Tabuik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Ramayoni (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
|date = [[2006-03-01]]
|url = http://www.tmcnet.com/usubmit/2006/03/01/1422473.htm
|accessdate = 2007-01-27 }}</ref> Upacara ini diperkenalkan di daerah ini oleh Pasukan Tamil Muslim [[Syi'ah]] dari India, yang ditempatkan di sini dan kemudian bermukim pada masa kekuasaan [[Inggris]] di Sumatera bagian barat.<ref name="jpost" />.b
 
<!--
== Tahapan upacara tabuik ==
''Tabuik'' is made from [[bamboo]], [[rattan]] and paper. During the week of ''Tabuik'' many activities are held including kite races, traditional plays such as ''Tari Piring'' and traditional plays. THe remembrance draws a large crowd including dignitaries such as the provincial governor, to see ''Tabuik'' in the morning before it is slowly taken to the beach. At noon, before it is thrown into the sea, there is a lot of activity with ''Tabuik''. After they are thrown into the sea many people go swimming looking for 'memories' of the ''Tabuik'' to keep.
Ritual pembuatan tabuik dimulai dengan pengambilan tanah dari sungai pada tanggal 1 Muharram. Tanah tersebut diletakkan dalam periuk tanah dan dibungkus dengan kain putih, kemudian disimpan dalam lalaga yang terdapat di halaman rumah tabuik. Lalaga adalah tempat berukuran 3x3 meter yang dipagari dengan parupuk, sejenis bambu kecil. Tanah yang dibungkus dengan kain putih adalah perumpamaan kuburan Husain. Tempat Ini akan diatapi dengan kain putih berbentuk kubah. Tanah tersebut akan dibiarkan disana sampai dimasukkan ke dalam tabuik pada tanggal Muharram.
[[Berkas:Tabuik Pariaman.jpg|left|upright|thumb|A tabuik monument in the center of Pariaman]]-->
 
Pada tanggal 5 Muharram dilakukan proses menebang batang pisang dengan cara sekali tebas pada malam hari. Ini melambangkan perumpamaan keberanian salah satu putra Imam Husain yang menuntut balas kematian bapaknya. Prosesi dilanjutkan pada tanggal 7 dan 8 muharram yang disebut Maatam dan Maarak sorban. Maatam merupakan personifikasi membawa jari-jari Husain yang berserakan ditebas pasukan Raja Yazid. Sedangkan Maarak Sorban melambangkan diaraknya bekas sorban untuk menyiarkan keberanian Husain memerangi musuh.
 
Pada tanggal 10 Muharram pagi, diadakan prosesi Tabuik naik pangkat, yaitu pemasangan bagian atas tabuik. Kemudian Tabuik diarak hingga akhirnya dibuang ke laut.<ref>{{Cite book|title=Atraksi Budaya Nusantara|last=Rita dkk|first=Nariswari|publisher=Pusat Data dan Analisa Tempo|year=2013|isbn=|location=Jakarta|pages=3}}</ref>
 
== Lihat pula ==