Relikui: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
Baris 1:
[[Berkas:St._Yves.JPG|jmpl|Relikui dan tengkorak Santo [[Ivo dari Kermartin]] (St. Yves atau St. Ives), (1253-1303) di [[Tréguier]], Bretagne, PerancisPrancis]]
Dalam agama, '''relikui''' biasanya terdiri atas jasad/bagian tubuh atau benda-benda pribadi dari seseorang yang dianggap suci atau dihormati yang diawetkan atau disimpan sebagai wujud memorial dengan tujuan [[Venerasi|penghormatan]]. Relikui adalah salah satu aspek penting dari perwujudan [[agama Buddha]], [[Kekristenan|Kristen]], [[Agama Hindu|Hindu]], [[Islam]], [[Syamanisme]], dan banyak agama lainnya. ''Relikui'' berasal dari bahasa [[Bahasa Latin|Latin]] ''reliquiae,'' yang berarti "peninggalan," dan bentuk kata kerja bahasa Latin ''relinquere,'' artinya "meninggalkan di belakang atau meninggalkan."
 
Baris 17:
Beberapa relikui diyakini merupakan sisa-sisa tubuh Buddha yang masih bertahan, termasuk relikui gigi Buddha yang sangat dimuliakan di Sri Lanka.
 
Stupa adalah bangunan yang dibuat khusus untuk relikui. Banyak kuil Buddha memiliki stupa dan secara historis, penempatan relikui di dalam stupa sering menjadi struktur awal di sekitar kuil yang akan didirikan. Saat ini, banyak stupa juga menyimpan abu atau [[śarīra]] dari pengikut Buddha yang terkenal/dihormati yang [[Kremasi|dikremasi]]. Beberapa kasus yang jarang terjadi, jasadnya diawetkan, contohnya dalam kasus Dudjom Rinpoche. Setahun setelah ia meninggal, jasadnya dipindahkan dari PerancisPrancis dan ditempatkan dalam stupa di salah satu biara utama dekat Boudhanath, Nepal, pada tahun 1988. Peziarah dapat melihat jasad tersebut melalui jendela kaca pada stupa.
 
Relikui Buddha dianggap dapat menunjukkan kepada orang-orang bahwa pencerahan adalah hal yang mungkin, untuk mengingatkan mereka bahwa Buddha adalah seorang manusia nyata dan juga menunjukkan suatu kebajikan.