Perang Rusia-Jepang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
Baris 28:
[[Berkas:Manchuria.png|250px|jmpl|kiri|Manchuria Raya, Manchuria Rusia (di bagian luar) adalah wilayah di kanan atas dengan warna merah muda; [[Jazirah Liaodong]] adalah bagian yang menjorok ke [[Laut Kuning]]]]
 
Kekalahan yang dialami Tiongkok dalam perang itu menyebabkan ditandatanganinya [[Perjanjian Shimonoseki]] ([[17 April]] [[1895]]). Dengan perjanjian itu Tiongkok melepaskan klaimnya atas Korea, dan menyerahkan [[Taiwan]] dan [[Lüshunkou]] (sering disebut Port Arthur). Namun, tiga kekuatan Barat (Rusia, [[Kekaisaran Jerman]] dan [[Republik Ketiga PerancisPrancis]] ) melalui [[Intervensi Tiga Negara]] pada [[23 April]] [[1895]] menekan Jepang untuk menyerahkan Port Arthur, dan belakangan Rusia (tahun 1898) merundingkan penyewaan pangkalan Angkatan Laut selama 25 tahun dengan Tiongkok. Sementara itu, pasukan-pasukan Rusia menduduki sebagian besar wilayah Manchuria dan Rusia maupun Jepang berusaha mengambil alih Korea.
 
Setelah gagal mendapatkan perjanjian yang menguntungkannya dengan Rusia, Jepang mengirimkan sebuah [[ultimatum]] pada [[31 Desember]] [[1903]], memutuskan hubungan diplomatik pada [[6 Februari]], dan mulai menyerang dua hari kemudian. Kedua pihak mengeluarkan [[pernyataan perang]] pada [[10 Februari]]. Di bawah [[hukum internasional]], serangan Jepang tidak dapat dianggap sebagai serangan tersembunyi, karena ultimatum telah dikeluarkan. Namun demikian, setelah [[serangan Pearl Harbor]], seringkali dikatakan bahwa ini adalah salah satu contoh betapa Jepang suka melakukan serangan mendadak.