Gloster Gladiator: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di hari + pada hari)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
Baris 21:
'''Gloster Gladiator''' (atau '''Gloster SS.37''') adalah [[pesawat tempur]] [[pesawat bersayap ganda|bersayap ganda]] buatan [[Britania]], digunakan oleh [[Angkatan Udara Kerajaan|Angkatan Udara]] dan [[Angkatan Laut Kerajaan Inggris]] (varian '''Sea Gladiator''') dan diekspor ke sejumlah angkatan udara negara lain selama akhir 1930-an. Pesawat ini adalah pesawat tempur bersayap ganda terakhir milik RAF dan langsung terlihat ketinggalan zaman, bahkan sejak pertama kali diperkenalkan, dengan munculnya desain baru [[pesawat bersayap tunggal|sayap tunggal]]. Meskipun sering beradu dengan lawan yang lebih kuat pada hari-hari awal [[Perang Dunia II]], pesawat ini dapat menjalankan tugasnya dalam pertempuran dengan baik.
 
Pesawat ini beraksi hampir di semua teater Perang Dunia II di sejumlah besar angkatan udara, beberapa di antaranya bahkan merupakan angkatan udara pihak Poros. RAF menggunakannya dalam [[Pertempuran PerancisPrancis]], [[Kampanye Norwegia]], [[Perang Yunani-Italia]], [[Pengepungan Malta (Perang Dunia II)|Pengepungan Malta]], dan [[Perang Anglo-Irak]] yang singkat (dengan [[Angkatan Udara Kerajaan Irak]] juga memilikinya). Negara-negara lain yang menggunakan Gladiator dalam pertempuran diantaranya adalah [[Republik Tiongkok]] saat melawan [[Kekaisaran Jepang|Jepang]]; Finlandia (bersama dengan sukarelawan Swedia) saat melawan [[Uni Soviet]] dalam [[Perang Musim Dingin]] dan [[Perang Kelanjutan]]; serta Norwegia, Belgia, dan Yunani saat bertahan dari invasi Poros di masing-masing tanah airnya.
 
[[Marmaduke Pattle|Marmaduke "Pat" Pattle]], dari Afrika Selatan, adalah orang dengan ‘’ace’’ tertinggi menggunakan pesawat ini melawan pesawat Italia.
Baris 32:
Pesawat ini merupakan pesawat tempur Britania terakhir yang bersayap ganda dan merupakan pesawat tempur pertama dengan kokpit tertutup. Gladiator memiliki kecepatan maksimum sekitar 257 mil per jam (414 km per jam), bahkan saat diperkenalkan pertama kali, desainnya telah mulai meredup di bawah bayang-bayang generasi baru pesawat tempur bersayap tunggal, seperti [[Hawker Hurricane|Hurricane]] dan [[Supermarine Spitfire|Spitfire]].
 
Total 747 pesawat dibuat (483 RAF, 98 RN; 216 diekspor ke 13 negara, beberapa di antaranya berasal dari pembagian RAF<ref>Mason 1964, p. 128.</ref><ref>Spencer 2003, pp. 10, 12.</ref>). Gladiator dijual ke [[Belgia]], [[Republik Tiongkok]], [[Mesir]], [[Finlandia]], [[PerancisPrancis]], [[Yunani]], [[Irak]], [[Irlandia]], [[Latvia]], [[Lithuania]], [[Norwegia]], [[Portugal]], [[Afrika Selatan]] dan [[Swedia]].
 
== Sejarah operasional ==
[[Berkas:Norwegian Army Air Service Gloster Gladiator 423.jpg|jmpl|ka|Gloster Gladiator 423 Dinas udara Tentara Norwegia pada 1938-1940]]
Dalam kedinasan RAF, Gladiator kebanyakan sudah digantikan oleh Hurricane dan Spitfire pada saat pecahnya Perang Dunia II, meskipun dua skuadron masih digunakan dalam [[Pertempuran PerancisPrancis]] dan [[Kampanye Norwegia]]. Selanjutnya pesawat ini bertugas dalam kampanye-kampanye tidak penting selama tahun-tahun awal Perang Dunia II. Pesawat tempur klasik ini adalah salah satu pesawat Britania masa sebelum perang yang sukses diekspor, dan bertugas di banyak negara. Gloster Gladiator menunjukkan performa yang baik dalam kedinasan Tentara Finlandia saat melawan pesawat-pesawat tempur Uni Soviet dalam [[Perang Musim Dingin]], namun tampak kalah kelas dari pesawat-pesawat tempur Jerman di teater lainnya. Sea Gladiator yang berpangkalan di kapal induk lebih sukses lagi, karena kecepatan rendahnya membuatnya lebih cocok untuk operasi-operasi kapal induk dan juga kurang kemungkinan berhadapan dengan lawan yang lebih modern. Di Teater Afrika melawan Italia, Gladiator memakan banyak musuh.
 
=== Asia ===
Gloster Gladiator mengawali debut pertempurannya pada 24 Februari 1938, saat Gladiator-Gladiator Tiongkok menembak jatuh dua [[Mitsubishi A5M|A5M Claude]] Jepang di daerah [[Nanjing]].<ref>Thomas 2002, p. 11.</ref> Selanjutnya Galdiator-Gladiator Tiongkok memenangi beberapa pertempuran atas pesawat-pesawat tempur Jepang antara 1938-1940 selama [[Perang Tiongkok-Jepang Kedua]]. Di Tiongkok Gladiator digunakan secara luas sebelum 1940 dalam Skuadron Ke-28, 29, dan 30 dari Grup Ke-3. Pilot-pilot Tiongkok melihat bahwa Gladiator adalah pesawat tempur yang unggul di kelasnya. Sebagai perbandingan dengan lawan utamnya saat itu, seperti Mitsubishi A5M, Gladiator hanya sedikit lebih lambat dan unggul dalam hampir semua aspek seperti laju belok, dsb. Namun saat pesawat tempur Jepang yang baru, [[Mitsubishi A6M]], memasuki gelanggang, hari-hari Gladiator tinggal hitungan jari. Pilot-pilot Tionghoa kelahiran Amerika, [[John Wong|John "Buffalo" Wong]] dan [[Arthur Chin]] masing-masing menjadi [[ace terbang]] pertama untuk Gladiator dan ace pesawat tempur Amerika pertama dalam Perang Dunia II, dan termasuk di antara 15 [[Tionghoa Amerika]] yang membentuk grup pertama dan asli penerbang tempur sukarelawan Amerika melawan agresi Kekaisaran Jepang di Tiongkok.<ref>Gustavsson, Håkan. [http://surfcity.kund.dalnet.se/china_wong2.htm "Chinese biplane fighter aces - 'Buffalo' Wong Sun-Shui."] ''Håkans Aviation page'', 2 Juli 2007. Retrieved: 12 April 2009.</ref>
 
Pertengahan 1941, Kepala Staf Udara RAF menawarkan 21 Gloster Gladiator yang diperoleh dari penerbangan meteorologi dan komunikasi di Timur Tengah, dan lima dari satuan-satuan PerancisPrancis kepada Singapura untuk memperkuat pertahanan koloni tersebut dari ancaman Jepang. Tawaran tersebut ditolak dan kemudian digantikan oleh Hawker Hurricane.<ref>Cull 2004, p. 12</ref>
 
== Varian ==
Baris 62:
* {{flagicon|ROC}} [[Republik Tiongkok]]
* {{flag|Mesir|1922}}
* {{flag|PerancisPrancis|free}}
* {{FIN}}
* [[Berkas:Flag of Germany 1933.svg|22px]] [[Jerman Nazi]]