonesia. Kemudian semua gantungan ketupat ada yang dimakan di tempat tersebut, serta ada juga yang dibagikan kepada warga yang lewat jalan tersebut. Untuk daerah Desa Cijeruk, acara dipusatkan di jembatan Sungai Cibeet, sedangkan di Desa Kutaagung dilaksanakan di tapal batas desa dan di Desa Panulisan Barat di Sumanding Dusun Pendey.<ref>[https://satelitpost.com/beritautama/tradisi-babarit-kupat-di-dayeuhluhur-tanpa-diminta-warga-serentak-buat-ketupat Tradisi Babarit Kupat di Dayeuhluhur, Tanpa Diminta, Warga Serentak Buat Ketupat]. Satelit Post. 4 November 2018</ref>
[[Sungai iniCibeet]] yang mengalir di kecamatan Dayeuhluhur memiliki seorang [[Juru kunci]] guna menjaga kerohaniannya. Dalam kepercayaan Dayeuhluhuran (agama Sunda), sungai ini sakral. Tercatat pada tahun 2014 kuncinya dipegang oleh Ceceng Rusmana.
=== Juru kunci ===
Sungai ini memiliki seorang [[Juru kunci]] guna menjaga kerohaniannya. Dalam kepercayaan Dayeuhluhuran (agama Sunda), sungai ini sakral. Tercatat pada tahun 2014 kuncinya dipegang oleh Ceceng Rusmana.
 
== Referensi ==