Sigit Harjojudanto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rintojiang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Rintojiang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 30:
 
Sigit Harjojudanto sebagai seorang pengusaha sering dituding memanfaatkan kekuasaan ayahnya yang saat itu menjabat sebagai [[Presiden RI]]. Sigit diperkirakan Forbes memiliki kekayaan mencapai Rp. 4,5 Triliun. Sigit memiliki lebih dari 40 perusahaan. Dengan bendera Grup Arseto, gerak usahanya merambah bidang perkebunan, kimia, pertambangan, hotel, dan penerbangan. Ketika muncul kasus emas Busang, Sigit digandeng Bre-X Mineral sebagai konsultan PT. Panutan miliknya. Melawan [[Siti Hardiyanti Rukmana]] dengan Barrick Gold Corp dalam perebutan Busang. Ternyata diketahui kandungan Busang tidak seperti yang dilaporkan Bre-X. Sigit juga tercatat mengusai perdagangan bahan bakar premix bersama adiknya, [[Hutomo Mandala Putra]]. Sedangkan di sektor perbankan ia merupakan salah satu pemilik saham Bank [[BCA]], Bank Tugu dan Bank Utama. Sigit juga tercatat sebagai pemilik Nusamba, sebuah grup usaha, bersama Bob Hasan. Salah satu proyek kontroversial Sigit Harjujudanto adalah dengan Vanderhorst dalam proyek-proyek energi raksasa di Indonesia bernilai sekitar 100 Juta Dollar AS, atau 140 Juta Dollar [[Singapura]]. Termasuk 20 Juta Dollar AS nilai proyek pembangunan Depo Balaraja Kabupaten Tangerang, sedangkan 56 Juta Dollar AS adalah proyek pipanisasi Depo Balaraja.
 
<br />
 
== Referensi ==
<references />
 
 
{{Soeharto}}