Selat Malaka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah link "9/11" ke halaman Wikipedia "Serangan 11 September 2001".
k Sunting penulisan "meperluas" (paragraf terakhir) menjadi "memperluas".
Baris 36:
Penawaran Amerika Serikat kepada negara Asia Tenggara terutama kepada negara di kawasan Malaka mengalami pro dan kontra. Indonesia dan Malaysia secara tegas menolak tawaran Amerika Serikat. Secara langsung konsep tawaran Amerika Serikat dapat mengancam kedaulatan nasional masing-masing negara. Namun Singapura sendiri menyambut positif tawaran Amerika Serikat. Hal ini dapat dilihat secara wajar sebab Singapura adalah negara yang paling lemah pertahanan dan keamanannya. Jumlah angkatan militer yang tidak terlalu banyak menjadikan Singapura rawan terhadap ancaman nasional mereka. Sehingga wajar Singapura menyambut baik tawaran Amerika Serikat. Akan tetapi tanggapan negara sekitar seperti Indonesia dan Malaysia yang cenderung menolak menjadikan rencana tersebut mengalami hambatan dalam realisasi.
 
Rencana Amerika Serikat ini didasari pemetaan mereka terhadap kawasan Asia Tenggara sebagai area yang rawan terjadinya terorisme. Semenjak terjadinya kasus [[Serangan 11 September 2001|9/11]] upaya Amerika Serikat dalam mencegah dan menyelesaikan kasus terorisme menjadi suatu prioritas penting. Plot daerah Asia Tenggara sebagai ''second front in the war on terrorism'' menjadikan munculnya usaha dalam menginisiasikan suatu ''base'' militer dalam menangani bibit-bibit terorisme<ref>Nuswantoro, Edhi. 2008. Strategi Penanganan Perompakan di Selat Malaka dalam Rangka Menegakkan Kedaulatan Negara di Laut. Tesis Sarjana S-2 Program Studi Ketahanan Nasional Minat Manajemen Pertahanan. Universitas Gadjah Mada: Tidak Dipublikasikan</ref>. Hal ini perlu dilihat sebagai bentuk kegiatan laten Amerika Serikat dalam meperluasmemperluas pengaruh mereka terutama di kawasan Selat Malaka.
 
== Lihat pula ==