Selat Malaka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Sunting penulisan "sumberdaya" (paragraf pertama subjudul "Kepentingan asing") menjadi "sumber daya".
k Sunting penulisan "menunjukan" (paragraf ketiga subjudul "Kepentingan Asing") menjadi "menunjukkan".
Baris 24:
[[Myanmar]] juga mengajukan proposal pipa saluran yang sama.
 
Selain itu, beredar pula sebuah proposal pipa yang mengangkut minyak secara langsung dari Timur Tengah menuju [[Xinjiang]], Tiongkok. Hal itu tidak dapat dilepaskan dari China yang pada perkembangan saat ini mulai menunjukanmenunjukkan diri mereka sebagai salah satu kekuatan besar di dunia. Negara dengan pertumbuhan ekonomi yang maju serta pemerintahan yang sentralistik menjadikan China sebagai negara dengan potensi pengaruh yang besar dalam mempengaruhi perkembangan global. Salah satu contoh usaha China dapat dilihat bagaimana mereka berusaha menancapkan pengaruh di kawasan Laut China Selatan. Pada tahun 1968 di kawasan kepulauan Spratly dan Paracel ditemukan cadangan migas sebesar 105 milyar barrel. Cadangan migas ini menjadi ketartarikan China akan potensi di Laut China Selatan<ref>Muhammad, Simela Victor. 2012. Kepentingan China dan Posisi ASEAN dalam Sengketa Laut China Selatan. Vol. IV, No. 08/II/P3DI/April/2012</ref>. Usaha China dalam menguasai Laut China Selatan mulai terlihat dengan pembangunan pangkalan militer buatan di kawasan Laut China [http://international.sindonews.com/read/1024955/40/jepang-kecam-pangkalan-militer-china-di-laut-china-selatan-1437447849 Selatan].
 
Ekspansi pengaruh China di kawasan Laut China Selatan dapat berdampak pada keberadaan Selat Malaka sebagai jalur perdangan dunia. 78 persen total kebutuhan minyak mentah China diangkut oleh kapal tengker yang melewati Selat Malaka<ref>Puspitasari, Maygy Dwi. 2003. Alasan Indonesia, Malaysia & Singapura Menjalin Kerjasama Trilateral Patroli Terkoordinasi Malsindo di Tahun 2004. Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No.1</ref>. Peran Selat Malaka semakin sentral bagi China setelah mereka menancapkan pengaruh di kawasan Laut China Selatan yang kaya akan cadangan migas. Selat Malaka menjadi jalur vital China dalam melakukan ekspansi dagang mereka terutama dalam perdagangan minyak mentah. Sehingga China juga memiliki potensi kuat untuk menancapkan pengarunhnya juga di kawasan Selat Malaka.