Agama Hindu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 1 suntingan oleh 120.188.83.239 (bicara) ke revisi terakhir oleh DayakSibiriak. (TW)
Tag: Pembatalan
perbaikan huruf dan penambahan informasi
Baris 64:
[[Berkas:Radhakrishnan.jpg|ka|180px|jmpl|Menurut [[Sarvepalli Radhakrishnan]], "Hinduisme tidak sekadar [[keyakinan]]. Ia adalah gabungan antara [[penalaran]] dan [[wikt:intuisi|intuisi]] yang tak dapat didefinisikan, namun hanya bisa dirasakan."{{sfn|Radhakrishnan|1995}}]]
 
Bagi [[umat Hindu|orang Hindu]], Hinduisme adalah jalan hidup tradisional.{{sfn|Insoll|2001}} Banyak penganutnya yang menyebut Hinduisme sebagai ''{{IAST|Sanātana-dharma}}'', artinya "[[darma]] yang abadi" atau "jalan yang abadi".<ref name="Harvey">{{Harvnb|Harvey|2001|p=xiii}}</ref> Istilah ini mengacu kepada kewajiban "abadi" yang harus dijalankan oleh seluruh umat Hindu—tanpaHindu tanpa memandang derajat, kasta, atau sekte/aliran—seperti kejujuran, tidak menyakiti makhluk hidup, menjaga kesucian, berniat baik, pemaaf, bersabar, mengendalikan nafsu, mengendalikan diri sendiri, murah hati, dan bertafakur. Ini berbeda dengan ''[[swadarma]]'', artinya "darma seseorang", yaitu kewajiban yang harus dijalankan sesuai aliran yang diikuti dan tingkatan kehidupan.<ref name="EB-sanatana dharma">{{cite web| url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/665848/sanatana-dharma | author=Editor Encyclopædia Britannica | chapter="Sanatana dharma" | title=Encyclopedia Britannica | publisher=Britannica.com}}</ref> Menurut Kim Knott, perihal darma ini mengacu pada gagasan bahwa sumbernya melampaui sejarah umat manusia, dan kebenarannya disampaikan oleh Tuhan (''Sruti'') serta diwariskan dari zaman ke zaman, hingga masa kini, dalam suatu kumpulan kitab tertua di dunia, yaitu ''[[Weda]]''.{{sfn|Knott|1998|p=5}}
 
Menurut ''[[Encyclopædia Britannica]]'':
Baris 82:
 
== Karakteristik ==
Keberadaan agama Hindu sebagai [[agama]] tersendiri yang berbeda dengan [[agama Buddha]] dan [[Jainisme]] diperkuat oleh penegasan para penganutnya bahwa agama mereka memang demikian berbeda.<ref name=weightman>{{Harvnb|Weightman|1998|pp=262–264}}</ref> Berbeda dengan dua agama tersebut, Hinduisme bersifat lebih [[teisme|teistik]]. Sebagian besar sekte dan aliran Hinduisme meyakini suatu pengatur alam semesta—dasar bagi segala fenomena di dunia yang memanifestasikan diri dalam berbagai wujud—yang disebut dengan berbagai nama, seperti [[Iswara]], [[Dewa]], [[Batara]], [[Hyang]], dan lain-lain. Sebagian aliran meyakini bahwa berbagai kemajemukan di dunia merupakan bagian dari [[Brahman]]. Dalam agama Hindu, seorang umat boleh berkontemplasi tentang misteri Brahman (dalam konteks tertentu, Brahman dapat didefinisikan sebagai [[Tuhan]] personal ataupun impersonal) dan mengungkapkannya melalui [[mitologi|mitos]] yang jumlahnya tidak habis-habisnya, serta melalui penyelidikan filosofis. Mereka mencari kemerdekaan atas penderitaan melalui praktik-praktik [[brata]] atau [[meditasi]] yang mendalam, atau dengan mendekatkan diri kepada Tuhan melalui cinta kasih (''[[bhakti]]'') dan percaya (''[[sradha]]''). Menurut umat Hindu, tujuan yang paling utama atau tujuan akhir dalam hidup adalah untuk mencapai MOKSA, Moksa merupakan kebebasan atau kebahagiaan abadi, yang dipercaya merupakan bersatunya atman dengan sang pencipta atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa
<!-- Telah dibuktikan dalam berbagai hasil penelitian belakangan ini '''bahwa Hindu tidak lahir''', bahwa keberadaan Hindu jauh lebih tua dari perkiraan yang dilakukan oleh para orientalis yang masih menggunakan pikiran-pikiran penjajah [[India]].