Kopi di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
tidak usah sebut nama toko ^^
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
Baris 35:
Pada tahun [[1706]], saat [[kopi]] tumbuh dengan lambak di [[Jawa]], oleh pemerintah [[Belanda]], benih [[kopi]] yang tumbuh di bantaran [[Ciliwung]], dikirimkan ke [[kebun botani]] di [[Amsterdam]] untuk dilakukan penelitian, dimana hasilnya, [[kopi]] tersebut berkualitas bagus.{{sfn|Taufiqurohman|2018|p=8}}
 
Lima belas tahun kemudian, atau kurang lebih pada tahun [[1711]], [[Bupati]] [[Cianjur]], [[Raden Aria Wira Tanu III]], mengapalkan sekitar 4 kuintal [[kopi]] ke [[Amsterdam]], dan ekspor [[kopi]] perdana tersebut memecahkan rekor harga lelang disana. Pada tahun [[1714]], Raja [[Louis XIV]] dari [[PerancisPrancis]], meminta benih ''Coffea arabica var. Arabica'' atau disebut sebagai ''Coffea arabica L. var. typica'' yang untuk selanjutnya disebut sebagai ''tipika'' dari [[walikota]] [[Amsterdam]] [[Nicolaes Witsen]]. Hal ini dikarenakan raja [[PerancisPrancis]] tersebut mendapatkan fakta bahwasanya [[Kopi]] asal pulau [[Jawa]] mendapatkan harga tertinggi dalam lelang di [[Amsterdam]], [[Belanda]]. Sehingga ia menginginkan varietas [[kopi]] itu dapat menjadi bagian dari [[kebun raya]] ''[[Jardin des Plantes]]'' di kota [[Paris]], [[PerancisPrancis]]. {{sfn|Taufiqurohman|2018|p=8}}Benih [[kopi]] [[Jawa]] yang ada di [[kebun raya]] ''[[Jardin des Plantes]]'' dibawa oleh perwira [[angkatan laut]] [[PerancisPrancis]] ke [[Martinique]], salah satu koloni [[PerancisPrancis]] di [[Karibia]].
 
Tahun [[1726]], tidak kurang dari 2.145 [[ton]] [[kopi]] yang berasal dari pulau [[Jawa]], membanjiri benua [[Eropa]], mengalahkan [[kopi]] [[kopi Mocha|Mocha]] dari [[Yaman]] yang sebelumnya menjadi penguasa pasar. Dan karena itu pula, [[kopi]] yang berasal dari pulau [[Jawa]] mulai dikenal dengan nama ''Java Coffee'' {{sfn|Taufiqurohman|2018|p=8}}