Hamka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 184:
Hamka meninggal dunia pada hari Jum'at, 24 Juli 1981 pukul 10:37 WIB dalam usia 73 tahun. Jenazahnya disemayamkan di rumahnya di Jalan Raden Fatah III. Antara pelayat yang hadir untuk memberi penghormatan terakhir hadir [[Presiden Soeharto]] dan Wakil Presiden [[Adam Malik]], Menteri Negara Lingkungan Hidup [[Emil Salim]], dan Menteri Perhubungan [[Azwar Anas]] yang menjadi imam salat jenazahnya. Jenazah Hamka dibawa ke Masjid Agung Al-Azhar dan dishalatkan lagi, sebelum dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan, dipimpin Menteri Agama [[Alamsyah Ratu Perwiranegara]].{{sfn|Irfan|2013|pp=273-287}}
 
Sepeninggal Hamka, pemerintah menyematkan [[Bintang Mahaputra Utama]] secara anumerta kepada Hamka. Sejak 2011, ia ditetapkan sebagai [[Daftar pahlawan nasional Indonesia|Pahlawan Nasional Indonesia]]. Namanya diabadikan untuk perguruan tinggi Islam di Jakarta milik Muhammadiyah, yakni [[Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka|Universitas Muhammadiyah Hamka.]] Dari syair berbahasa Minang ciptaan [[Agus Taher]], [[Zalmon]] dan [[Tiar Ramon]] menyanyikan lagu ''Selamat Jalan Buya'' untuk mengenang wafatnya Hamka.{{sfn|Irfan|2013|pp=273-287}} Novelis [[Akmal Nasery Basral]] dan [[Haidar Musyafa]] masing-masing menulis novel dwilogi tentang kisah perjalanan Hamka. Pada 2016, Majelis Ulama Indonesia berencana mengangkat kisah Hamka ke dalam film.
 
== Pengakuan umum ==