Balimau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Ramayoni (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
Diwariskan secara turun temurun, tradisi ini dipercaya telah berlangsung selama berabad-abad.<ref>{{en}} [[The Jakarta Post]]. [http://www.thejakartapost.com/news/2011/08/05/%E2%80%98balimau%E2%80%99-a-fading-tradition.html ‘Balimau’: A fading tradition]. Diakses pada 23 November 2012.</ref>
 
Latar belakang dari ''balimau'' adalah membersihkan diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan [[Ramadan]], sesuai dengan ajaran agama [[Islam]], yaitu menyucikan diri sebelum menjalankan ibadah [[puasa]]. Secara lahir, mensucikan diri adalah mandi yang bersih. Zaman dahulu tidak setiap orang bisa mandi dengan bersih, baik karena taktidak ada [[sabun]], wilayah yang kekurangan air, atau bahkan karena sibuk bekerja maupun sebab yang lain. Saat itu pengganti sabun di beberapa wilayah di Minangkabau adalah ''limau'' ([[jeruk nipis]]), karena sifatnya yang melarutkan minyak atau [[keringat]] di badan.
 
== Penyimpangan ==
Dalam tradisi ini sebetulnya perempuan tidak perlu mandi di [[sungai]] agar tidak bercampur dengan lelaki, tetapi bisa di sumur umum. Namun dalam perkembangan selanjutnya kebiasaan ini kemudian berkembang di masyarakat secarayang taktidak agamis lagi. Mandi bersama dilakukan di sungai dengan alasan untuk berekreasi sehingga bercampur antara lelaki dan perempuan. Kebiasaan baru inilah yang bertentangan dengan agama Islam, sedangkan pada dasarnya tradisi ''balimau'' tidak demikian.
 
== Referensi ==