Basofi Sudirman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 53:
Sebagian cara hidup yang biasanya dialami tentara juga sudah sering dialaminya sejak kecil. Pada masa revolusi, Basofi kecil sudah sering harus ikut mengungsi. Setelah Belanda mengakui kedaulatan RI pun, ia masih harus berpindah-pindah karena tugas ayahnya selaku tentara menghendaki begitu.
 
"Tetapi sekolah tetap lancar," tukasnya. Sekolah Rakyat (SR) hingga SMA ia selesaikan di Surabaya. Lulus SMA pada tahun 1960, pemuda Basofi muda melanjutkan ke Akademi Militer Nasional (AMN) di [[Kota Magelang|Magelang]], [[Jawa Tengah]], yang kemudian diselesaikannya pada tahun 1963. Setelah lulus AMN, karier militernya tergolong lancar, terutama setelah melalui berbagai pengalaman tempur. Pengalaman memimpin pasukan yang pernah dilaluinya adalah Komandan Detasemen Tempur Kopasandha (1971-1972), Komandan Batalyon 412 Brawijaya (1973-1974), Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 18/Kostrad (1981-1983).
 
Selain itu Basofi juga punya pengalaman teritorial yang cukup. Misalnya, ia pernah menjadi Komandan Kodim 0824/Jember (1977-1978), Asisten Teritorial Kodam IV/Brawijaya (1983-1984), Komandan Korem 083/Baladhika [[Malang]] (1984-1986), dan Kasdam Kodam I/Bukit Barisan (1986-1987), sebelum akhirnya ditarik ke Mabes ABRI. Pengalaman lainnya adalah menjadi Dosen [[Seskoad]], tahun 1979-1981. Ia sendiri mengikuti [[Seskoad]] pada tahun 1978, dan [[Sesko TNI|Seskogab]] tahun 1979.