Lê Văn Duyệt: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 14160007 oleh Mimihitam (bicara) pengakuan di Pembicaraan_Pengguna:Glorious_Engine/Arsip_2018#Hominem
Tag: Pembatalan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
Baris 37:
 
== Jenderal dari Nguyễn Ánh ==
{{lihat pula|Bantuan PerancisPrancis kepada Nguyễn Ánh|Gia Long}}
 
Pada tahun 1780, Duyệt menjadi seorang [[kasim]]{{#tag:ref|Duyệt bukanlah seorang kasim yang sesungguhnya, ia terlahir sebagai seorang [[hermafrodit]].<ref>Nguyễn Khắc Thuần (1998), ''Việt sử giai thoại'' (History of Vietnam's tales), vol. 8, Vietnam Education Publishing House, p. 55''</ref>|group=n}} dari Pangeran [[Gia Long|Nguyễn Ánh]] yang saat itu berumur 18 tahun, keponakan dari [[Penguasa Nguyễn]] terakhir yang mati terbunuh. Nguyễn Ánh merupakan yang paling senior dalam keluarga tersebut, yang mana berhasil menyelamatkan diri dari pemberontakan tiga bersaudara [[Dinasti Tây Sơn|Tây Sơn]] yang merebut Vietnam selatan dari Nguyễn pada tahun 1777. Akibatnya Nguyễn Ánh dan beberapa pendukung setianya melarikan diri ke dalam hutan lebat di [[Delta Mekong]], jauh di selatan. Kemudian Nguyễn Ánh menjadikan Duyệt seorang ''Cai Cơ'' ("Komandan") para pengawalnya.<ref name="hm129">Huỳnh Minh, p. 129.</ref> Mulai tahun 1777 dan seterusnya, perimbangan kekuatan militer antara Tây Sơn dan Nguyễn berubah-ubah, karena masing-masing pihak secara teratur saling melakukan serangan balasan.<ref name=h>Hall, pp. 423–429.</ref>
 
Pada tahun 1782, Tây Sơn kembali menyerang [[Kota Hồ Chí Minh|Gia Định]] (kemudian dikenal sebagai Saigon, dan sekarang Kota Ho Chi Minh) dan Nguyễn Ánh terpaksa melarikan diri ke Pulau [[Phu Quoc|Phú Quốc]] dalam pengawalan Duyệt. Peristiwa ini merupakan salah satu dari banyaknya kejadian Gia Định berpindah tangan.<ref name="hm129"/> Pada tahun 1787 Duyệt mulai mengorganisir dan memerintah unitnya sendiri, serta melakukan sendiri perekrutan para [[tamtama]]nya.<ref name=c52>Choi, p. 52.</ref> Tahun 1788 mengawali perubahan angin ke dukungan terhadap pihak Nguyễn setelah [[Pigneau de Behaine]], seorang [[imam]] [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] [[PerancisPrancis]] yang bersahabat dengan Nguyễn Ánh dengan harapan agar pangeran muda tersebut dapat memperoleh kekuasaan dan memberikan hak-hak istimewa untuk agamanya, merekrut para perwira militer PerancisPrancis untuk berperang demi Nguyễn. Pada tahun tersebut, 1788, Nguyễn kembali merebut Gia Định dan tidak pernah melepaskannya lagi.<ref name=h/> Sejak saat itu Nguyễn Ánh mengubah kota tersebut menjadi [[Kubu Kota Saigon|sebuah benteng]] dan pusat kekuasaannya serta mulai memantapkan posisinya di daerah sekitarnya, sebelum menyerang Tây Sơn dengan tujuan menumpas mereka.<ref name=m522>Mantienne, p. 522.</ref>
 
Pada tahun 1789, Nguyễn Ánh menjadikan Duyệt seorang [[jenderal]]. Sejak saat itu Duyệt mendampingi tuannya dalam banyak operasi militer melawan Tây Sơn. Peperangan yang berkelanjutan terus terjadi, kebanyakan berpusat di dekat [[Nha Trang]] dan [[Qui Nhơn]] di pesisir tengah selatan, di mana Nguyễn mengepung [[benteng|kubu pertahanan]] Tây Sơn.<ref>Mantienne, p. 520.</ref> Pada tahun 1801 Duyệt meraih kemenangan dalam pertempuran maritim di [[Pelabuhan Thị Nại|Thị Nại]], yang mana merupakan suatu titik balik peperangan dan menandakan kejatuhan sepenuhnya pihak Tây Sơn. Pada tahun yang sama, [[Tong Viet Phuc]], seorang kolega dekatnya, terbunuh oleh Tây Sơn dalam suatu pertempuran, sehingga membuat Duyệt mengalami "suatu amarah yang hampir membuatnya gila" dan mulai membunuh setiap prajurit musuh yang ia temui, hingga menyebabkan Nguyễn Ánh menegurnya.<ref name=c54/> Tak lama kemudian Nguyễn Ánh memanfaatkan tidak adanya sebagian besar tentara Tây Sơn, yang sedang berusaha untuk [[Võ Tánh#Pengepungan Quy Nh.C6.A1n|merebut kembali Quy Nhon]], untuk memimpin pasukannya dalam suatu serangan di [[Phú Xuân]], ibukota Tây Sơn. Namun Nguyễn menghadapi perlawanan keras dari pasukan Tây Sơn di sekitar gerbang laut [[Tu Dung]], pintu masuk ke [[kubu kota]] Phú Xuân.<ref>Trần Trọng Kim, pp. 394–395.</ref> Menyadari bahwa pasukannya tidak dapat menembus pertahanan melalui serangan frontal, Nguyễn Ánh memerintahkan Duyệt untuk memimpin satu divisi angkatan laut untuk menyerang kompleks pertahanan Tây Sơn dari belakang.<ref name="ttk"/> Lê Văn Duyệt dan wakilnya [[Le Chat (politikus)|Le Chat]] berhasil mengalahkan pasukan Tây Sơn dan menyebabkan panglima mereka, Pangeran [[Nguyen Van Tri]], melarikan diri. Hal ini membuka jalan bagi Nguyễn untuk menyerbu kubu kota Phú Xuân.<ref name="ttk">Trần Trọng Kim, p. 395.</ref>
Baris 47:
Pada tahun 1802, Nguyễn Ánh, yang menyatakan dirinya sebagai Kaisar Gia Long setelah merebut Phú Xuân ([[Huế]]), mengangkat Duyệt ke posisi ''Khâm Sai Chưởng Tả Quân Dinh Bình Tây Tướng Quân'' (Jenderal Besar Divisi Kiri Raja, Jenderal Pengamanan Tây Sơn) dan memerintahkannya untuk menyerang Vietnam selatan yang dikuasai Tây Sơn. Pada bulan Oktober 1802, Duyệt merebut bagian utara wilayah tersebut, dan mengganti namanya dari ''Bắc Hà'' ("Sungai Utara") menjadi ''Bắc Thành'' ("Kubu Kota Utara") sehingga menandai kemenangan akhir Nguyễn atas Tây Sơn.<ref name=c52/><ref>Huỳnh Minh, pp. 129–130.</ref>
 
Strategi Duyệt, bersama dengan teknologi dan taktik militer PerancisPrancis yang direkrut oleh Pigneau, memainkan peran penting dalam keberhasilan Nguyễn Ánh dan pendirian [[Dinasti Nguyễn]].<ref name=h/>
 
== Mandarin dari Dinasti Nguyễn ==
Dari tahun 1802 sampai 1812, Duyệt menjabat sebagai seorang jenderal berpangkat tinggi di [[Huế]], ibukota kekaisaran baru, di [[Annam (protektorat PerancisPrancis)|Annam]] (Vietnam tengah). Pada tahun 1812, Kaisar Gia Long menetapkan Duyệt sebagai [[viceroy]] [[Cochinchina|Gia Định]]. Saat itu viceroy Gia Định memiliki yurisdiksi tidak hanya atas [[Cochinchina]] (Vietnam selatan), tetapi juga atas [[Kamboja]].{{#tag:ref|Ketika Vietnam jatuh dalam perang saudara selama masa [[pemberontakan Tây Sơn]], Kamboja merupakan daerah taklukan [[Thailand|Siam]]. Setelah pendirian Dinasti Nguyễn, [[Kamboja]] menjadi pembayar upeti kepada Vietnam atas permintaan raja Kamboja Ang Chan, dan viceroy [[Cochinchina|Gia Định]] memiliki yurisdiksi atas Kamboja mewakili para kaisar Nguyễn.<ref name=c53/>|group=n}}
 
Jabatan viceroy memiliki kekuasaan yang signifikan; meskipun tidak ada gambaran tepat mengenai tanggung jawab pemimpin Gia Định hingga saat ini, hak-haknya meliputi kuasa "... untuk memutuskan perkara hukum; dan untuk mengangkat serta memberhentikan para pejabat seturut kehendaknya sendiri. Sudah cukup dengan hanya melapor ke istana setelah bertindak atas kebijakannya sendiri."<ref name=c48/> Gia Long mempercayai Duyệt dan orang-orang selatan sesamanya; semua deputi terkemuka sang viceroy adalah para penduduk setempat yang besar di sana, sedangkan banyak di antara mereka yang memerintah wilayah utara tidak demikian. Hal ini memungkinkan Duyệt dan kelompoknya untuk mengembangkan suatu basis dukungan yang kuat dengan masyarakat, dan memberi mereka martabat lebih untuk memimpin.<ref>Choi, pp. 48–49.</ref> Ia juga berusaha untuk memperluas basis dukungan bagi Nguyễn di selatan dengan mengangkat para mantan pemberontak dan bandit serta para pengungsi dari [[Tiongkok]] yang baru tiba, yang melarikan diri dari tanah air mereka setelah jatuhnya [[Dinasti Ming]], untuk menduduki pos-pos administratif jika mereka memenuhi syarat; serta mendorong partisipasi dan integrasi mereka ke dalam masyarakat.<ref>Choi, pp. 60–75.</ref><ref name=co86>Cooke, p. 86.</ref> Berdasarkan sistem pada masa tersebut, para gubernur militer seperti Duyệt dipindah ke posisi yang berbeda-beda bersama dengan masing-masing unit yang mereka perintah selama bertahun-tahun, sehingga ia dapat mengandalkan kesetiaan mereka.<ref name=c53/>
Baris 73:
Ada banyak ketegangan antara Duyệt dan Minh Mạng. Meskipun Gia Long telah memperoleh dukungan Eropa untuk mengklaim takhtanya dan mengizinkan para [[misionaris]] untuk berkarya di Vietnam sebagai rasa terima kasihnya kepada Pigneau,<ref>Buttinger, pp. 241, 311.</ref> ia menjalankan pemerintahan [[Konfusianisme|Konfusian]] klasik. Ia juga mengungkapkan kekecewaannya perihal kecaman Katolik atas tradisi [[pemujaan leluhur]] mereka, suatu prinsip dasar dari budaya Vietnam; Putra Mahkota [[Nguyễn Phúc Cảnh|Cảnh]] telah dikonversi oleh [[Pierre Pigneau de Behaine|Pigneau]] dan sesudahnya menolak untuk sujud atau membungkukkan diri kepada leluhurnya, tetapi malah menodai sebuah kuil dengan kotoran.<ref>Buttinger, pp. 310, 262.</ref>
 
Ketika Putra Mahkota Cảnh meninggal dunia karena penyakit [[variola|cacar]] selama masa perang melawan Tây Sơn, maka putra dari Cảnh dianggap akan menggantikan Gia Long; tetapi pada tahun 1816 [[Minh Mạng|Nguyễn Phúc Đảm]], putra dari istri kedua Gia Long, diangkat sebagai penggantinya.<ref name="b268">Buttinger, p. 268.</ref> Gia Long memilihnya karena karakternya yang kuat dan keengganannya yang sangat konservatif terhadap [[Dunia Barat]], sebaliknya garis keturunan Cảnh telah memeluk agama Katolik dan menjauhi tradisi Konfusian seperti pemujaan leluhur.<ref name="b269">Buttinger, p. 269.</ref> Gia Long mengatakan kepada putranya untuk memperlakukan orang-orang Eropa — khususnya [[Bangsa PerancisPrancis|PerancisPrancis]] — dengan hormat, tetapi tidak untuk memberikan mereka posisi apapun yang dominan.<ref name="b268"/>
 
Minh Mạng tidak menyukai Duyệt karena ia adalah salah seorang mandarin berpangkat tinggi yang menentang rencana suksesi Gia Long.<ref>Choi, pp. 56–57.</ref> Duyệt dan banyak dari sejawatnya di selatan cenderung berada dalam posisi yang menguntungkan [[Kekristenan]], dan mendukung keturunan [[Nguyễn Phúc Cảnh]] agar dapat naik takhta. Sebagai akibatnya, Duyệt sangat dihormati oleh komunitas Katolik.<ref name=m24/> Sejarawan Mark McLeod mengatakan bahwa, "Sebagai kepala sebuah wilayah yang menikmati otonomi yang cukup besar, Lê Văn Duyệt memiliki alasan yang baik untuk memilih supaya kekaisaran tersebut setelah kematian Gia Long diperintah oleh seorang penguasa yang lunak atau belum dewasa."<ref name=m24>McLeod, p. 24.</ref> Menurut McLeod, karena Duyệt bukan berasal dari latar belakang ningrat berpendidikan dan tidak memiliki pendidikan Konfusian klasik, ia tidak memberi penekanan besar pada tradisi dan lebih peduli dengan kebutuhan militer; sebagai akibatnya, ia lebih tertarik dalam memelihara hubungan erat dengan orang-orang Eropa agar ia dapat memperoleh senjata dari mereka, daripada mengkhawatirkan mengenai implikasi sosial dari [[Westernisasi]].<ref name=m24/> Ada juga spekulasi bahwa Gia Long mengkhawatirkan ahli waris Cảnh yang saat itu berumur 18 tahun masih terlalu muda dan bisa saja dimanipulasi, dan bahwa ia akan melupakan akar Ketimurannya, sedangkan Minh Mạng yang lebih dewasa (saat itu berumur 26 tahun) tidak akan melakukannya.<ref name=m24/> Gian Long menyadari kenyataan bahwa [[klerus]] Katolik menentang naik takhtanya Minh Mạng.<ref name=m24/>
Baris 96:
Lê Văn Duyệt memiliki seorang istri yang bernama Đỗ Thị Phận. Selain [[Lê Văn Khôi]], Duyệt memiliki anak angkat lain yang bernama Lê Văn Yen yang beristrikan Puteri Ngoc Nghien, salah seorang anak perempuan [[Gia Long]].<ref name="hm131"/>
 
Secara umum Duyệt dideskripsikan sebagai seorang yang keras, bertemperamen tinggi, tetapi adil, sehingga membuatnya ditakuti dan dihormati oleh masyarakat.<ref name="c5455">Choi, pp. 54–55.</ref> Banyak perwira militer dan birokrat tingkat rendah yang segan untuk berbicara dengannya secara langsung, sebagaimana juga beberapa pejabat tinggi.<ref name=c54>Choi, p. 54.</ref> Beberapa catatan kemudian menggambarkan cara-caranya yang keras dalam suatu sudut pandang yang lebih negatif. Menurut Phan Thuc Truc, seorang pejabat kekaisaran di kemudian hari, Duyệt terkadang melakukan pukulan mematikan pada [[anjing]]-anjing dan [[pemancungan|memenggal kepala]] pejabat-pejabat senior setempat tanpa alasan apa pun.<ref name=c54/> Duyệt juga dianggap sebagai seorang [[keeksentrikan (tingkah laku)|eksentrik]]; ia mengangkat 30 orang dari [[Degar|suku di dataran tinggi]] sebagai pelayan, memelihara 100 [[ayam]] dan 100 anjing di rumahnya. Setiap kali ia kembali ke rumah dinasnya setelah suatu penugasan, ia memerintahkan seekor [[harimau]] dan 50 anjing untuk berbaris di belakangnya.<ref name=c55>Choi, p. 55.</ref> Pada tahun 1825, [[Michel-Duc Chaigneau]], keponakan dari [[Jean-Baptiste Chaigneau]] (mandarin militer Gia Long dari PerancisPrancis), mengunjungi Gia Định dalam suatu misi pemerintah dan mengatakan bahwa Duyệt "memiliki bakat yang luar biasa baik dalam pertempuran maupun adminstrasi. Rakyat takut padanya, namun ia sungguh dicintai oleh rakyat karena ia adil."<ref name=c55/>
 
Ia juga dikenal karena kecintaannya akan [[sabung ayam]], ''[[Hát tuồng|hát bội]]'' (opera klasik Vietnam), dan [[tari istana]], yang mana semuanya populer di kalangan masyarakat Vietnam selatan pada umumnya.<ref name="do"/> Kabarnya ia menyampaikan suatu pidato panjang yang memuji sabung ayam, dengan cara bercanda, di hadapan Kaisar Gia Long dan terkadang memukul sendiri genderang pada pementasan ''hát bội'' untuk memberi semangat kepada para aktor dan aktrisnya.<ref name="c5455"/><ref>Huỳnh Minh, pp. 211–212.</ref> Ia juga dikenal memiliki perlindungan dari roh-roh para [[dewi]] yang dihormati secara umum oleh orang-orang selatan setempat dalam agama-agama rakyat.<ref name=c55/> Selain itu, Duyệt merupakan instruktur dari tiga formalitas ''[[Đình (adat)|đình]]'', suatu kode etik upacara dan adat istiadat yang meniru ritual-ritual kerajaan.<ref name="do">Do, p. 59.</ref>
Baris 121:
[[Berkas:100South Vietmanese đồng1966f.jpg|jmpl|Lê Văn Duyệt, sebagaimana tergambar dalam sebuah uang kertas Vietnam Selatan dengan nominal 100 [[Đồng Vietnam Selatan|đồng]].]]
 
Setelah pembentukan koloni [[Cochinchina]] oleh PerancisPrancis, Duyệt tetap dihormati meskipun kebijakan-kebijakan PerancisPrancis menanggalkan sistem kekaisaran Vietnam dan adat istiadat ritualnya. Perayaan tahunan untuk mengenang Duyệt dihadiri para politikus dari Cochinchina.<ref name=t210/> Hal ini tetap dibiarkan berlanjut kendati ada suatu legenda di Vietnam selatan yang menceritakan bahwa Duyệt menampakkan diri dalam mimpi [[Nguyễn Trung Trực]], seorang [[nelayan]] yang terkenal karena memimpin sepasukan petani untuk melawan [[kolonisasi]] PerancisPrancis, dan memberi saran kepadanya tentang bagaimana melawan orang-orang asing.<ref name=c55/> Pada tahun 1937, makam Duyệt direnovasi dan diperluas berkat sumbangan dari sejumlah pejabat pemerintah kolonial dan elit bisnis.<ref name=t210/> Di bawah pemerintahan [[Vietnam Selatan]], Duyệt dianggap sebagai seorang pahlawan nasional yang besar dan gambarnya terlihat di [[uang kertas]], sementara jalan-jalan penting dinamakan dengan namanya. Sebaliknya, Duyệt dipandang rendah oleh pemerintahan [[Partai Komunis Vietnam]] karena perannya dalam memperluas pengaruh PerancisPrancis di Vietnam, sejalan dengan sebutan kaum komunis atas Dinasti Nguyễn sebagai "[[feodal]]" dan "[[reaksioner]]". Setelah [[Jatuhnya Saigon]] pada tahun [[1975]], makam Duyệt menjadi kumuh karena kurangnya pemeliharaan oleh negara, dan jalan-jalan yang dinamai untuk menghormatinya diberi nama baru.<ref>Ray, Dragicevich, & Louis, p. 351.</ref><ref>Dodd & Lewis, p. 101</ref> Sikap ini tetap tidak berubah sampai tahun 2008, yang mana pemerintah saat itu merenovasi makam Duyệt,<ref>{{vi}} {{cite web|title=Giữ được "nét xưa" nhờ trùng tu kịp thời (Keep the old things by renovating in time)|url=http://www.baovanhoa.vn/vanhoavannghe/19584.vho|publisher=The Thao Van Hoa Newspapers|author=Hoàng Hải|year=2008|accessdate=11 February 2010}}</ref> dan mengizinkan suatu drama yang menggambarkan kehidupannya dipertunjukkan di depan umum.<ref>{{vi}} {{cite web|url=http://www.tuoitre.com.vn/Tianyon/Index.aspx?ArticleID=285777&ChannelID=62|title=Kịch "Tả quân Lê Văn Duyệt" ra nhà hát Hòa Bình ("Left Marshal Lê Văn Duyệt" play is to be performed first time in Hoa Binh theater)|author=H.O|accessdate=11 February 2009|year=2008|work=[[Tuổi Trẻ]]}}</ref>
 
Bagaimanapun, Duyệt dipandang secara luas oleh rakyat Vietnam selatan sebagai pahlawan setempat yang terpenting. Choi menjelaskan popularitas Duyệt sebagai berikut: "Tidak peduli apakah mereka orang [[Etnis Vietnam|Vietnam]] asli atau pemukim [[Orang Hoa|Tionghoa]], umat [[Buddhisme di Vietnam|Buddhis]] atau [[Gereja Katolik di Vietnam|Kristen]], penduduk Saigon telah lama memberikan penghormatan secara antusias kepada seorang selatan favorit, pahlawan setempat —Lê Văn Duyệt— yang kuil indahnya terletak di Jalan Dinh Tien Hoang di [[Distrik Bình Thạnh]]. Anda tidak akan dapat menemukan suatu tempat lain di [[Huế]] ataupun [[Hanoi]] di mana penduduknya, terlepas dari latar belakang etnis atau agama, memandang pahlawan setempat mereka dengan penghormatan seperti itu".<ref>Choi, pp. 53–54.</ref>