Abad Pertengahan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
IIN QORIAH (bicara | kontrib)
IIN QORIAH (bicara | kontrib)
Baris 85:
Aksi-aksi penaklukan kaum Muslim mencapai puncaknya pada pertengahan abad ke-8. Kekalahan bala tentara Muslim dalam [[Pertempuran Tours]] pada 732 memberi kesempatan kepada orang Franka untuk merebut kembali kawasan selatan Prancis, namun sebab utama dari tertahannya gerak langkah Islam di Eropa adalah tumbangnya [[Kekhalifahan Umayyah|Khilafah Bani Umayyah]] dan berkuasanya [[Kekhalifahan Abbasiyah|Khilafah Bani Abbas]]. Bani Abbas memindahkan ibu kota pemerintahan ke [[Bagdad]] dan lebih memusatkan perhatiannya pada kawasan Timur Tengah daripada Eropa, manakala kehilangan kendali atas sejumlah daerah kekuasaan kaum Muslim. Keturunan Bani Umayah mengambil alih kekuasaan atas Jazirah Iberia, kaum [[Aghlabiyyah|Aglabi]] menguasai Afrika Utara, dan kaum [[Dinasti Thuluniyah|Tuluni]] menguasai Mesir.<ref name=Brown15>Brown "Transformation of the Roman Mediterranean" ''Oxford Illustrated History of Medieval Europe'' hlm. 15</ref> Pada pertengahan abad ke-8, muncul tatanan niaga baru di Laut Tengah; hubungan niaga antara orang Franka dan orang Arab menggantikan tatanan [[Ekonomi Romawi|perekonomian Romawi]] yang lama. Orang Franka meniagakan kayu, kulit bulu binatang, pedang, dan budak belian sebagai ganti sutra dan bahan-bahan sandang lainnya, rempah-rempah, serta logam-logam mulia dari orang Arab.<ref name=Cunliffe427>Cunliffe ''Europe Between the Oceans'' hlmn. 427–428</ref>
 
=== Dunia usahaUsaha dan ekonomiEkonomi ===
{{utama|Sejarah ekonomi Abad Pertengahan}}
Migrasi dan invasi pada abad ke-4 dan abad ke-5 mengganggu jaringan niaga di sekeliling Laut Tengah. Barang-barang dagangan dari Afrika, yang tak lagi diimpor masuk ke Eropa, mula-mula menghilang dari pasaran di kawasan pedalaman Eropa, dan pada abad ke-7 hanya dapat dijumpai di segelintir kota seperti Roma atau [[Napoli]]. Pada penghujung abad ke-7, sebagai akibat dari aksi-aksi penaklukan yang dilakukan kaum Muslim, barang-barang dagangan dari Afrika tidak dapat lagi dijumpai di Eropa Barat. Penggantian barang-barang dagangan dari negeri-negeri seberang dengan barang-barang buatan negeri sendiri menjadi lazim terjadi di seluruh negeri bekas jajahan Romawi pada awal Abad Pertengahan, terutama di negeri-negeri yang tidak terletak di pesisir Laut Tengah, misalnya kawasan utara Galia atau Britania. Barang-barang buatan luar negeri yang disebut-sebut dalam peninggalan-peninggalan tertulis biasanya adalah barang-barang mewah. Di kawasan utara benua Eropa, tidak saja jaringan niaganya yang bersifat lokal, malah barang-barang yang diperjualbelikan pun sederhana, hanya ada sedikit tembikar atau barang-barang lain yang rumit pembuatannya. Di kawasan pesisir Laut Tengah, tembikar masih mudah didapatkan dan tampaknya diperjualbelikan dalam jaringan-jaringan niaga taraf menengah, tidak sekadar dibuat sendiri di dalam negeri.<ref name=Wickham218>Wickham ''Inheritance of Rome'' hlmn. 218–219</ref>